18 | Kelakuan

51 9 13
                                    

Disinilah tiga gadis itu berada.

Gadis yang berasal dari keluarga konglomerat, yang uangnya tak terhingga batasnya. Yang terdiri dari Chaekyung, Nala dan Hana.

Mereka berada dikamar milik anak dari Park Seojoon itu yaitu, Hana. Dilihatnya mereka sedang bersantai dan mengobrol sesama.

Namun diantara ketiga gadis itu ada saja yang mengajukan pertanyaan yang tak masuk akal dan aneh. Ya, siapa lagi kalau bukan anak dari Park Soohyun yaitu, Cakung!

Tidak perlu dikasih tahu lebih detail lagi, bukan? Kalau Cakung itu siapa. Pastinya kalian tahu.

"Eh waktu itu kalian ngeliat mantan dipotong nggak?" Pertanyaan Chaekyung yang membuat orang yang berada disekitarnya mengernyit dan menatap gadis itu dengan bingung.

"Mantan?" tanyanya anak dari Park Seojoon itu yang tak lain adalah Hana.

"Dipotong?" tambahnya gadis berambut coklat itu yang tak lain juga adalah Nala.

Chaekyung mengangguk santai. Mulutnya mengunyah sebuah snack, sedangkan tangan kanannya tak berhenti-hentinya memasukkan isi snack itu ke dalam mulutnya.

Nala dan Hana hanya bisa saling menatap wajahnya masing-masing, bingung dengan apa yang tanyakan oleh sahabat satunya ini, yang terkadang pertanyaan yang tidak masuk akal.

"Ko pada diem sih?" tanyanya Chaekyung membuat kedua gadis yang sedang saling bertatap itu tersadar.

"Ya kita belum pernah ngeliat mantan dipotong lah, emang lu udah pernah liat?" tanya Hana sedikit meninggakan nada suaranya.

"Pernah dong! Pas Idul Adha, gua sama beberapa Oppa gua ngeliat mantan dipotong," ucap Chaekyung semangat, sedangkan kedua temannya seperti memikirkan perkataan Chaekyung tadi.

Mantan dipotong?

Yang benar saja?! Pasti maksud Chaekyung adalah sapi. Ya, sapi yang dipotong. Lalu kenapa gadis itu bilang mantan? Dan sejak kapan mantan menjadi sapi?

Entahlah, apa ini efek libur sekolah yang panjang karena disebabkan oleh virus corona?

Jadi pikirannya. Hm, ya kalian pasti tahu.

Nala langsung menghela napas ketika sudah benar-benar sadar dengan perkataan Chaekyung yang tidak masuk akal dan juga sedikit menyeramkan.

"Eh bentar-bentar, maksud lu sapi kali yang dipotong bukan mantan yang dipotong?"

"Eh iya, typo mulut gua. Sorry," ucapnya dengan melebarkan senyumannya kearah kedua temannya yang saat ini sedang menatap tajam Chaekyung.

"Nih anak makin hari makin gesrek aja, yaampun." Nala menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh ini si Jungwoo dari tadi chat gua, nanyain lu mulu Chae,"

"Enggak usah ngada-ngada lu Han,"

"Beneran dah, Jungwoo nanyain kenapa lu nggak bales chat dari dia. Terus gua jawab aja, Chae nya lagi boker,"

"Dih, serius lu jawab gitu?"

Hana mengangguk. "Lah bener gua, tadi lu kan emang sempet boker."

"Ya, jangan terlalu jujur juga kali Han." Chaekyung menatap kesal Hana, sedangkan yang ditatap hanya bisa menyengir.

"Lagian kenapa lu nggak jawab chat dari dia sih Chae?" Terdengar suara Nala bertanya.

"Biarinlah nggak penting." Yang ditanya pun hanya menjawab acuh.

"Jangan gitu dong Chae. Meskipun chat dari dia nggak penting tapi lu harus ngerespon juga, sebagai tanda menghargai. Coba kalo chat lu nggak dibales sama orang, perasaan lu gimana, bayangin. Pokoknya bukan chat dari Jungwoo doang tapi yang lain juga."

Chaekyung hanya diam tertunduk mendengar nasehat dari temannya yang sikapnya sudah mulai dewasa, yaitu Nala.

"Iya deh gua minta maap."

"Eum maap nih ya. Tante kalo nasehatin orang bisa miror dulu nggak? Masalahnya chat gua aja nggak dibales-bales sama lu Nal, padahal gua ngetik panjang lebar!"

"Nah betul tuh! Lu juga nggak bales chat dari gua!" Chaekyung yang tadinya diam tertunduk pun kini sudah mulai berani kembali untuk berbicara.

"Kan chat dari kalian nggak penting," jawab gadis itu santai.

Kedua gadis itu hanya bisa saling tatap menatap, memaksakan senyumannya. Mereka tidak lagi menaggapi perkataan Nala. karena mereka tidak ingin membuat dosa.

Sebab Nala lah yang paling tua diantara mereka, jadi sebagai yang paling muda tidak boleh melawan perkataan yang lebih tua. Takutnya kena karma. Namun jika Chaekyung yang bersikap seperti Nala, pasti Hana tidak segan-segan untuk memakinya.

TBC

N O T E : Maap kelamaan up:)

DIFFERENT PERSONALITY - EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang