Prolog

642 47 16
                                    

"Hiks, aku di mana?" [Name] sedikit terisak ketika melihat sekitarnya

"Kartun?" Isakan [Name] mulai mereda kala melihat dunia sekitarnya seperti dunia kartun yang sering ia lihat di televisi

Mata [Name] mulai berbinar, namun dalam sekejap binar di matanya seketika meredup ketika menyadari [Name] sendiri, tak ada seorangpun di sana

"Oy bocah! Lo ngapa nangis dah?" Seorang lelaki tiba tiba muncul, lalu menunduk dan mengelus kepala [Name]

"Hah, kakak siapa?" Tanya [Name] pada lelaki misterius itu

"Lha mana saya tau, saya kan ikan." Jawab lelaki itu asal

"Ikan kok ngomong sih?" Tanya [Name] polos

"Aduhh.. itu jokes di dunia manusia." Jelas lelaki itu

"Lo sendiri siapa dah? Main nyasar ke dunia gue."

"Lha mana saya tau, saya kan ikan." Jawab [Name] meniru suara lelaki itu tadi

"Hee.. lo niru gue?" Ia memasang wajah songong yang sedikit menakutkan

Itu membuat [Name] menangis

"Heee... napa malah nangis hooman? Aduhh.. kaga ada emaqnye kan? Mau permen kapas?" Bujuk lelaki itu sedikit melawak agar [Name] tak menangis

"Nih." Lelaki itu memberikannya pada [Name]

"Arigatou, nii-san."

"Nii-san?" Lelaki itu bertanya

"Ano, kamu kan tua jadi-" ucapan [Name] terhenti ketika melihat wajah lelaki di hadapannnya yang berubah datar

'Tua tua tua tua tua tua tua, EMANGNYA GUE TUA ANYING?!' Pikir lelaki itu

"Yodahlah, at least lu tau sopan santun." Dia lagi lagi tersenyum

"Mulai sekarang aku bakal manggil kamu Redivel nii, bagaimana?" Tanya [Name] sembari memakan permen kapas

"Redivel? Boljug, tapi kenapa redivel?"

"Rambutmu merah, dan sikapmu jahil seperti devil, jadi aku memanggilmu dengan sebutan itu." Jelas [Name] dengan polos

"Lah anjir? Bukan redevil?"

"Aku lebih suka redivel." Ujar [Name]

"Oy bocah, liat ni." [Name] mulai melihat wajah lelaki berambut merah itu

Gelak tawa [Name] terdengar ketika lelaki itu membuat permen kapas seperti kumis

Kalian bersenang senang, hingga lelaki itu dalam sekejap menghilang dari hadapan [Name]

"Oy, hooman yang suka halu, ngelamun lagi? Lo ngelamunin apasi [Name]-chan?" Bingung seorang perempuan

"Eh, sorry Sana-chann, gue gak enak badan nieh." Bohong [Name] yang membuat Sana, sahabat [Name] mengernyit heran

"Buset, gak enak badan pantat lu miring, dahla, besok ulangan emteka, belajar sono." Peringat Sana, [Name] melihat buku di depannya dan menghela nafas pasrah

Besok adalah jadwal ulangan matematika untuk anak kelas 8. Dan matematika, adalah hal yang paling tak [Name] sukai

"A en je a ye, wajah lo kek pantat panci yang gosong sumpah." Ejek Sana yang membuat [Name] memasang tampang seperti 'dahla mau modar'

"Emangnya lo gak belajar gitu?" Tanya [Name] meremehkan Sana

"Idih idihh lo ngeremehin gue?" Sewot Sana tidak terima

"Kaga gitu garem dapur! Gue cuma heran, lo nyogok ye pas pembagian otak?" Pertanyaan [Name] itu membuat Sana tertawa

"Ceritanya nih ye, gue mau ngebangunin lu pas pembagian otak, tapi elunya yang ga bangun bangun, jadi gk dapet." Jelas Sana

"Otaqquh gach kuad emaqqq." Sana menabok bibir [Name] wajah Sana mengisyaratkan seperti 'alaynya keluar kan anjir banget'

[Name] cengengesan, lalu membuka kotak bekalnya

"Cheese kimbap?! Lo abis dari Korea?" Tanya Sana lalu mencomot satu kimbap yang [Name] bawa

"Ngga buset, si nyemot (read : monyet) yang buat, enak kaga? Btw gue gk njamin itu aman loh." Penyataan [Name] itu membuat Sana berhenti makan

"Lo boong kan [Name]?" Tanya Sana

"Yaiyalah." Setelah itu [Name] tertawa puas melihat sahabatnya terbodohi

Lalu, terlintas sebuah bayangan di kepala [Name]

Seorang lelaki berambut merah, dan berseragam, namun, wajahnya tak teringat jelas

"Lo gk makan juga? Waduhhh mau latihan kelaperan biar isded? Kaga nulis sirat wasiat dulu? Gk bilang ke kakak lo dulu? Gak-"

"ANJIM ELO SANAAAAA, THE SECOND NYEMOT SETELAH KAK YUTO EMANG LU!" Teriakan [Name] yang mengejek itu membuat Sana tertawa, hingga tersedak

Biasa, pertolongan pertama yang harus dilakukan oleh seorang teman adalah..

Yap, tertawa! Tertawa itu yang pertama! Haruss wajib deh pokoknya

"Idih [Name] lu jahat banget anjim! Ketawa lo!"

[Name] menghentikan tawanya

"Sana, besok ke rumah gue kuy, gue mau cerita." Pinta [Name]

"Tentang cogan itu?" Sana tersenyum senang ketika [Name] mengangguk, abisnya Sana itu pemburu cogan guys :)

▪︎□▪︎

▪︎□▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●○

○●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


○●

Minatozaki Sana
Kelas 8-2

• sahabat [Name]
• putri tertua keluarga Minatozaki
• uler alias pemburu cogan
• dapet banyak pas pembagian otak
• tapi ketiduran pas pembagian akhlak

~

HEY HEY HEYYY

Gatau gatau galiat

Cerita ini sy ganti genre nya, soalnya juga aku ngerasa kurang pas ama cerita sebelumnya :b

Up setiap malming (tapi gk janji :>)

Bye, have a good night minna (bikaus saya upnya malem, kalo bacanya pagi yaudah, have a good day, bukan kopi)

Dreaming Your World『 Akabane Karma 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang