11

770 107 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌


~~~


"Rose"

Gadis yang bernama Rose itu pun langsung mendekat. "Ada apa, ayah ?"

"Duduklah, kita harus membicarakan sesuatu"

"Sesuatu apa ?"

"Duduk dulu sini" kata sang ibu.

Rose pun menurut. Kemudian dia duduk di samping ibunya.

"Begini Rose..."
"Kami sudah mempertimbangkan ini baik-baik. Dan kami sudah memikirkan ini dengan matang"

Rose menatap ayahnya penasaran.

"Kami sudah memutuskan untuk menjodohkan mu"

Rose membulatkan matanya. "Apa ? Menjodohkan ku ?"

"Iya"

Sontak Rose langsung berdiri. "Aku tidak mau"

"Rose, dengarkan dulu" kata ibu.

Rose menggeleng. "Aku tidak mau ibu"

"Rose-"

"Pokoknya aku tidak mau dijodohkan"

Rose pun langsung berlari ke luar rumah.

Selama beberapa hari orang tuanya terus membicarakan tentang hal itu kepada Rose dan juga membujuknya agar mau menerima perjodohan.

Tapi Rose terus menolak tanpa tau siapa yang akan di jodohkan dengannya. Hingga akhirnya Rose memutuskan untuk kabur dari rumah.

Rose pergi dari rumah tanpa membawa mobil ataupun kartu pengenal. Dia pergi dengan menaiki bus. Dan dia pergi sampai ke Busan.

Saat sampai di Busan, tiba-tiba ada yang mencuri ponselnya.

Dan Rose melanjutkan perjalanannya sembari terus menggerutu. Hingga malam pada hari itu pun terjadi kecelakaan. Kecelakaan yang membuatnya tertabrak dan mengalami amnesia.

"Hahhhh!"

Chaeyoung membuka matanya. Dia mengedarkan pandangannya, dan ternyata ini sudah pagi.

Chaeyoung pun terduduk, kemudian dia memegangi kepalanya.

"Hahh..."

"Aku tak menyangka. Aku mengingat semuanya"

"Sekarang aku tau apa yang sudah terjadi pada ku"

Chaeyoung pun menunduk sembari memegangi kepalanya. Kemudian dia menoleh ke arah jam.

Chaeyoung membulatkan matanya melihat pukul berapa sekarang. "Ini sudah siang. Tapi aku baru bangun"

Dengan cepat Chaeyoung bangkit. Kemudian mencuci wajahnya, lalu dia langsung pergi ke dapur.

"Kau sudah bangun ?" Tanya Chanyeol yang ternyata sedang membuat roti bakar.

"Kau sedang apa ?" Tanya Chaeyoung.

"Kau tidak lihat ? Aku sedang membuat roti bakar"

"Ahh.." Chaeyoung kembali memegangi kepalanya. "Maafkan aku, aku terlambat bangun"

"Tidak apa-apa. Aku mengerti, kau masih pusing karena kemarin"

"Tapi-"

"Tidak apa-apa. Sekarang biar aku yang membuat ini, kau duduk saja"

A Way To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang