Namanya memo. Seorang anak laki-laki yang gemar menulis dan mendengarkan musik. Karena ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis, Memo terbiasa mengabadikan pengalaman yang ia alami dalam medium cerita. Ia percaya, tidak semua pengalaman dapat ia ingat dengan baik. Beberapa pengalaman akan menguap begitu saja—atau berdarmawisata. Karena tidak semua pengalaman memiliki ciri khas tertentu.
Di balik penampilannya yang lugu, Memo yakin: pengalaman adalah guru terbaik. Maka dari itu, melalui pengalaman yang ia abadikan dalam medium cerita, ia berharap cerita tersebut dapat menjadi pengingat: bahwa ia pernah mengalami fase sulit dalam hidupnya. Namun ia bertahan dan berusaha untuk melewatinya. Karena semesta baik. Begitu pun komponen yang mengisi di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori di Rumah Aja
Short StoryMencipta damai, beramai-ramai #6 senandika (2 Agustus 2020).