Mon Premier et Dernier Amour 🗼{Completed}

Fourth

BoruSumi Fanfic

🗼🗼🗼.

Sejak kejadian tentang Surat rahasia itu, membuat Sumire akhir-akhir ini menjadi lebih banyak terdiam, pikirannya melalang buana, dan begitu banyak pertanyaan dalam benaknya.

' kira-kira siapa itu B.U?'

Memikirkan soal siapa penulis juga pengirim surat itu sungguh membuat Sumire stres, ia mencoba mencari cara untuk mendinginkan otak dan pikirannya agar tidak menjadi gila nantinya.

Saat ini ia memutuskan untuk menjernihkan pikirannya, dengan cara pergi berjalan-jalan di sekitaran daerah yang tak begitu jauh dari apartemennya, jika bertanya dengan siapa ia pergi?

Ia hanya sendirian,tak ada Sarada yang selalu bersamanya.

Karena saat ini Sarada tengah ada di apartemen,karena malas untuk pergi keluar, dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu di apartemen dengan menonton sebuah film di televisi bersama dengan setoples cemilan.

Back to Sumire^

Sumire kemudian melangkahkan kakinya menuju kearah taman yang terletak di arah kiri jalanan yang tepat di sebelahnya ada sebuah toko bunga bernama La De'  Florist' .

Kemudian ia memutuskan untuk mendudukkan dirinya di sebuah bangku tepat sebelah sebuah air mancur yang indah.

" Disini gak ramai, tapi cukup buat aku untuk menenangkan pikiran,huh." Lalu ditatapnya sekeliling taman tersebut.

Memang tak banyak orang yang datang, tapi beberapa anak kecil yang berlari-lari kesana kemari sudah cukup membuatnya menghilangkan pemikirannya tentang Surat tersebut.

" Lucu banget sih hihihi."Gumamnya merasa gemas dengan tingkah lucu anak-anak kecil itu.

Ia menghela nafas panjang,lalu ditatapnya kakinya yang nampak menendang-nendang kecil batu kerikil di bawahnya sesekali juga ia nampak bersenandung ria.

Di sisi lain itu pula, nampak seorang pemuda berambut kuning dengan tampilan santainya,tengah duduk di sebuah bangku yang kebetulan ada di sebuah taman yang sama dengan Sumire,namun beda tempat.

Ia mengangkat pandangannya ke atas, dilihatnya awan-awan yang nampak menghias langit biru yang cerah, secerah manik matanya itu.

Entah kenapa, sejak pertama kali melihat gadis itu juga sejak kedatangan gadis itu di hidupnya, bayang-bayang gadis tersebut sering muncul di dalam benak dan pikirannya, ia sulit untuk menghapus bayang-bayang gadis itu dari ingatannya.

Bahkan awan yang berbentuk menyerupai kelinci tiba-tiba berubah dalam sekejap mata, dan itu berubah menjadi wajah sosok gadis bersurai ungu itu.

Sontak ia menggelengkan kepalanya,mencoba mengambil alih kembali kewarasannya.

" Apa yang kupikirkan huh!"desisnya.

Ia menepuk beberapa kali pipinya hingga memerah.

Ia lalu mengalihkan perhatiannya ke depan, nampak beberapa anak kecil yang berlarian kesana kemari dengan tawa ceria.