fifth

196 26 53
                                    

BoruSumi fanfic.

Disclaimer: Masashi Kishimoto.








🗼🗼🗼

SAVEZ-VOUS?

en voyant le sourire sur ton beau visage.

m'a fait peindre inconsciemment une belle arche au coin de mes lèvres.

que je n'ai jamais montrée à personne.

et tu es le premier.

et seulement pour toi je le fais.

et c'est juste toi.

tu es un.......

❤pour moi❤

Di sebuah apartemen, nampak sesosok gadis cantik berambut hitam pendek , dengan sebuah kacamata merah yang menggantung di pangkal hidungnya, itu kini sedang menonton sebuah tayangan televisi, dengan ditemani setoples kue kesukaannya, juga secangkir teh hangat.

Tangan itu sedari tadi nampak sibuk memencet tombol remot, guna mengganti-ganti channel yang menurutnya bagus dan untuk menghilangkan kejenuhan.

Beberapa kali ia mengganti-ganti siaran televisi yang ada, namun tak ada yang menarik sedikitpun.

Ia langsung mematikan layar televisinya, lalu melempar remotnya di tepat sebelahnya.

Ia benar-benar merasa jenuh sekarang, entah itu karena dia sendirian di apartemen atau apa karena tak ada sumire.

E-eh!

Ngomong-ngomong soal Sumire, ia lebih baik memilih untuk ikut keluar bersamanya saja kalau ia tidak tahu akan sebosan ini tinggal di rumah sendirian.

" Huh, ke balkon saja lah." Gumamnya diiringi langkah kaki menuju kearah balkon apartemennya.

Setelah membuka pintu, ia telah disambut oleh terpaan angin pagi yang sejuk nan segarnya.

" Hah, mendingan aku disini saja. Disini sejuk sekali dan pemandangan di atas sini cukup bagus juga, a-ah aku harus bawa cemilan dan teh kesini." Setelahnya ia melesat kembali ke dalam apartemennya.




Dilain sisi nampak seorang pemuda tampan bersurai putih kebiruan, kini tengah duduk di sebuah balkon apartemennya dengan ditemani oleh sebuah majalah di tangannya, dan secangkir teh hijau hangat di atas meja tepat samping ia duduk.

" Eh, bagus nih." Gumamnya tanpa mengalihkan perhatiannya pada bacaan yang ada di depannya.

Karena saking fokus dengan bacaan di depannya, ia tak menyadari kedatangan tetangga di apartemen, tepat sebelah kirinya.

Tak lama dari dalam apartemen, Sarada kembali dengan setoples kue dan secangkir teh hangat yang dibuatnya lagi, lalu ia meletakkan itu semua ke atas meja tepat kursi duduknya yang tepat menghadap kearah depan.

Lalu setelah semuanya selesai, ia langsung mendudukkan dirinya di kursi duduk yang telah ia siapkan itu, dipandangnya pemandangan jalanan dari atas balkon apartemennya itu, nampak begitu banyak orang-orang yang berjalan berlalu-lalang kesana kemari, tapi itu tak berselang beberapa saat karena merasa bosan dengan jalanan dan orang-orang saja yang dilihatnya, lantas ia mengalihkan pandangannya kearah lain, hingga onyx hitamnya itu tak sengaja menangkap sosok yang nampak tak asing lagi baginya itu.

Mon Premier et Dernier Amour 🗼{Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang