Mon Premier et Dernier Amour 🗼{Completed}

seventh

Ada yang kangen, jangan lupa vomment terimakasih👌.

🗼🗼🗼

❤Jet'aime❤

personne ne saura quand l'amour naîtra.

parce que l'amour peut venir avec le temps.

sans que nous le sachions, ce sentiment rose, existe et vient au milieu de nous, sans que nous le sachions.

Toutefois ....

Nous savons certainement qu'il y a des moments où le premier ou le dernier amour.

venez suivre notre histoire.

Hari-hari pun telah berlalu, dan sampai saat ini keduanya semakin dekat saja, tak jarang kedua insan itu selalu berjalan bersama, bahkan sering juga mereka pergi berdua bersama.

Dan kini boruto dan Sumire berencana akan pergi bersama entah berjalan-jalan mengelilingi beberapa tempat, entah akan berkunjung ke museum Louvre, entah akan menuju kearah menara Eiffel sekalipun.

Dan kini keduanya memutuskan untuk pergi menuju ke sebuah jembatan yang terkenal di kota itu, Pont Des arts namanya, jembatan yang penuh akan gembok cinta, bisa dikatakan tempat itu untuk para pasangan yang datang dan ingin mengunci gembok cinta sebagai ungkapan rasa pada pasangan masing-masing.

Dan disinilah mereka, memandangi sungai yang terbentang luas, dengan diiringi langit jingga yang nampak cantik muncul di ufuk barat, menandakan hari mulai sore, tak terasa kalau perjalanan mereka menghabiskan banyak waktu dalam sehari.

Boruto diam-diam melirik kearah sampingnya, yang terdapat sosok gadis cantik berambut ungu yang kini nampak memejamkan matanya, dengan wajah ayunya yang diterpa sinar oranye dari langit senjanya.

" Emm, sunset nya cantik ya." Celetuk Boruto, yang tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok di sampingnya itu.

" Hmm, iya kau benar, warna jingga nya sangat cantik. Bahkan bak seperti sebuah lukisan." Ujar Sumire setelah membuka matanya, lalu menatap Boruto yang kini memandanginya.

" Hm, kenapa kau memandangi ku? Ada sesuatu yang mengganjal?" Ujarnya dengan Bingung, seraya mengernyitkan dahinya.

Boruto pun tersadar akan apa yang baru saja ia lakukan, sontak ia mengalihkan pandangannya kearah lain, bahkan kini ia pun dilanda kegugupan.

" A-ah! T-tidak ada kok! I-itu kau pun tak kalah cantiknya dari langit senja itu." Entah ia menggombal atau tak, yang pasti gadis di sampingnya itu nampak membelalak, bahkan kini wajahnya merah padam bak kepiting rebus.

" A-apa?" Ia berharap ia salah dengar tadi.

Boruto pun sadar apa yang barusan ia ucapkan, lantas menepuk mulutnya itu.

Aish apa yang barusan ia katakan?!

" A-ah, aku bilang kau cantik, i-iya! Kau memang c-cantik." Ujarnya lagi tanpa keraguan, sontak membuat Sumire mengalihkan pandangannya kearah lain, guna menutupi wajah merona merahnya karena malu mungkin, dan berharap pemuda di sampingnya itu tak dapat melihat wajah meronanya itu.