✿002; Adikku✿

16 6 0
                                    

Waktu itu aku masih berumur 8 tahun, duduk di bangku kelas 3 SD. Hari itu Ibuku memberikanku hadiah seorang adik laki-laki berpipi tembam, saat itu aku ikut menatap adikku yang tengah tertidur pulas di samping Ibu. Mencubit pipinya berkali-kali, mengelus rambut hitam legamnya, atau sekadar memuji ketampanannya.

Setelah beberapa menit aku gemas dengan adikku, Ibuku mengerjapkan matanya dan bertanya kepadaku. "Adikmu menggemaskan, benar, 'kan?" tanya Ibu kepadaku.

"Ya." Aku mengangguk cepat. "Aku suka sekali dengan kulitnya, lembut dan halus."

"Baguslah."

Sekali lagi, aku mencubiti pipinya. Terlalu asyik hingga tak sadar aku bergumam cukup keras. "Jika dia mati, aku akan menguliti kulitnya dan memainkannya sepanjang hari."

Lalu, Ibuku memarahiku tanpa alasan yang jelas.

Manusia DepresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang