✿003; Lakban✿

20 5 0
                                    

Adikku sekarang berumur 1 tahun, tapi sebenarnya aku lebih suka adikku yang baru lahir. Dia sekarang sangat menyebalkan, sering membuat rumah kami berisik karena tangisannya yang cukup keras, juga sering membuatku sebal karena harus membelikannya susu di warung-warung dengan jalan kaki.

Dia juga sering merebut mainanku, merebut bola kastiku, mematahkan kepala barbie-ku, juga meludahi bajuku ketika aku menggendongnya. Aku membencinya. Sangat membencinya.

Ketika itu Ibu memintaku untuk menjaganya di kamar sementara Ibuku akan memasak di dapur menyiapkan makan siang, dengan malas aku duduk di tepi ranjang, mengajaknya mengobrol padahal ia masih kesulitan berbicara. "Kau sungguh bodoh jika terus berisik!" Aku membentaknya kala itu.

Tapi adikku tetap berceloteh tak jelas hingga membuatku terpaksa mengambil lakban hitam kemudian melakban mulutnya gemas. "Nah, dengan begini kau terlihat pintar!" Aku tersenyum puas dan mengajaknya mengobrol.

Sampai Ibu datang kepada kami, dan menyeretku keluar dari kamar. "Kau benar-benar gila!"

Hah? Aku?

Manusia DepresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang