"Jeffrey?"
Jaehyun segera menoleh, menaikkan sebelah alisnya saat mendapati; Mingyu tengah menyapanya disamping itu ada Jungkook yang tengah menghisap rokok.
"Apa?" tanya Jaehyun agak terganggu.
Mingyu terkekeh kecil dan Jungkook tersenyum tipis, "nanti malam sibuk?"
Jaehyun segera menggeleng, memang betul dia juga tidak sibuk. Jadi apa yang harus di harapkan darinya?
"Kau bisa membawa mobil, kan?" tanya Jungkook langsung, memotong pembicaraan antara Jaehyun dan Mingyu.
"Bisa, kenapa?"
"Bagaimana jika kau mengikuti balapan mobil di daerah Washington? Kau tahu, disana ada hadiah menarik."
Jaehyun mendengus malas, dia menggeleng dengan menatap tak minat.
"Aku tidak minat, seberapa banyak hadiahnya aku rasa itu sangat biasa saja." angkuh Jaehyun.
Jungkook hanya menyandarkan tubuhnya di dinding, sementara Mingyu tertawa kecil.
"Oh ayolah Jef, hanya sekali. Setelah itu aku tidak akan menganggumu, aku dan Jeremy benar-benar akan lepas dari pandanganmu." jawab Mingyu meyakinkan.
"Dengarkan aku Maron, aku tahu kau hanya membutuhkan aku disaat tertentu. Tapi sekali lagi tidak." jawab Jaehyun cepat, dia membalikan badannya dan segera pergi.
Benar-benar memuakkan, dia hanya ingin menghabiskan waktu untuk tidur dan makan. Kenapa orang bodoh seperti mereka mengajaknya ke jalan setan itu? Oh lupa.
Dia juga pernah merasakan kehidupan seperti itu, dan yah. Kau tahu, orang hanya berbicara dengan angkuh.
Kebohongan agar terlihat keren, itu sering terjadi.
Jaehyun menyusuri tangga yang sudah mulai memudar, warna cokelat kehitaman itu dengan bolongan dibagian tertentu. Membuat Jaehyun berhati-hati ketika menaiki tangga itu hingga ke atas.
Jika kau berlari, maka kau akan masuk ke rumah sakit. Bisa jadi kakimu atau tanganmu hilang salah satunya.
Mengerikan.
Jaehyun mendorong pintu tua itu dengan pelan, suaranya yang nyaring mengganggu orang disekitar lantai tersebut. Walaupun sepi karena hanya beberapa saja yang menepati disana.
Dia menaruh plastik itu dengan teratur pada atas meja, sementara dirinya melepaskan baju atasan. Bertelanjang dada, sembari menatap ke arah televisi yang masih menyala semenjak dia meninggalkan kamarnya ini.
Lalu, dia duduk disebuah sofa tua yang hanya memiliki ukuran khusus satu orang.
Jaehyun membuka beberapa bungkusan snack yang ia beli, menatap layar televisi menampikan berita tentang pembunuhan.
"Seorang pria ditemukan berlumuran darah di daerah Jacob City, saat ini kasus tahap penyelidikan pihak setempat. Sekian laporan dari kami."Berita singkat itu hanya mengundang kekehan dari Jaehyun, segeralah dia melahap habis satu bungkus snack tersebut dan mengambil lagi dalam bungkus plastik besar.
Tak lupa, coca cola menjadi teman minuman soda ternikmat.
-tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
xoxosos
FanfictionSometimes Jaehyun want die, but Johnny act like annoying. JohnJae!AU