Part 20 : Rosé

6.7K 548 44
                                    

📖📖📖📖
.
.
.
.
.

Di sebuah bar ternama di Korea Selatan terlihat begitu banyak orang menghabiskan waktu mereka disana untuk menghilangkan beban yang sedang mereka pikul.

"Ngapain kau bawa aku kesini Junhoe-ssi?" tanya Rosé marah karena saat Rosé yang lagi sendirian di Cafe yang tak jauh dari rumahnya, tapi tanpa sebab Junhoe datang lalu Junhoe menarik paksa dirinya untuk mengikuti namja itu ke tempat yang tidak ada di dalam kamus seorang Rosé.

"Aku lihat kamu seperti banyak pikir, jadi aku bawa kamu kesini untuk menghilangkan beban mu itu" ucap Junhoe tanpa dosa membuat Rosé semakin marah.

"Lepaskan" ucap Rosé menarik paksa tangannya yang dipegang sama Junhoe.

"Tidak akan. Sebelum kamu minum satu gelas dulu baru kamu boleh pergi" ucap Junhoe dengan senyum misteriusnya.

"Jangan harap aku akan menyentuh minuman itu" ucap Rosé terus berusaha melepaskan tangannya yang sudah mulai merah dan sakit akibat genggaman Junhoe yang semakin erat.

"Lepaskan" ucap Rosé semakin kesal dibuatnya.

"Minum satu gelas dulu. Aku jamin rasanya akan membuatmu ketagihan" ucap Junhoe entah sejak kapan tangannya sudah ada segelas bir sedangkan tangan satunya masih menahan Rosé.

"Jangan paksa aku. Lepaskan" ucap Rosé semakin merasakan sakit di pergelangan tangannya.

"Min..."

Bruk

"Kau seperti tidak paham bahasa manusia? Junhoe-ssi" ucap yeoja yang datang langsung memukul wajah Junhoe.

"Dan kau pikir kau siapa?" tanya yeoja yang tak lain adalah Lisa.

"Aku hanya membantu dia menghilangkan masalah yang dia hadapi saja" ucap Junhoe sambil mengusap bibirnya sekilas.

"Dengan cara memaksanya meminum minuman semacam ini?" tanya Lisa yang sangat marah sekarang. Berani-beraninya Junhoe menyakiti kembarannya, cari mati kali tuh anak.

Bruk

"Itu karena kau sudah melukai kembaran gue dan ini"

Bruk

"Karena kau sudah memaksa kembaran gue untuk minum minuman terkutuk itu"

Bruk

Pukul cukup keras Lisa layangkan ke wajah Junhoe sehingga terjatuh ke lantai dengan kesakitan di wajahnya.

"Mulai sekarang jangan pernah mendekati kembaran gue lagi. Kalau gue lihat kau mendekati, kau akan tahu akibatnya" ucap Lisa lalu merangkul Rosé untuk pergi meninggalkan tempat yang sangat dilarang oleh kedua orang tuanya.

"Cih, Junhoe gak bisa dipercaya. Tangkap mereka" ucap Namja yang tiba-tiba menghalangi jalan Rosé dan Lisa saat mereka baru saja keluar dari bar bersama temannya.

Bruk

Bruk

"Jangan mimpi kalian bisa menyentuh kembaran gue" ucap Lisa langsung menghajar kedua namja yang menghalangi mereka sampai pingsan.

"Kajja" ucap Lisa lalu kembali merangkul Rosé menuju mobil yang terparkir didepan mereka.

"Sini aku lihat dulu tangannya" ucap Lisa setelah mereka sudah berada di mobil Lisa.

"Ahjusshi, kita kestudio bentar dan hubungi ketiga bodyguard yang jaga Chaeyoung" ucap Lisa ke supir pribadinya.

"Kenapa tadi tak bunuh saja dia" geram Lisa saat melihat pergelangan Rosé yang merah dan terlihat sedikit lebam.

We Are Sisters [BLACKVELVET] END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang