Part 24 : Kehilangan

8.1K 584 53
                                    

Maaf kalau ada kata-kata yang salah....

📖📖📖📖
.
.
.
.
.

Terkadang kita harus merasakan kehilangan baru kita tahu apa itu arti kehadiran. Dimana kehadiran yang terkadang tidak pernah dihargai sama orang yang kita sayang.

Kehilangan adalah salah satu yang paling tidak disukai orang siapa pun, termasuk delapan saudara ini yang harus kehilangan salah satu dari mereka

Mereka terus membayangkan hari-hari mereka tanpa salah satu dari mereka. Apa mereka bisa mengikhlaskannya? Apa mereka bisa menjalankan hidup mereka seperti sedia kala? Apa mereka akan bisa bahagia? Hanya Tuhan lah yang paling tahu apa yang akan terjadi kedepannya

"setelah apinya padam, tim kami melakukan pencarian. Hasilnya kami tidak menemukan apa-apa. Dikarenakan gedung tersebut terbakar selama lima jam lamanya. Kemungkinan orang yang ada di dalam sudah ikut terbakar dengan gedung tersebut hingga tidak tersisa. Kami hanya menemukan beberapa barang yang tidak mudah terbakar. Ini kami menemukan sebuah cincin, kemungkinan ini milik saudari kalian" jelas petugas pencarian sambil menyerahkan sebuah cincin yang Rosé rasa itu milik Lisa. Setelah itu pun petugas pencarian pergi meninggal kedelapan saudara tersebut

"ini.. Ini cincin Lisa" ucap Rosé dengan berlinang air mata menatap cincin yang berada ditangannya. Rosé sangat hati-hati memegang cincin tersebut karena dia takut cincin tersebut akan hancur karena terbakar lumayan lama. Dan cincin tersebut pun tidak seperti sedia kala

"ottoke" ucap Jennie setelah mendengar penjelasan petugas pencarian dan ucapan Rosé. Dia sangat sedih kalau dongsaengnya sudah pergi meninggalkan mereka

"kenapa kita harus mengalami hal seperti ini lagi" ucap Yeri menangis. Sudah cukup ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya, dia tidak mau juga ditinggal pergi oleh unnienya

"maafkan unnie Lisa-ya. Unnie sudah sangat jahat sama kamu" ucap Joy menutup wajahnya sambil menangis

"unnie juga minta maaf, sudah jahat sama kamu selama tiga tahun ini. Unnie sangat menyesal. Jangan hukum unnie seperti ini" ucap Wendy tak jauh beda dengan Joy

"maafkan unnie juga. Unnie sering cuek sama kamu tiga tahun terakhir ini. Maafkan unnie sering tidak perduli sama kamu. Maafkan unnie Lisa-ya" ucap Jisoo tidak bisa menahan air matanya lagi

"kalau kamu tak ada, siapa yang akan melindungi kita. Bukannya kamu yang selalu menjaga kita semua, Lisa-ya" ucap Seulgi tak jauh beda dengan yang lain

"unnie sebagai unnie tertua merasa gagal menjaga kalian termasuk kamu Lisa-ya. Unnie merasa tidak becus sebagai unnie buat kalian. Maafkan unnie. Unnie harap kamu bisa tengok disana" ucap Irene berusaha tegar


.
...
.


Satu minggu setelah kejadian di gedung tua itu. Mereka delapan bersaudara kembali menjalankan aktivitas seperti, tapi dengan tidak bersemangat tentunya. Mereka masih merasa sangat sedih atas kepergian saudara mereka. Terlebih lagi Rosé, yang tiap malam terus bermimpi kejadian seminggu yang lalu dan berujung terbangun dari tidur dengan keadaan menangis. Rosé masih belum bisa menerima dengan apa yang terjadi sama kembarannya. Dan cincin yang dikasih oleh petugas kemaren, Rosé pun membawanya kemana pun ia pergi. 

"Kenapa, kenapa kamu hukum unnie seperti ini Lisa-ya?" Suara yang berasal dari kamar Jennie

Selama seminggu ini Jennie masih belum bisa terima dengan apa yang terjadi seminggu yang lau dan mungkin dia tidak akan mempercayainya seumur hidupnya kalau dia sudah kehilangan adik kesayangannya

We Are Sisters [BLACKVELVET] END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang