updated!
.lıllılı.ıllıılı.
[your eyes tell] - [BTS]
1:08 ──•───── 3:27
↺ << ll >> ⋮≡༺═──────────────═༻
Pagi hari, sinar matahari mengintip dari sela sela jendela kamar [name]. Hari Minggu pagi, ia memilih untuk bersantai di rumah menikmati quality timenya.
Setelah mengumpulkan nyawa, [name] membersihkan kasurnya dan menuju ke dapur untuk memasak sarapannya dan si rubah semalam.
"ah, selamat pagi."
"pagi," jawab [name] sedikit mengantuk.
Tunggu, aku kan tinggal sendiri dirumah, itu suara siapa?! Batin [name].
Di liriknya ke arah dapur, seorang pemuda sedang sibuk dengan masakannya. Wajahnya yang datar dan helai rambut putih hitam itu menambah kesan manis dan tampan secara bersamaan.
"k-kamu siapa?!" teriak [name].
Si pemuda tersentak oleh teriakan [name], ia segera melepas apron yang melekat di tubuh polosnya tanpa busana atasan. [name] terkejut saat mengetahui di balik apron pemuda itu tidak ada baju lain dan buru buru buang pandangannya.
"j-jangan di buka apronnya!" perintah [name].
Seakan menyadari, si pemuda menghela nafas dan meminta maaf kepada [name].
"ah, maafkan aku yang sudah lancang memakai dapurmu."
"k-kau ini siapa?!" tanya [name]
"aku si rubah yang kau tolong semalam." jawab si pemuda.
"hah?! Jangan bercanda!" elak [name], ia tidak mungkin percaya dengan lelucon bodoh yang pemuda berwajah datar itu.
"aku tidak bercanda. Ini bukti," kata si pemuda menunjukkan luka luka yang berada di kaki serta tangannya yang dibalut perban.
Benar, itu luka luka rubah kemarin.Pikiran [name] kosong, ia tidak mengerti apa yang terjadi.
"t-tunggu sini, aku akan ambilkan pakaian untuk kau pakai! Habis itu jelaskan padaku semuanya!" kata [name] dan berlari ke kamarnya.
≪━─━─━─━─◈─━─━─━─━≫
"aku tidak mengerti."
Sekarang mereka berdua, berkumpul di karpet merah maroon milik [name]. Si pemuda sudah menjelaskan semua hal yang terjadi kepada [name]. Tentu [name] terkejut dan tidak mungkin percaya.
"initinya seperti itu, paham tidak paham sebaiknya kau pahami," ucap si pemuda.
"ahh, biarlah. Lalu? Kau kenapa berubah?" tanya [name]
"tidak mengerti. Aku bangun sudah wujud manusiaku," jawab si pemuda.
"tuan Rubah, kau tidak akan memangsaku kan?" tanya [name] takut takut.
Pemuda itu terkekeh pelan karena [name] memanggil dirinya tuan rubah, "Aku memiliki nama. Panggil saja Shinsuke. Kita Shinsuke."
"dan aku tidak mungkin memangsa seseorang yang telah menolongku." lanjutnya.
Menghela nafas lega [name] kembali berucap, "syukurlah. Ku kira kau akan memangsaku."
"terima kasih telah merawat luka lukaku. Sebagai balasan, aku akan menemanimu hingga kau mengusirku," ucap Kita sembari membungkukkan dirinya ke [name].
"heh?! Tidak tidak, kau tinggal disini tidak apa apa kok. Yang penting tidak macam macam!" ucap [name] sedikit panik karena ucapan Kita yang frontal.
"sebelum itu, sepertinya kita akan belanja kebutuhanmu. Kau tidak ingin terus memakai pakaian mendiang kakakku kan?" lanjutnya
"sebenarnya tidak masalah, tapi terima kasih."
name] senang ketika tahu, Kita akan tinggal bersamanya. Mungkin dia harus membersihkan kamar mendiang kakak supaya Kita nyaman.
"tidak! Bersiaplah, ikut aku ke mall untuk membeli kebutuhanmu!" ucap [name] bersemangat. Tanpa sadar perutnya sedari tadi berbunyi minta di isi.
"mungkin sebaiknya, isi dahulu perutmu?" ucap Kita yang mendengar suara perut [name] yang berbunyi nyaring.
"h-haha iya kau benar."
Setelah itu mereka sarapan bersama, pergi belanja bersama dan mengobrol tanpa henti. Setelah diamati, [name] mengerti, Kita adalah tipe orang yang jarang menunjukan banyak ekspresi. Tetapi itu tidak masalah, selagi dirinya nyaman [name] tidak memasalahi itu.
≪━─━─━─━─◈─━─━─━─━≫
Fluffy af 😖✊.
✎sugarhmhm
KAMU SEDANG MEMBACA
FOX | Kita Shinsuke
FantasyKita Shinsuke x Reader. ✎↷: ------- started: [ 01 August 2020 ] published: [ 01 August 2020 ] finished: [ - ]