Bismillahirrahmaanirrahiim
-Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang-
Waktu terus berjalan
Kegelisahan terus saja menghampiri
Pikiran dan hati pun jadi terusik
Rasa hampa tak pernah terlepas
Dan akan terus terikat, jika diri ini tak bergerak
------
Rasa hampa bersarang cukup lama
Pikiranpun lagi-lagi menolak
Hening tak bersuara
Hati ini tak lagi memiliki harapan
------
Cahaya yang terus kujaga
Namun, dengan mudahnya cahaya itu pergi
Padahal, dengan cahaya itulah aku bergantung
Bagaimana bisa?
------
Kuberanikan diriku melangkah maju
Untuk mendekatkan diri pada Rabb-ku
Keraguan terus saja menghampiri
Namun, lagi-lagi Allah memantapkan hatiku
------
Aku takut, benar-benar takut
Tapi Allah lagi-lagi menunjukkan jalanNya
*****
"Ku jatuh hati kepada daun yang begitu ikhlas terbang bersama angin. Keridhoannya untuk pergi meninggalkan segala yang telah dimiliki. Membuatku tersadar, betapa indahnya rencana Ilahi. Membawa hati ini pergi kepada fitrah yang telah dikehendaki."
Pernah dengar kisah Sayyidina Umar bin Khattab? Tentang dirinya yang pernah menjadi seburuk-buruknya manusia, tapi Allah takdirkan dirinya untuk menjadi sebaik-baiknya manusia di masa depan. Allah hadirkan ketentraman dalam hatinya saat mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an, hatinya tergerak dan seketika ingin beriman kepada Allah dan RasulNya. MasyaaAllah. Sungguh indah takdir Allah kepada setiap makhlukNya.
Bagaimana bisa Umar yang sebelumnya membenci ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw dan sangat ingin membunuh manusia paling suci itu berubah hanya dalam hitungan detik?
Itu semua karena hidayah dari Allah dan kemauan Umar untuk mengambil hidayah tersebut. Hidayah itu terus datang menghampiri hati setiap insan, hanya saja banyak manusia yang tidak mau dan justru mengabaikan ajakan Allah tersebut.
Padahal hidayah itu adalah ajakan Allah, panggilan Allah, tawaran Allah untuk hambaNya, tapi malah diabaikan. Apakah patut itu dilakukan seorang hamba kepada Tuhannya?
Juga, pernah mendengar tentang cara mencintai sebagai wanita?
Ya, sebagai wanita, kita diberi dua pilihan.
Mencintai dalam diam atau mencintai dengan mengungkapkannya.
Seperti kisah cinta panutan kita, Fatimah ra dan Khadijah ra.
Kesabaran Fatimah dalam mempertahankan cinta dalam diamnya kepada Ali yang tidak diketahui oleh siapapun, bahkan syaiton pun tidak mengetahuinya, saking terjaganya cinta itu karena iman kepada Allah. Juga keberanian Khodijah dalam mengungkapkan cintanya, dengan memberikan lamaran melalui sahabatnya, Nafsah binti Muniah, kepada Rasulullah Muhammad saw. MasyaaAllah, sungguh keberanian yang luar biasa.
Fatimah yang pada akhirnya mendapatkan cintanya karena Allah, Ali bin Abi Thalib. Juga Khodijah yang mendapatkan cintanya karena Allah, Rasulullah Muhammad saw.
Fatimah tidak tau jika jodohnya adalah Ali. Khodijah juga tidak tau jika Allah menakdirkan dirinya bersama Rasulullah. Begitu pula sebaliknya.
Namun mereka tau, bahwa Allah akan memberikan jodoh yang terbaik jika cinta yang ditujukan didasari karena cinta kepada Allah Subhanahuwata'ala.
Dua cara yang berbeda, tapi keberkahan selalu menyertai keduanya.
Sungguh indah apabila kisah seperti itu terjadi dalam kehidupan kita.
Sungguh beruntung jika kisah seperti Umar dan kisah cinta dua wanita yang paling mulia di muka bumi terjadi dalam kehidupan saat ini.
Dengan kisah yang sedikit berbeda, tapi dengan inti kisah yang sama.
Yaa...
Aku berharap, keberuntungan itu juga terjadi padaku.
'Kaira Alyssa Az-Zahra'
Nama yang selalu diharapkan kedua orang tuaku agar bisa menjadi orang yang benar-benar beruntung, di dunia maupun di akhirat.
Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini.
Ini semua terjadi karena kehendak Allah Sang Maha Pencipta.
Jika ingin memiliki kehidupan dunia dan akhirat yang beruntung, maka dekatilah Rabbmu tanpa ada rasa ragu sedikitpun.
InsyaaAllah semua akan terjamin oleh Allah Subhanahuwata'ala.
*****
Jangan lupa bersyukur hari ini :)
to be continued on next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
Insyaa Allah, Kaira
RomanceKaira, seorang perempuan yang saat ini sedang benar-benar berusaha untuk terus istiqamah dalam hijrahnya. Itu bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan banyak perjuangan dalam menjalankannya. Adit, sahabat Kaira selama hampir 8 tahun, tiba-tiba menga...