Bab 3

11 1 0
                                    

"Ah lagian ini toko buku bekas dan aku mencarinya karna buku yang asli sudah terjual habis dan tidak ada stok lagi."

"Kau sangat suka sekali dengan buku?"

"aku hanya menyukai cerita fiksi" aku pun tersenyum kaku untuk yang ke dua kalinya.

"Tidak apa yang penting kau sangat suka sekali baca itu tidak apa" dia pun tersenyum juga.

Tolonglah aku tidak kuat akan senyummu mahen.



....

"Eoh kau belum pulang?" Tanya mahen sambil mengambil tanganku dan memasangkanku sarung tangan karna dia melihatku kedinginan.

"Iya belum. makasih yaa" akupun menunduk, tidak berani menatap mahen untuk saat ini.

"Pulanglah kau sudah kedinginan, hati-hati di jalan"





         🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥
Meong meong

Suara anak kucing terdengar di telinga ku. Tak jauh dari posisi ku berdiri. Aku melihat sekitar, apa cuman aku yang dengar apa mereka yang tidak perduli dan pura-pura tidak mendengar? Jika ia sungguh kejam manusia jaman sekarang.

Oh ayolah tolong jangan aku yang menolong nya. Masa iya aku suda rapih dan harum begini ingin kencan dengan wanita berpenampilan dekil dekumel dan bau got dihadapannya

Iuhh apa katanya nanti.

Karna aku sedang terburu-buru aku tidak bisa menunggu lama dan diam seperti patung saat keadaan seperti ini

Dengan terpaksa aku meletakkan sebuket bunga di aspal jalanan dan aku membungkuk ke arah got itu, membuka nya dan yap aku melihat anak kucing itu. Kecil sekali, sepertinya dia kedinginan.

Akupun terus berusaha memutar otak gimana caranya bajuku tidak kotor dan tidak bau got tapi bisa menyelamatkan anak kucing tanpa kecekik ataupun kegores sedikit pun

Akhirnya akupun berhasil menyelamatkan anak kucing dengan selamat tanpa kecekik dan lecet tapi alhasil bajuku tetap saja kotor dan bau got

Aku peluk anak kucing itu supaya menghangatkannya.

Melihat sekitar,ternyata ada 3 siswi sedang melihatku sedari tadi.

"Bisa tolong kau rawat kucing ini aku sudah terlambat,terimakasih"segera kupindahkan anak kucing itu yang semula berada di tanganku pindah ke tangan seorang siswi yangg berdiri didekat ku. Setelah itu aku meraih sebuket bunga yang tadi kubawa dan segera aku berlari.





🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥
"Mahen aku melihat yasmin, vina beserta kawan-kawan sedang asik minum. Kau tidak mau menolongnya?"

"Kirimkan lokasinya aku akan segera kesana." Sambungan telfon pun terputus dari mahen.

"Sudah jangan terlalu dipikirkan yasmin, aku yakin itu hanya menakut-nakutimu supaya nilaimu lebih bagus dari sebelumnya. Tidak mungkin di jodohkan sedini mungkin. Kita masih kelas 9. Oh ayolah, orangtua mu itu sangat aneh. " ucap vina sambil terus minum.

"Jangan membahas itu lagi vina, sekarang kita bersenang-senang dulu."

"Akan ku pastikan ini yang terakhir kalinya yasmin"

Akupun menengok ke asal suara

" mahendra"

Dia datang sebelum vina menyelesaikan kalimatnya apa sesudah??

"Mahen ini tidak seperti yang kamu dengar. Dia hanya mengigau haha iya benar"

"Ayo pulang yasmin dan hentikan sampai sini saja"




🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥

" setelah kamu lulus, kamu akan tinggal dengan orangtuamu" ujar tante kalila qanita sambil memakan makanannya tanpa melihat ke arah yasmin

"Aku tidak mau tante, aku janji tidak akan mengulanginya lagi, aku mohon tante, aku masih mau tinggal sama tante"

"Ini tidak ada sahut paut sama kejadian semalem yasmin, akupun tidak mempermasalahkan itu, orangtuamu baru saja menghubungiku tentang ini.akupun tidak tau apa yang menjadi permasalahannya sampai orangtuamu sampai mau menjemputmu. Aku tidak ada hak untuk melarang untuk menahanmu lebih lama disini.

Berjanjilah pada tante, jadilah anak baik, turuti saja kemauan orangtuamu, aku tidak bisa berbuat apa-apa"  ucap tante kalila sambil memeluk yasmin sembari memberi kalimat-kalimat penenang.




       🫥🫥🫥🫥🫥🫥


Setelah tante kalila berbicara kepadaku waktu itu. Benar saja, setelah aku lulus sekolah menengah pertama aku langsung di jemput oleh orangtua ku. Tapi sebelum orangtuaku menjemputku.....

Flashback

" aku bisa rasakan detak jantungmu

-ini yang dinamakan takdir"

" bisakah tolong hentikan itu mahen "

" setiap orang memiliki detang jantung yang berbeda, sama seperti wajah semua orang memiliki wajah yang berbeda."

Mahen memeluk yasmin sambil mengelus kepala yasmin

"Tapi kau dengar, detak jantung kita sama. Itu sebabnya kita ditakdirkan satu sama lain."

Akupun menangis mendengar ucapan yang dilontarkan oleh mahen.

" hei, percayalah padaku yasmin "

Mahen pun melepaskan pelukan dan mengambil sesuatu dari kantung jas nya. Setelah mendapatkan nya dia pun langsung memasangkan liontin nya ke leherku.

Cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik. Liontin nya sangat cantik

"M-mahen m-mmaksudnya ini apa?" Ucapku terbata-bata sambil melihat ke arahnya.

" aku tahu orangtua mu mungkin belum suka kepadaku, aku akan membuktikan nya pada mereka bahwa aku bisa merawatmu, membagaikanmu. Aku akan buktikan pada orangtua mu sampai mereka tidak sanggup melawan takdir.  Jdi yasmin maukah kamu menikah denganku?"

Akupun langsung memeluk tubuh nya, tanpa menjawabpun mahen sudah tahu dengan jawabannnya.

" tunggu aku sukses dengan usahaku sendiri tanpa campur tangan dari orangtuaku. Jadi yasmin mau kah kau menungguku? Aku akan menunjukan kepada orangtuamu bahwa ini salah satu dari keseriusan ku yasmin."





       Bersambung

Spring dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang