Bab 2

10 1 0
                                    

Setelah ngomong itu dia melanjutkan jalan menuju bangku yang ada di dekat situ kemudian dia duduk disitu.

Hahh yang benar saja!!!

Akupun menghampiri nya.

"Maaf ya tapi sebelumnya aku duluan yang liat buku itu please aku mau buku itu, itu buku tinggal satu-satunya disini" kataku memelas dan beraegyo.

"Hm benar kah kau ingin sekali buku ini?" Katanya sambil mengetuk-ngetuk buku dengan jari nya sambil tersenyum miring.

Aku hanya mengangguk-ngangguk senang.

"Tunggu sebentar" dia pun membuka cover buku itu.

Ntahlah aku juga tidak tau dia ngapain di balik cover buku, selang beberapa
detik dia memberikannya padaku, bukan aku namanya jika tidak kepo akan hal sesuatu. Mataku membelalakan yang kedua kalinya

APA!!! Apa-apaan ini!!! Yg benar saja!!!

Akupun meliriknya sekilas, dia tampak senang sekali,

"Jika tidak ikhlas gak usah kasih harapan juga mas, makasih" akupun membanting buku nya ke meja yang ada di depan nya lalu pergi

"Hey! Itu cuman tanda tanganku!! Seharusnya kau senang betapa beruntungnya dirimu, haish"



                      🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥🫥

Nah ini dia!! Akhir nya ketemu juga

"Rendah hati"

itulah judul novel yg kutemukan, dan inilah alasan kenapa aku sangat sangat
sangat menginginkannya karna disana banyak kata kata penyemangat.

"Rendah hatilah olehmu apabila kamu dapat pada manusia akan kemuliaan maka sesungguhnya tingginya derajat, suatu kaum yaitu orang yg rendah hati. Rendah hatilah olehmu apabila adalah derajatmu yaitu tinggi maka
sesungguhnya rendah hatinya seseorang yaitu dari sifat akalnya."

Ku tengok ke Asal suara, betapa terkejutnya aku

"Itulah makna dari isi buku itu kan?" Dia pun melihatku sambil tersenyum, betapa manis senyuman itu seperti gula.

Kalian tau, dialah orang yg selama ini mencuri hatiku, sejak kelas 7(1smp) aku sudah lama mengaguminya, kami seangkatan tapi aku tidak begitu dekat dengannya, itu hanyalah mimpi jika aku dekat dengannya sungguh, dia pangeran sekolah di sekolah, dia tampan, dingin, senyumannya manis seperti
gula dan pintar, tentu menjadi bintang priode di angkatanku sungguh luar biasa . dan lagi, dia cuek bahkan dia berteman atau bisa di sebut bersahabat hanya berenam orang saja, tentu dia rendah hati. dan aku? Aku hanya murid biasa tidak ada apa apa nya sangat berbeda jauh dengannya.

Tiba-tiba tangga yang aku gunakan untuk mengambil buku goyang. bukan,sepertinya bukan tangganya melainkan aku yang terpeleset. Huft untung dia menolongku dengan cara menangkapku seperti di film-film. Jantungku bekerja dua kali lipat.

"Mau kusingkirkan tangganya?" Tanyanya sambil menatapku. Akupun langsung turun sebelum fans-fans nya menyerbu ku.

"Ah terima kasih tidak usah berlebihan seperti itu" akupun senyum canggung padanya

"Kenapa kamu mencari buku itu?"


Bersambung







Yasmin davina wania

Jangan lupa pencet tombol bintang nya ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jangan lupa pencet tombol bintang nya ya!

Spring dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang