Tunangan

7 3 2
                                    


Hari semakin sore,semakin malam,natasha sudah tidak tau apa yang harus di lakukan nya lagi.tasya yang tidak ada kabar,begitu juga raka.natasha sudah mati kebosanan di rumah,tidur sudah,makan sudah,lantas apalagi yang harus ia lakukan.

"Cha kok lo malah rebahan sih?"tanya reja yang datang ke kamar natasha.

Natasha menyipitkan matanya,reja sudah rapih dengan kemeja hitam nya.

"Lo mau kemana bang?ngelayad ya?siapa yang meninggal?"tanya natasha karna pakaian reja serba hitam.

"Yakan kita mau makan malam sama ibu"ucap reja.

"Kok gue gak tau?"

"Massa?bukannya gue udah kasih tau ya?"ucap reja.

"Kapan?enggak lo belum kasih tau gue kodok!"

"Udah ca,dalem hati gue kasih taunya,iman lo lemah kali jadi gak dengar"ucap reja.

"Ih bambang!"kesal natasha.

"Udah buruan sana yang rapih!jangan malu maluin,pake dress yang cantik ya,gapapa muka jelek yang penting bajunya"ucap reja tertawa lalu pergi meninggalkan natasha yang mendengus sebal.

Meski begitu gadis itu segera bersiap siap karna tak ingin ketinggalan.natasha jadi ingat dress yang ingin di pinjam tasya tadi sepertinya cukup cantik untuk di kenakannya.

Setelah bersiap lumayan lama,namanya anak gadis pasti ingin terlihat cantik di mata orang yang melihatnya begitupun Natasha.

"Gue emang beneran cantik ya,gak fitnah berarti selama ini gue terlalu pede"ucap natasha pada dirinya sendiri.

TOKKKK

TOKKKK

"CA LAMA BANGET DAH!"

"CACA SIAH!!"

Natasha kembali sebal dengan abang laknatnya,ia lekas membuka pintu tanpa berniat menjawab panggilan dari luar oleh reza.

"WO-----"

"APA SIHH JA BRISIK!!"Ucap natasha lalu meninggalkan reza yang meratapi nasibnya.

"Salah ya gue?seharusnya gue yang marah,gue yang kesel kan?nasib cowok gini amat ya"ucap reza llu mengikuti langkah natasha.

"Anak ibu cantik ya,nungguin nya sampe ngantuk gini"sindir sinta.

"Hehe,maap bu namany juga perawan"ucap natasha terkekeh.

"Yaudah ayo berangkat"Ajak sinta.

Mereka berangkat dengan reza yang menyetir di depan,di sisinya terdapat sinta dan natasha berada di kursi belakang sendiri.jika di jalan seperti ini satu kebiasaan natasha yang tak bisa di hilangkan,ia akan sangat fokus pada jalan yang ia lewati rasanya menyenangkan saja dari pada tarik ulur beranda,gada kerjaan banget.

"Ca"panggil sinta,namun natasha terlalu fokus pada apa yang dilihatnya sepanjang jalan.

"Ca!"panggil sinta sekali lagi namun natasha masih tak menjawab,sinta yang penasaran melirik putrinya dan menggeleng pelan.

"Ja,panggil caca.ibu panggil gak denger dia"titah sinta.

"CACA BUDEG!IBU MANGGIL LO TAI!!"Ucap reza dengan sedikit teriakan.

Natasha sedikit tersentak dan kesal."biasa aja kali!"cibir natasha.

"Lagian ibu manggil lo dari tadi gak nyaut nyaut"kesal reza.

"Iya maap kan namanya juga gak denger!"ucap natasha icemosi.

"Iyalah orang lo budeg!"

"Bu ih si reja tuh!"adu natasha.

NATASHA(End 20 Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang