5 ; Ceroboh

241 24 2
                                    

×

×

•×•

Wooyoung memijat pelipisnya. Matanya terasa panas. Pikiranya terbang entah kemana. Ia sungguh lelah dan tak mungkin ia akan tidur dalam keadaan seperti ini.

Setelah mendengar cerita dari yunho mulai dari vas bunga yang pecah, pecahan kaca, dan sekarang... mingi yang menghilang dalam game. Hanya ada 1 kepastian, jika mingi hilang dari game maka dia ada di dunia ini bersama dengan mereka. Pelaku pemecahan vas bunga dan kaca apartemen mereka pastilah mingi. Siapa lagi jika bukan mingi.

3 jam lamanya mereka kalut dalam pikiran mereka masing masing. Yunho yang merasa bersalah karena ceroboh lupa menonaktifkan konsol game, ia merasa bertanggung jawab atas kehadiran mingi di dunia ini.

"Aku akan memberitau resepsionis tentang kaca kita. Mungkin baru besok akan diperbaiki" wooyoung melangkah pergi. Tinggalah yunho dan san yang masih terdiam.

"Yunho, jika benar mingi ada di dunia ini aku akan mencarinya"

"Bagaimana kau mencarinya san ?"

"Walaupun aku hanya bisa melacak musuh melalui sensorku, aku akan berusaha mencari mingi"

"Tidak tidak. Bahaya jika kau mencarinya sendiri. Jika kau berbuat yang tidak tidak, orang orang akan curiga padamu"

"Aku tidak akan mengeluarkan kekuatanku, aku berjanji"

"Tapi san-"

"Akan lebih mudah jika aku mencarinya sendiri"

Yunho menghembuskan napas panjangnya sebelum meng-iyakan permintaan san. "Baiklah, tolong jangan lakukan hal hal yang tidak bisa dilakukan manusia. Dan aku tau jika kau kuat, tapi... jaga dirimu"

San tersenyum pada pesan yunho, lalu segera pergi mencari mingi entah kemana. Wooyoung telah memberitahukan resepsionis mengenai kacanya yang pecah, ia berbohong tentang alasan mengapa kaca itu bisa pecah. Jelas tidak mungkin jika ia mengatakan yang sebenarnya, walaupun alasan yang wooyoung lontarkan cukup tak masuk akal.

Wooyoung duduk sejenak pada sofa yang terdapat tak jauh dari meja resepsionis. Ia mencoba berpikir bagaimana caranya menemukan mingi, mau tak mau ia harus mencari mingi dengan tangannya sendiri tanpa campur tangan orang lain. Itu sangat menyusahkan.

"Mingi... dimana dia... Astagaaa" sudah berkali kali ia menghembuskan napas panjang pada hari ini. Ia singkirkan rasa lelahnya karena ia harus mencari mingi hari ini juga, bisa bahaya jika ia tak segera menemukan mingi.

Wooyoung mencoba berpikir bagaimana perawakan mingi, seingatnya mingi lebih tinggi dari san, berambut merah, berkostum jubah seperti coat berwarna mocca... tunggu !

Berambut merah ? Coat berwarna mocca ?!!

Wooyoung berlari menuju kamarnya kembali, sesampainya di sana hanya terdapat yunho yang terduduk lemas di atas sofa "Dimana san ?!" Napasnya terengah engah.

"Dia pergi mencari mingi"

"Kau membiarkannya ?!" Bentak wooyoung sembari mendekati yunho.

"Dia yang memaksa, aku sudah menentangnya tapi dia tetap memaksa"

"Astaga anak itu" desis wooyoung "Ah yunho ! Aku melihatnya ! Aku melihat mingi !"

Yunho menaikan sebelah alisnya "Apa maksudmu ? Jika kau melucu, itu tidak lucu"

"Ciri ciri mingi ! Dia lebih tinggi dari san, dia berambut merah dan memakai coat berwarna mocca kan ?!"

"I-iya ?"

WONDERLAND [ATEEZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang