Chapter 12:

490 27 4
                                    

"--Dan, sekian saja kah?" kalimat Sirzechs mengakhiri pembicaraan serius ketiga pemimpin Fraksi.

"Baiklah diskusi ini telah diselesaikan dalam hal yang baik, jadi bagaimana kalau kita dengarkan pendapat Sekiryutei-dono dan Hakuryuukou-doni"ucap Michael.

Sekarang semua mata tertuju kepada Issei membuatnya agak gugup.

"Baiklah waktunya kita dengarkan opini dari orang selain kita, mereka yang sepertinya bisa memengaruhi dunia. Karena sepertinya Sekiryutei gugup kita beralih dulu, Pertama Vali, apa yang ingin kau lakukan pada dunia?" tanya Azazel.

"Aku tidak peduli tentang kedamaian, asalkan aku bisa bertarung dengan orang-orang kuat, itu tidak apa-apa" ucap Vali.

"Kemudian, Sekiryutei bagaimana denganmu?"

"Jujur saja, aku tak memahaminya. Itu terasa begitu rumit membuat otakku menjadi kacau, jadi kalau ditanya apa yang ingin ku lakukan dengan dunia, bagaimana bilangnya ya, aku tak punya ambisi apapun tentang itu" ucap Issei.

Melihat hal itu Azazel kemudian berkata.
"Begini saja, biar ku jelaskan dengan cara lebih gampang. Bila kita berperang, kau harus maju ke garis depan dan tidak bisa bercinta dengan rajamu--" ucap Azazel.

Issei membelakkan mata mendengar ucapan Azazel.
"--kalau kau memilih perdamaian, kau bisa bercinta setiap hari dengan rajamu, jadi mana yang kau pilih?" ucap Azazel.

Semua orang swetdrop mendengar ucapan Azazel dan membatin bersamaan
'Gubernur mesum' batib mereka.

"Aku ingin bagian damai saja! Tolong! Ya! Kedamaian saja! Kedamaian yang terbaik! Aku bisa melakukan hal-hal ecchi dengan buchou"
Issei mengatakan hal itu dengan penuh semangat dan nafsu.

Sementara Rias yang ada di sampingnya menutupi wajahnya yang memerah, Suzrechs menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Eh....,itu karena aku bodoh, arti dari 90% isi konferensi ini tak jelas bagiku.
Namun, yang ingin ku katakan adalah aku ingin menggunakan kekuatanku untuk melindungi teman-temanku. Buchou, Akeno-san, Asia, dan yang lainnya" ucap Issei.

Tegar yang mendengar perkataan Issei tersebut tersenyum di balik topengnya. Saat beberapa saat kemudian waktu berhenti semua orang yang ada di pertemuan tidak bergerak.

Kecuali beberapa orang seperti para pemimpin ketiga Fraksi, Vali, Xenovia, Kiba, Issei dan beberapa orang kuat lainnya termasuk Tegar, Kevin dan Elena.

Pemimpin ketiga Fraksi menolehkan kepala mereka ke arah jendela entah apa yang mereka lihat.

"Eh?"

"Oh, sang Sekiryutei sudah kembali" ucap Azazel sambil menatap Issei.

"A-apa sesuatu terjadi?" tanya Issei.

Sepertinya Issei masih kebingungan dengan apa yang terjadi saat ini.

"Serangan Teroris" ucap Azazel.

"Sebaiknya kalian lihat keluar" ucap Azazel menunjuk jendela dengan dagunya.

Di luar gedung sekolah banyak orang yang mengenakan kostum penyihir berdatangan.
Para penyihir tersebut menembakan peluru sihir ke gedung pertemuan, tapi tidak berdampak apapun bagi bangunan itu.

"Penyihir, mereka sekelompok manusia yang dapat menggunakan sihir, yang lebih merepotkan lagi kalau ada dari mereka yang memiliki Sacred Gear mempelajari sihir. Tapi untung saja tempat ini sudah di pasangi pelindung yang Aku, Sirzechs, dan Michael buat jadi mereka tak bisa merusaknya, tapi kita juga tidak bisa keluar dari sini" ucap Azazel.

"K-kalau begitu bagaimana dengan penghentian waktu sebelumnya?"tanya Issei.

"Mungkin saja ini ulah setengah Vampir itu" ucap Azazel.

DECADE IN DUNIA DXD (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang