Happy Reading!
Siang menjelang sore hari, pandangan seorang Naya tengah terfokus pada sebuah layar komputer. Jemari lentiknya dengan cekatan menari di atas keyboard komputer tersebut. Bertepatan dengan kalimat terakhir yang di tuliskannya, suara HT (Handy Talkie) yang terletak di sampingnya pun berbunyi.
"HK office monitor..."
Naya pun segera meraih HT tersebut.
"Masuk pak..."
"Naya ada nggak?"
"Saya sendiri, ada apa?"
"Tolong segera ke Security office ya, ada yang mau bertemu."
Gadis itu mengerutkan keningnya heran. Siapa gerangan yang ingin bertemu dengannya. Rasa-rasanya tak ada orang lain yang ia kenal di kota ini selain Kihyun dan roomatenya Seolla.
"Copy..." jawabnya final.
Setelah menyimpan seluruh file-file hotel yang ia kerjakan Naya pun bergegas menuju area kantor security. Di sanalah sosok wanita berpakaian formal tengah berdiri anggun menatapnya. Naya menyipitkan matanya, mempertajam pengelihatannya hingga kemudian tersentak kaget tatkala mengenali sosok tersebut.
"BU HYOLIIIIN!!!!"
Wanita itu tersenyum manis mendengar Naya menyerukan namanya. Tangannya melambai kepada Naya yang kini berlari kecil kepadanya.
"Apa kabar Nay? Kamu sehat kan?"
"Sehat bu, ibu sendiri gimana?"
"Sehat juga kok..."
"Syukur deh kalo gitu, ah sebentar ya bu, saya bilang pihak HR dulu, minta ruangan buat kita ngobrol."
Hyolin mengangguk paham, masih dengan senyum hangat yang terpatri di kedua sudut bibirnya.
Setelah menghubungi bagian personalia dan mendapatkan ijin untuk menggunakan meeting room sebagai tempat berbicara. Naya dan Hyolin kini telah duduk manis di salah satu ujung meja meeting room tersebut.
"Jadi Naya, ada yang mau saya bicarakan sama kamu."
"Kalo boleh Naya tau, bicara soal apa ya bu?"
"Soal penarikan kamu dari sini, kemarin pihak kampus mutusin buat memajukan waktu penarikan seluruh mahasiswa OJT (On the Job Training), supaya nanti kalian semua dapet waktu untuk persiapan UTS."
"Loh bukannya nanggung banget ya bu? Waktu OJT kita kan cuman tinggal satu bulan lagi, terus nanti berpengaruh nggak buat nilai kita?"
"Itu dia Nay, Kata Pak Jooyoung, pihak komite bikin kebijakan baru soal program OJT yang tadinya 6 bulan jadi hanya 5 bulan, karena itu saya ke sini buat ngabarin kamu soal penarikan kamu satu minggu lagi."
"S-Satu minggu lagi? Serius Bu?"
Sang Dosen mengagguk yakin. Naya terdiam sejenak, apakah harus secepat ini? Jujur saja, ia sangat senang ketika mengetahui dirinya akan segera kembali ke Jakarta. Hanya saja bagaimana dengan teman-temannya disini? Bagaimana dengan Seolla? Bagaimana dengan Kihyun? Tidak semudah itu baginya untuk langsung pergi dengan waktu berpamitan yang begitu singkat seperti ini.
"Kenapa Nay? Kamu udah kerasan ya? Tinggal di sini."
Naya pun tersadar dari lamunannya, dan tersenyum tipis.
"Eh? Eung ya, lumayan sih bu, di sini banyak orang ramah, mereka semua dengan senang hati selalu bantuin Naya kalo Naya nggak bisa sesuatu."
"Ibu tau Nay, awalnya ibu juga agak nggak tega buat ngabarin ini ke kamu, tapi ya mau gimana lagi?"
"Baik bu, hari ini juga saya bakal bilang ke Pak Dongrim."
"Bagus deh, kalo gitu, ibu nggak bisa lama-lama, ibu harus ke hotel lain buat ngabarin mahasiswa yang lainnya, kamu nggakpapa kan ibu tinggal?"
Naya tersenyum dan mengangguk.
"Nggakpapa kok Bu, terimakasih banyak atas infonya ya Bu."
"Sama-sama Nay, seminggu lagi Ibu bakal dateng lagi buat penarikan kamu, nanti setelahnya kamu bakal di kasih waktu dua hari buat beres-beres, perjalanan pulang, sama istirahat."
"Baik Bu, sekali lagi terimakasih."
"Sama-sama, Ibu pamit ya..."
Setelah berpamitan dan mengantar sang dosen hingga meninggalkan lapangan parkir hotel tersebut, Naya bergegas untuk kembali ke HK (Housekeeping) Office guna mencari sosok Dongrim yang merupakan seorang Supervisor HK Departemet. Baru saja gadis itu hendak membuka pintu HK Office, pintu tersebut telah lebih dulu terbuka dan menampakkan sosok Kihyun. Naas, Naya yang setengah terkejut karena pintu tersebut terbuka mendadak terhuyung kedepan dan hampir saja terjatuh jika saja Kihyun tak menahan tubuhnya lebih dulu.
"HUAA!"
"Eh..eh...duh Nay! Ati-ati napa? Buru-buru amat sih jalannya..."
"Duh, sorry-sorry...gua lagi nyari Pak Dongrim nih, di dalem ada nggak?"
"Pak Dongrim barusan aja keluar ke Front Office."
Naya mendengus kesal sembari mempoutkan bibirnya.
"Hhh...yauda deh entar aja..."
"Emang ada apa sih?"
Naya terdiam. Bukan, ini bukan saat yang tepat untuk memberitahukan Kihyun soal masa traineenya yang hampir habis. Gadis itu buru-buru menampakkan wajah normalnya dan menggeleng singkat.
"Enggak, gapapa kok, ga begitu penting, entar aja bisa..."
"Yeh...dasar...kayak gitu pake lari-lari segala, untung aja gua tadi sempet nangkep lu, kalo enggak? Udah nyusruk dari tadi lu..."
"Heheh...iya-iya...thanks yak!"
Kihyun mengangguk singkat.
"Eh lu udah makan belom? Ke EDR kuy, temenin gua makan." Ajak Kihyun.
"Eung, belom sih...emang lu udah selesai bersihin kamarnya?"
"Udah, tadi yang dua sisa cuman reclean doang."
"Eh tapi gua belom selesai nginput gimana dong?"
"Lanjut entar elah...Udah ah yuk makan dulu, kurus lu entar!"
Tanpa aba-aba Kihyun pun merangkul leher Naya. Membuat gadis bertubuh mungil itu seketika terhuyung, terpaksa untuk mengikuti langkah pemuda itu menuju EDR (Employee Dinning Room).
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel's Lovebird II Yoo Kihyun FF (Short Story)
FanfictionSi Naya nya yang nggak bisa ngode apa emang Kihyun nya yang nggak peka sih? "Jan mewek ah Nay, masa iya gua lupa sama lu? Lu kan bestie gua.." "Bestie ya? Haha...." @@@@ "Kenapa emang? Naya cuman temen lu doang kan?" "Temen sih...tapi kok liat dia...