Miss You

1.7K 139 13
                                    

Sequel of Cindernana

.
.
.

Jaemin ingat dengan sebuah potongan kisah Cinderella dimana si gadis sederhana dipisahkan dari pangeran karena pengaruh sihir. Ia merasa mulai gila ketika hubungannya dengan Mark Lee selalu ia kaitkan dengan kisah Cinderella. 

Hubungan? Ah iya, semenjak insiden berangkat bersama pagi itu, Mark semakin percaya diri untuk melancarkan aksi mendekatinya. Hampir setiap weekend, pemuda tampan itu akan mengunjunginya, mengajaknya pergi untuk sekedar melepas beban seusai sekolah.

Mereka menjadi semakin dekat sehingga tak memungkiri benih-benih cinta hadir di antara mereka berdua. Jaemin yang mulai terbuka, serta Mark yang tak lagi kaku.

Hingga Mark menyatakan perasaannya di minggu keenam kebersamaan mereka. Tak pernah sehari pun terlewat untuk Mark menanyakan kabar pada Jaemin. Ketika ada kesempatan, seringkali Mark mendatangi kelas Jaemin untuk mengajaknya makan bersama.

Sudah hal yang lumrah melihat Mark, si juara olimpiade kimia, serta Jaemin, salah satu kembang angkatan terlihat bagai surat dan perangko. Mereka bertindak lumrahnya seperti sepasang kekasih yang sering mencuri waktu untuk bersama.

Namun, akhir-akhir ini, si genius dan kembang angkatan sudah jarang terlihat bersama. Jaemin lebih sering menghabiskan waktunya bersama kedua saudaranya, yang keduanya dulu sempat merasa tersisihkan dengan eksistensi Mark di sekitar Jaemin. Jaemin yang beberapa waktu lalu bersama Mark, menjadi lebih sering berkumpul dengan saudaranya.

Kini Jaemin merasa waktu kebersamaannya dengan Mark tersita ketika pacarnya itu mulai sibuk dengan ujian kelulusan. Seringkali ia berjumpa dengan Mark, namun tidak untuk melepas rindu, pemuda tingkat akhir itu keluar masuk perpustakaan dengan berbagai macam buku di tangannya.

Ketika sekolah usai, pemuda itu selalu pulang telat untuk belajar di perpustakaan. Dua minggu yang lalu pun Mark membatalkan janji untuk menemani Jaemin pergi membeli komik.

Dua minggu ya,

Sudah dua minggu mereka tidak mengobrol, bertegur sapa pun jarang. Ketika bertemu, Mark hanya akan tersenyum padanya kemudian kembali bertindak menjadi manusia sibuk. Ia bahkan tak pernah lagi melihat sosok pacarnya memesan makanan di kantin, membuat Jaemin khawatir apakah pacarnya itu makan dengan benar.

Ujian itu bagaikan sihir yang memisahkan dia dengan Mark. Lebay sekali sih.

"Haechan, kalau kamu nanti ketemu Kak Lucas, aku nitip bekal ya suruh kasihin ke Kak Mark"

Jaemin menyodorkan kotak bekal berwarna biru polos kepada Haechan yang sibuk menyedot jus apel di gelasnya. Renjun mengalihkan pandangannya dari hp, melihat kotak bekal tersebut dan Jaemin bergantian.

"Kenapa bukan kamu aja yang ngasih langsung? Kak Mark pasti senang kalau ketemu kamu"

Jaemin tersenyum tipis sembari menggeleng mendengar penuturan Renjun.

"Dia sibuk banget Njun, gak bakal ada waktu juga. Kak Lucas pasti sering ketemu dia karena mereka teman sekelas"

Haechan meletakkan gelas kosong yang tadinya berisi jus apel dengan sedikit keras. Ia menatap Jaemin dengan alis mengerut tak senang.

"Duh kenapa kamu jadinya seperti korban perselingkuhan sih, padahal penghalang kalian cuma ujian doang. Sesibuknya Kak Mark gak mungkin nolak kamu buat datang, apalagi kamu pacarnya dan niatmu kan baik ngasih makanan, melepas kangen!"

Renjun mengangguk setuju. Terlepas dari rasa tidak enaknya dengan mengganggu Mark, ia merasa Jaemin ini terlalu mendramatisir keadaan. Jaemin bertindak seolah Mark keberatan untuk bertemu dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ethereal; MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang