35

140 12 3
                                    

Happy Reading guys 💚😚🎉
.
.
.
.
.

    Setelah sarapan semua balik ke aktivitas masing-masing termasuk dyla dan saaih. mereka memutuskan untuk kembali ke kamar mereka menikmati momen bersama.

"Napa sih bang?." Tanya dyla saat melihat saaih memperhatikan dirinya.

"Gpp, emg gk boleh liatin istri?." Jawab saaih dengan cengiran khas nya.

"Ya gk gitu juga, cuma biasa aja kali liatinnya." Ucap dyla sambil mencubit pelan pipi saaih.

"Wah udh mulai berani ya, cubit-cubit." Ucap saaih sambil bersiap menggelitiki dyla.

"Ahahahahhahaha, ampun bang ampun, iya iya aku kalah iya, aahhahahahhaa, udh bang cape."

"Ah, segitu aja cape." Sombong saaih.

"Bang aku mau latihan boleh gk? Di rumah sih latihan nya." Izin dyla, ya sekarang statusnya udah berubah apa yang ia lakukan harus atas izin sang suami.

"Boleh lah, abang ikut dong pengen belajar juga biar jago kaya istrinya." Dyla mengangguk.

"Mau jago apa dulu nih bang?."

"Bikin anak, ya Taekwondo lah sayang kan kalo bola mah abang udh jago."

"Yaudah ayo, tapi gk ada kata ampun ya." Ucap dyla sambil tersenyum miring.

"Iya lah, seberat apa sih."

"Awas kalo minta nyerah."

                         ..........

"La, udh dulu lah minum."

"Gk, baru sebentar masa udh minum sih?."

"La sumpah udh pegel."

"Abang, abang tuh baru tiga set masih ada dua set lagi jadi kuat ya."

"La, latihan nya masih lama?."

"La ko kamu bisa jago sih? Perasaan latihan nya gk ada acara tonjok, tendang apalah itu."

"Ya belum lah ini baru fisik bang, baru juga skiping, push up, tarik karet, lompat, itu semua belum selesai. Aku biasanya ada 10 model masing-masing dua set, terus istirahat bentar baru deh latihan gerakan dasar dan fight." Saaih membelalakkan matanya, belakangan ini ia memang sudah jarang olahraga, even cuma sebentar pun gk dan sekarang badannya sudah lemas.

"Sumpah?." Tanya saaih gk percaya.

"Iyalah bang, kalo mau jadi juara itu kan gk semata-mata gtu aja pasti ada proses dan perjuangan nya juga, nah latihan ini contohnya." Jawab dyla yang masih fokus sama kegiatan nya.

"Udh ah bang lanjut lagi sana, aku tinggal satu set lagi dan abang masih tiga set."

"La, kayanya abang pusing deh, duh kan mau muntah."

"Bagus bang, emg kalo pertama latihan kaya gtu dan kalo udh muntah itu baru namanya latihan." 

"Udh deh abang istirahat aja biar tiga set nya aku yang bayar, muka abang udh pucet."

     Ya, dyla memang memberi latihan fisik terlebih dahulu kepada saaih karena ia tahu bahwa suaminya ini sudah lama tidak olahraga.

      Muka saaih terlihat pucat dengan keringat bercucuran di seluruh tubuh nya, membuat dyla menghentikan latihannya sementara dan membawa saaih kedalam.

"Abang duduk sini dulu, dyla bikinin teh manis ya." Ucap dyla sambil mendudukan saaih di sofa ruang keluarga. Smentara saaih hanya mengangguk lemah, tenaga nya seakan terkuras habis dalam waktu kurang dari satu jam.

Struggle X saaihhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang