. . ."yun, gue mau ngomong sama lo." tiba-tiba yuna merasakan lengannya ditarik oleh jeongin saat hendak keluar kelas.
"i-iya?"
"soal tadi di kantin, gue minta maaf. gue bukan mau suudzon sama lo, yun. tadi tiba-tiba gue kebawa emosi. gue ngerasa aneh aja gitu. gue ga mau keliatan lemah di depan lo. padahal lo udah jadi temen gue sejak SMA, haha..."
"kenyataan bahwa gue ga punya ayah, itu bikin gue jadi cowok yang ga sempurna. padahal apa? ya... gue tau lo itu temen gue. jadi wajar aja lo peduli sama gue." jeongin menyambung kalimatnya. kini ia menunggu perempuan yang sedang diajak bicaranya itu merespon permintaan maafnya, dan berharap mereka bisa baikan seperti semula.
"t-terus...?" yuna mulai merespon jeongin.
"maaf."
"udah gitu aja?"
"iya, lo mau gue ngomong apa lagi?"
"ngga usah ngomong lagi je. iya, lo gue maafin. maaf juga ya tadi gue teriak sama lo di kantin. gue juga salah, usik urusan pribadi lo je..."
"yun." panggil jeongin tiba-tiba sambil menatap mata yuna.
"iya je. udah aku maafin kok."
"yun..." jeongin tetap memanggil yuna dengan namanya. yuna tidak mengerti.
"gue baru sadar ternyata gue suka sama lo."
1 detik.
2 detik.
3 detik.
yuna hanya menatap jeongin dengan tatapan kosong.
"yun, lo mau ga jadi pacar gue? cuma lo cewek yang bisa nerima keadaan gue apa adanya. dan gue capek ngerasa bingung terus tiap kali liat lo, yun. kalo lo ganggu kesibukan gue, gue ngerasa seneng. cuma gue terlalu gengsi aja, haha."
"s-sebentar sebentar. gimana maksud lo je?"
"lo mau ga jadi pacar gue? ini gue lagi nembak lo yun."
"je, sebenarnya gue gak pernah mikirin atau permasalahin tentang bapak lo. gue tulus naroh perhatian sama lo."
"maksudnya gimana yun?"
"iya, gue juga suka sama lo je."
"jadi, gue diterima nih?"
dengan canggung dicampur malu, yuna menganggukkan kepalanya. jeongin dan yuna terdiam satu sama lain dalam keadaan yang membuat hati mereka ingin meledak.
kelas sudah kosong sejak tadi, suasana hening dan sepi.
tak terasa, tubuh yuna terasa hangat dan pipinya pun memerah. jeongin memeluk tubuh yuna.
kelas tempat mereka belajar menjadi saksi bisu bagaimana dua insan ini saling mengungkapkan perasaannya satu sama lain.
-potret cuek-
hi, maaf cringe banget. maaf juga kalo kurang nge-feel :( nanti aku latihan nulis lebih sering lagi deh.
aku mulai iseng tulis fanfiksi ini awalnya dari tugas cerpen pelajaran bahasa Indonesia.
awalnya, di naskah original tugas bahasa indonesia-ku tokohnya changbin chaeyoung. tapi gatau kenapa aku pikir kalau tokohnya diganti jadi jeongin yuna mungkin bakal lebih cute. hehe.
aku bikin fanfiksi ini niatnya kalo udah jadi 5 chapter baru mau promosi. tapi belum sampe lumayan rame duluan. makasih buat kalian yang udah baca :D
maaf curcol panjang wkwkwkwkwk.
see you-!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
potret cuek. | jeongin yuna
Randomtentang yuna dan jeongin. kata orang mereka pasangan bayi. tapi kalau kalian baca ini ; kalian akan sadar kalau mereka tumbuh dewasa bersama sama. note : lowercase. warn! cheesy. cute. clingy. - semua cerita di fanfiksi ini tidak ada hubungannya den...