Merinding

233 14 5
                                    

Kami pun melanjutkan perjalanan untuk mencari jalan keluar.

Tak lama setelah berjalan, aku pun langsung melihat ke arah jam tangan, ternyata sudah menunjukan pukul 22 : 00 malam.

Aku hanya bisa terdiam dan tidak bisa berbuat apa apa,

"Andika kamu kenapa?!" ujar Okan

"Iya andika, kamu kok murung gitu?" sambung wahyu

Aku pun langsung menjawab pertanyaan mereka sambil berjalan agak santai

"Aku cuma khawatir kalau kita ga bisa pulang lagi" jawabku

"Kamu ga boleh ngomong gitu, kita harus mencari jalan keluar bersama sama!" ujar Okan yang mencoba untuk menenangiku

"Iya aku minta maaf" sahutku

Pohon - pohon karet yang tinggi, yang menutupi cahaya bulan yang membuat kami bertiga merinding dan ketakutan

Setelah beberapa menit berjalan, kami bertiga mendengar suara lolongan anjing hutan yang membuat bulu kuduk semakin merinding

Tiba - tiba kami mendengar suara tertawa cekikikan

"Andika..wahyu.. Itu suara apa sih?" bisik Okan dengan perasaan takut

"Sssttt...Diam! Biarkan kita mendengarkannya dulu" jawab aku dan wahyu

"B-baiklah" sahut okan

Setelah beberapa menit mendengar suara tawa cekikikan tersebut, terlihatlah seorang nenek - nenek yang berjalan - jalan di hutan sambil tertawa

"Ma-makhluk apa itu?!" bisik ku dengan takut

"Entahlah , aku juga tidak tau" jawab wahyu

"Mungkin saja dia bukan manusia, karena tidak mungkin ada nenek nenek yang berjalan di tengah hutan begini" sambung okan

Karena nenek nenek itu mendengar suara kami, nenek itu pun langsung berbalik badan, dan kami melihat wajah nenek nenek itu sudah hancur dan leher nya patah

Kami pun langsung berlari terbirit birit karena ketakutan, kami berlari sejauh jauhnya agar tidak bertemu dengan sosok nenek nenek itu lagi

Jam sudah menunjukan jam 22 : 30 malam dan aku khawatir tidak bisa pulang lagi kerumah

Di perkirakan kami bertiga makin ke tengah tengah hutan dan susah untuk mencari jalan keluar

Kami takut dengan sosok sosok yang kami temukan sejak tadi

Apakah ini sudah berakhir? Tidak!

  Kami pun istirahat di bawah pohon yang sangat besar, dan panjangnya kira kira 300 meter.

Aku pun melamun sambil mendengarkan suara binatang yang sedang ber sahut - sahutan

"Hari ini adalah hari yang terburuk di dalam hidupku!" gumamku dalam hati

Setelah selesai ber istirahat, kami pun melanjutkan perjalanan

Hai teman - teman, terus support aku ya agar aku bisa menulis cerita - cerita yang seram agar kita bisa merinding bareng ^_^


Tersesat Di Hutan KalimantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang