Dari kejauhan, terlihat segerombolan orang sedang membopong sesuatu.
"Seperti keranda mayat?!" ujar ku dalam hati
Setelah selesai istirahat aku pun mengajak wahyu untuk melihat segerombolan orang yang aneh tersebut
"Wahyu, di sana sepertinya ada orang, tapi pergerakan mereka sangat aneh" ujar ku sambil ketakutan
"Benar kata kamu andika, di sana sepertinya ada orang, ayo kita ke sana tapi jangan berisik" ujar wahyu sambil panik.
Kami pun mulai mendekat ke segerombolan orang yang aneh tersebut, jarak kami dengan orang tersebut hanya beberapa ratus meter.
Walaupun sedikit gelap, kami bisa melihat pekerjaan yang sedang dilakukan oleh segerombolan orang tersebut
Ternyata, mereka sedang menggali sebuah lubang seperti liang kubur, aku dan wahyu pun bingung
"Wahyu, kok malam malam begini ada orang yang menggali liang kubur sih?!" ujar ku
"Aku juga tidak tau andika, kenapa mereka menggali liang kubur di tengah tengah malam begini" ujar wahyu sambil melihat pekerjaan yang mereka lakukan.
Tak lama kemudian, setelah selesai menggali liang kubur mereka menurunkan sebuah mayat yang berbungkus kain kafan,
Walaupun sedikit gelap, aku dan wahyu masih bisa melihat wajah mayat tersebut, saat ingin di makam kan mayatnya pun tersenyum dan menoleh ke arah aku dan wahyu
Dengan wajah yang pucat dia menoleh dan tersenyum ke pada kami, kami pun langsung lari terbirit birit karena ketakutan
Setelah cukup jauh dari segerombolan orang yang menyeramkan tersebut, kami tidak pernah ingin membahas hal yang kami alami tadi
Hal itu cukup menyeramkan dari pengalaman ku yang sebelumnya, saat sudah lelah berlari, kami menemukan rumah yang sudah tua dan terbengkalai seperti tidak ter urus.
"Wahyu, kok ada rumah di tengah - tengah hutan begini?!" ujarku sambil bingung
"Aku juga gak tau nih, kita masuk aja, aku takut mereka mengejar kita" ujar wahyu panik
Kami berdua pun masuk ke dalam rumah yang sudah usang dan tua, setelah masuk ke dalam kami melihat ada beberapa ruangan
Di sebelah kanan ada sebuah kamar, di sebelah kiri ada ruang keluarga, di depan ada sebuah dapur dan kamar mandi yang sudah usang
Jam sudah menunjukan pukul 21 : 30 malam, kami berdua semakin panik karena ada suara lolongan anjing hutan itu lagi
Kami berlari meninggalkan rumah itu dan berharap akan menemukan jalan keluar, kami takut kalau kami tersesat
di alam yang berbeda.Setelah cukup jauh berlari kami menemukan seorang anak berumur sekitar 13 tahun, kami pun mulai mendekatinya
"Kamu kok ada di hutan ini?!" ujar ku sambil agak merinding
Wahyu hanya bisa diam terpaku melihat anak tersebut,
Anak tersebut mulai membalikan badannya lalu dia berkata
"Aku tersesat di hutan ini, aku hanya ingin mencari tanaman, tapi saat aku mau pulang aku hanya berputar - putar di hutan ini" ujarnya sambil panik
"Baiklah, jangan panik siapa namamu?" ujar wahyu yang mulai agak tenang
"Namaku Okan" ujarnya
"Ok, Okan apakah kamu ingin berjalan bersama kami, kami juga tersesat di hutan ini saat kami mau menjelajahinya" ujarku
"Baiklah aku ikut" ujar Okan
Kami pun melanjutkan perjalanan untuk mencari jalan keluar.
Hai teman - teman, terus support aku ya agar aku bisa menulis cerita - cerita yang seram agar kita bisa merinding bareng ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Tersesat Di Hutan Kalimantan
KorkuSuatu kisah ada dua orang anak remaja yang ingin berjalan - jalan di sebuah hutan dan bertemu seorang anak yang tersesat, lebih tepatnya di kota sintang. di dalam cerita ini akan ada pengalaman yang menyeramkan yang tak akan pernah terlupakan.