02 -PREMAN PASAR-

49 28 73
                                        

-Terkadang beberapa orang hanya berpura pura baik padamu lalu menusuk dari belakang-ARAZKA-
.
.
.

Drtt drt drtt drt

Suara getaran dari handphone tersebut mampu membangunkan seorang Azka Adiadinanta Wijaya.

'Siall siapa yang berani gangguin raja yang lagi tidur,' batinnya

Dia mencari benda tipis itu dan mengangkat telpon dari seseorang.

"Azka lo dimana? Jangan bilang lo masih tidur?"

"Siapa lo?" Tanya Azka dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Tukan bener bener masih tidur lo! Gue Kiki njir bangun lo hari ini ada ulangan lo mau ulangan sendiri ntar di ruang guru?"

Sontak mata Azka membulat seolah mencerna kata-kata Kiki teman dekatnya di Sma

"Woi Az, tidur lagi lo? Buruan bego 10 menit lagi bel masuk!" Ucap seseorang ditelpon sana

Lalu beberapa detik selanjutnya Azka melemparkan ponsel nya ke sembarang tempat ia bergegas mencuci muka tanpa mandi inget gays tanpa mandii!! Persetan sama mandi yang ada di otaknya sekarang adalah dia harus nyampe kesekolah dan ikut ulangan bersama teman temannya.

Setelah selesai memakai seragam sekolah dia memasukkan beberapa buku kosong dan satu buah pena di tas nya lalu berjalan menuruni tangga dan keluar rumah menuju garasi untuk mengeluarkan motor kesayangan nya.

Ia melajukan motornya sangat kencang membelah jalanan ibu kota yang sangat ramai, beberapa orang sempat memakinya karna dia membawa motor seenaknya.

Sekarang sudah jam 07.31 sial dia terlambat gerbang sekolah nya sudah ditutup dan ada Pak Maman yang sedang berjaga disana.

"Ngapain lagi tu bapa bapa disitu gacape apa dia berdiri? Ga takut rematiknya kambuh apa?!" Ucap Azka kesal

Pak Maman adalah musuh bebuyutan Azka, bagaimana tidak menurut Azka pak Maman ini sangat menyebalkan dia selalu saja mengusik kehidupan Azka disekolah. Dimatanya Azka selalu salah meski melakukan hal benar sekalipun.

Azka memutarkan motornya ke pagar belakang sekolah. Motornya ia titipkan sama bi Ijah pemilik warung dekat gerbang belakang sekolah.

"Bi, Ijah saya titip motor ya kuncinya jg saya tinggal soalnya saya buru buru ada ulangan." pamit Azka sopan pada Bi Ijah pemilih warung itu

"Iyo le." balas Bi Ijah dengan logat jawanya

Azka berlari menuju pagar belakang sekolah dengan gesit ia memanjat pagar itu lalu meloncat kebawah tak lupa ia juga meninggalkan tas nya di rerumputan dekat taman belakang sekolah, berjaga jaga siapa tau buk Ajeng sudah masuk dikelas. Dia mengambil satu buah pena dari tas nya lalu berjalan menuju kelasnya.

Namun sepertinya keberuntungan tidak memihak nya hari ini

"Azka!!! Dari mana kamu!" Ucap seseorang bersuara tegas dibelakang Azka

'Sial itu suara Pak Mumun.' batin Azka

"Kenapa kamu membelakangi saya? Takut kalah saing kamu sama gantengnya saya," Ucap Pak Maman dengan pedenya

ARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang