01 -CUPU-

68 37 69
                                    


-Terkadang Orang Hanya Menilai Kepribadian Orang Lain Hanya dari Penampilan nya Saja Padahal Tak selamanya Penampilan Dapat Menjamin Kepribadian Seseorang-
  .
  .

"Ibu yakin mau mindahin Ara kesekolah itu bu?" Gadis itu dengan ragu bertanya pada ibunya. Bagaimana tidak ragu, ibunya akan memindahkannya ke SMA SELSCOUTH, salah satu sekolah menengah  ternama di Jakarta. Sekolah swasta yang terkenal dengan siswa/i yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik dan biasanya, hanya orang kaya yang mampu bersekolah disitu karena SPP nya sangat mahal.

"Iya, ibu yakin, sangat yakin." Ucap Riana dengan mantap tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Tapi bu, sekolah disitu biaya nya mahal bu kita kan-" belum sempat gadis itu menyelesaikan perkataannya Riana, memotong pembicaraan nya

"Ara, kalo ibu mau sekolahin kamu di sana berarti ibu mampu biayain kamu. Sudahlah tidur sana kamu pasti lelah, seharian ini kamu terus saja bekerja membereskan barang-barang ini, istirahat saja sana besok kan kamu sudah masuk sekolah."

Gadis itu mengangguk patuh, lalu bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Ibunya benar dia memang sangat lelah hari ini mereka baru pindah dari Bandung ke Jakarta, jadi banyak barang yang harus dibereskan agar terlihat rapi.

05.00 Am

Ceklek

Suara pintu terbuka, Riana melihat putrinya sedang tertidur pulas diatas kasurnya.

"Tumben, biasanya jam segini dia sudah bangun. Mungkin dia lelah karena semalam abis berberes merapikan barang barang seharian." ucap nya sambil mengelus lembut rambut putrinya.

"Raa... Ara bangun sayang sudah jam 5 hari ini hari pertama kamu masuk sekolah,"

Gadis itu mengerjapkan matanya mendengar suara lembut milik ibunya

"Jam berapa bu?"

"Jam 5 lewat 15 menit Ra."

Ara tersentak mendengar jawaban ibunya "Ya Ampun... Ara belum sholat subuh bu."

"Yasudah cepat sana ke kamar mandi, sholat lalu siap siap kesekolah."

Setelah selesai sholat subuh dan berpakaian Ara keluar dari kamar menemui ibunya yang sudah menyiapkan sarapan untuknya.

"Seharusnya ibu tidak perlu repot repot begini, Ara kan bisa nyiapin sendiri bu,"

"Sudah, jangan bawel makan saja lalu pergi kesekolah nanti kamu terlambat ini kan hari pertama kamu."

Setelah selesai makan Ara pamit pada ibunya untuk berangkat ke sekolah

"Ara pamit ya bu Assalamu'alaikum,"


"Waalaikumsa- eh tunggu kacamata kamu kemana?"

"Oiyah lupa ketinggalan dikamar bu,"

"Ambil sana."

"Tapi bu ga make kacamata juga gapapa kan. Lagian mata Ara kan belum rabun,"

"Kamu sudah mau membantah ibu sekarang Ara?"

Ara menggeleng mana mungkin dia mau membantah ibunya. Dia lalu berjalan kekamar dan mengambil kacamatanya yang tergeletak di meja belajar nya lalu memakainya.

ARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang