03 -AWAL-

20 16 26
                                    

-Hari ini kita bertemu, ntah karena takdir atau suatu kebetulan yang pasti aku sangat bahagia sekaligus khawatir. Karena biasanya setelah pertemuan akan ada perpisahan setelahnya-ARAZKA-
.
.
.
.
.

Parkiran sekolah

"Motor lo mana Az?" Galen bertanya pada Azka, sementara yang ditanya malah sedang asik dengan ponselnya.

"Woii! Az,"

"Hm"

"Lu budek ape gimane?

Azka melirik Galen sebentar lalu tatapannya kembali pada ponselnya.

"Az? Motor lo mana?" Kini Reihan yang menanyakannya

"Warung bi Ijah," jawab Azka

"Buset lo gue nanya ga lo jawab giliran Reihan aja cepet"

"Si Azka juga tau mana yang ganteng mana yang ngga"

"Maksud lo gue ga ganteng Yan?" Ujar Galen seolah tak terima dengan penuturan Karyo

"Alhamdulillah akhirnya sadar juga anakan Dugong," Kiki menambahi

"Lo bedua ada dendam apa gimana si sama gue? Kalo ada bilang biar kita selesaikan secara jantan."

"Lo jantan Gal?" Tanya Iyan dengan raut wajah ragu

"Anjrit lo yan anjritt lo ga liat otot otot gue udah ngalahin Ade Rai." Ujar Galen sembari mengangkat kedua tanggannya yang mengepal ke udara memamerkan otot otot lengannya.

Azka yang malas mendengarkan perdebatan teman temannya bergegas pergi menuju warung bi Ijah.

"Azkaa! Lo mau kemana? Main tunggal aja lo," Ujar Kiki yang sadar akan kepergian Azka.

"Warung bi Ijah." jawab Azka singkat sembari melanjutkan langkah nya.

"Lo si Gal, Yan berantem mulu, ditinggal kan jadinya sama si bos," Ucap Zyo dengan logat Jawanya.

"Kok gue? Jelas jelas Iyan noh yang cari gara gara sama gue,"

"Heh galon aer, sekate-kate lu nyalahin gue."

"Parah lo Yan nama Galen keren gitu lo ganti jadi galon," Ujar Kiki

"Lah Galen buka usaha galon aer toh?" Tanya Zyo

Reihan yang jenuh mendengar perdebatan antar teman-temannya langsung menghentikan mereka. Bagaimana tidak? Jika tidak dihentikan mereka akan lanjut berdebat sampai Sangkuriang berhasil ngebangun seribu candi.

"Bisa diem ga lo pada? Udah buru ambil motor masing-masing kita susulin Azka di warung bi Ijah," Ucap Reihan langsung dituruti ke empat temannya.

********

"Assalamu'alaikum bi Ijah" Ucap Azka sopan kepada seorang wanita paruh baya yang sedang mengelap meja meja di warungnya.

"Waalaikumsalam, wes bali to le?"

"Udah bi, baru aja."

"Yang lain kemana tumben sendiri le?" Tanya bi Ijah, karena tak biasa nya Azka ke warung bi Ijah sendirian setelah pulang sekolah.

ARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang