04 -BERTEMU LAGI-

22 14 25
                                    

-Hari ini kita dipertemukan lagi ntah karena takdir tuhan ataupun suatu kebetulan tapi yang pasti aku sangat bahagia-Azka-
.
.
-Aku takut jika aku sudah mulai bahagia dengan kehadiran mu lalu kau pergi tanpa ragu- Ara-
.
.
.
ARAZKA

Ciittttttt

"Woi, ngapain lo jongkok ditengah jalan? Mau bunuh diri lo?" Ucap seorang pria dari arah kiri Ara.

'suara lantang ini, ini kaya suaranya...' Ara membuka matanya perlahan, dan kaget melihat siapa yang ada dihadapannya.

********

Azka masuk kedalam warung bi Ijah, mengambil kunci motornya diatas meja lalu memakai jaket jeans kesayangannya lalu keluar menuju motornya.

"Mau kemana bos?" Tanya Iyan begitu melihat Azka menuju motornya.

"Ngabisin bensin" balasnya singkat, lalu Azka menyalakan motornya, mengabaikan apa yang dikatakan teman-temannya.

Azka melajukan motornya membelah jalanan ibu kota yang tidak terlalu padat. Ia melirik ke arah langit sebentar lalu kembali fokus ke arah jalanan.

Ia menurunkan kecepatan motornya ketika pandangan nya ter arah ke pedagang martabak Bangka. Seketika ia teringat pada bi Ijah yang sangat menyukai makanan itu. Ia bergegas melajukan motornya menuju pedagang martabak.

"Pak, martabak nya tiga kotak " ucap Azka kepada penjual martabak.

"Oke mas, maaf lagi rame. Nunggu gapapa mas?" Tanya penjual martabak ramah.

Azka yang biasa nya paling anti dengan kata tunggu-menunggu, kali ini ntah kenapa dia mau menunggu. Ia duduk di bangku plastik yang disediakan oleh penjual martabak.

Ia duduk menghadap ke arah jalanan, kedua tangannya sibuk membuka resleting jaket jeans yang ia kenakan. Seketika pandangan nya terkunci ke arah seorang gadis berkepang dua di pinggir jalan.

'wajahnya kaya pernah liat gue tapi dimana' batinnya.

Dilihat nya gadis itu sedang memajukan badannya dan melangkahkan kakinya, lalu gadis itu urungkan kembali. Sepertinya gadis itu ingin menyebrang, tapi ragu-ragu, pikirnya.

Ntah dapat dorongan dari mana, Azka bangkit dari bangku tempat ia duduk. Ia berjalan ke tengah jalanan, kedua tangannya ia rentangkan untuk menghentikan kendaraan yang akan melintas.

Ia kembali melihat ke arah gadis tadi, gadis itu melihat jalanan sekilas, lalu memejamkan matanya. Tak hanya itu, mulut nya juga ikut bekerja seperti sedang komat-kamit membaca mantra lalu berlari sambil mempertahankan matanya yang tertutup.

'buset kayanya ga waras nih cewe' batin Azka

Setelah gadis itu menyebrang, Azka kembali ke bangku tempat ia menunggu martabak pesanannya tadi.

"Pak kenal ga sama cewe itu?" Tanya Azka pada penjual martabak.

"Waduh, saya ga kenal mas. Sepertinya dia orang baru disini. Saya sudah hampir dua tahun jualan disini, dan baru liat anak gadis itu." Jawab penjual martabak.

Pandangan Azka beralih ke gadis tadi, ia mengamati gerak-gerik yang dilakukan gadis itu. Seketika seperti ada setruman di diri nya, sewaktu melihat gadis itu menemui dua orang anak yang berpakaian sangat lusuh.

Dilihatnya gadis itu memberi sebungkus roti pada keduanya. Gadis itu tersenyum sangat manis sekali ketika berbicara dengan dua anak kecil itu. Dunia nya damai ketika melihat senyuman gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang