Jealous

14 1 0
                                    

    Matahari telah sampai tepat di atas membuat cahaya yang begitu hangat dan terang membuat gadis cantik itu terbangun dari tidur nya.

"Hoaaaammm" cara merentangkan kedua tangan nya.

" Ehh hp gua Mane"Cara mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar mencari ponsel nya.

" Naahhh ketemuuuu lahh ko banyak banget telfon sama WhatsApp dari siapa ini" Cara melihat ponsel nya

Ofta :
Cara  bangun jangan ngebo mulu pasti lu lagi baca pesan ini sambil ileran kan tau gua juga.

     Salah satu sudut bibir cara terangkan mata nya membulat sempurna . " Astagfirullahaladzim gua kira apaan taunya dari dia gua kan pengen nya Robby kenapa dia sih ish nyebelin pake ngata in gua ileran pula kan sotau" Cara berdecak sebal.

Cara:.
     Iyaa berisik lu so tau pula Udeh gua mau mandi Gausa ganggu.

      Cara menuruni anak tangga nya satu persatu dengan lesuh dan tidak bersemangat di salah satu kursi meja makan mama cara melihat gadis nya sangat tidak bersemangat seperti biasanya berbeda sekali dengan beberapa Minggu ke belakang.

" Pagi mama" cara menarik salah satu kursi di ruang makan .

"Cara... Sayang kamu kenapa? Kok mama liat kamu kaya sedih gitu kamu lagi ada masalah?" Tanya mama cara dengan cemas.

" Gapapa ko ma cara cuma lagi bete aja banyak tugas but everything it's okay mom" cara memasang raut wajah bahagia di depan mama nya .

       Tentu saja mama cara tau cara berbohong dia dan anak gadisnya itu telah tinggal lama bersama dan mama cara sangat mengerti anak nya.

"Maa cara berangkat ya " cara

"Iya nak hati hati yaa . Bilang sama pak nganto udah nganter kamu mampir ke toko donat buat mamah ya nak" mama cara mengantar cara sampai ke depan pintu rumah.

         Saat cara membuka pintu betapa terkejut nya dia melihat sosok pria bertubuh tinggi dengan jaket hitaam nya sudah duduk di teras rumah cara.

"Non Monggo mau di Anter siapa ini ada temen non udah nunggu dari tadi"  pak nganto menunjuk ke arah pria itu

    Cara Masi saja membatu tanpa bicara sedikit pun Masi menerka nerka siapa  pria yang ada di kursi itu.

"Raaa" pria itu membalik ke arah cara lalu berdiri menyalami mama cara.

"Ehhhh siapa ini ko mama baru lihat" sapa mama cara hangat.

"Ehehehe ofta Tante.. iya emang jarang keliatan beda kelas juga sama cara" ya tentu saja siapa lagi kalau bukan ofta.

"Lu ngapain?" Tanya cara
"Jemput lu berangkat bareng "

      Cara sedikit bingung dengan kata kata ofta tadi . Tanpa berlama lama ofta menarik tangan cara untuk segera naik ke motor nya.

" Cara berangkat maahh"
" Berangkat dulu Tante" ucap ofta.

" Hati hati yaa sayang " mama cara melambaikan tangan.

Diperjalanan

"Lu ko mau jemput ga bilang?"tanya cara

" Gapapa si biar kejutan lu terkejut gak?" Tanya ofta santai.

"Gak sama sekali" cara memalingkan muka nya ke arah kanan agar tidak terlihat di spion ofta.

"Duh kari kari"

"Eh apaan kari kari nama gua caraaa lu kira kari ayam" ucap cara tidak terima namanya di ganti begitu saja.

"Emang kenapa sih ri ,kari,ririii" ofta terus memanggil cara dengan sebutan itu.

" Ih apaan sih ganti ganti nama orang aja" cara memajukan bibirnya cemberut.

" Gapapa dong Robby aja kasi nama special buat lu gua juga ngasih KARI RIRI mulai hari ini nama lu RIRI"  ofta teriak dengan tegas di tengah perjalanan. Banyak pasang mata yang memperhatika mereka.
   
      Menyadari itu cara menutup wajah nya dengan sebuah map kecil yang ada di tangan nya .

" Gausa malu malu in gua bisa ga" cara berbisik pelan pada ofta yang masi saja terlihat santai meski banyak yang memperhatikan nya.

"Okehh" ..

" Aaaaaaaaaaaa" teriak cara saat Okta menaikan kecepatan motor nya dengan super cepat .



Sampai kelas

Cara pov

Duh males banget gua kalo harus ketemu Robby ah kenapa di saat kaya gini gua harus sendiirian jalan tengah lorong gini sihh ish si ofta mana pula lagi buruh malah ilaangg.

Cara POV end..

Robby melihat gadis yang kini sedang berjalan sendiri menyusuri lorong kelas siapa lagi dia kalau bukan cara. Robby berusaha memalingkan pandangan nya dan mencoba mengambil arah berlawanan dengan cara agar mereka tidak bertemu . Tapi Robby gagal... Karena rasanya dia sangat ingin menyapa cara pagi itu .

" Gua harus samperin" Robby melangkah ke arah cara

" Ca...." Langkah Robby terhenti saat melihat ofta dengan mesra merangkul cara.

"Ahhhh. Bodoh harusnya ga gua samperinnnn " Robby mengutuki dirinya sendiri lalu pergi meninggalkan cara dan ofta dengan perasaan yang sangat menyesak.

" Hayy kariii" ofta merangkul cara.

" Ish lu apansiii" cara melepas paksa rangkulan ofta.

" Galak banget mba nya kalo marah makin cantik" goda ofta

" Idiieeee" cara pergi masuk ke dalam kelas meninggalkan ofta yang masi saja mematung di jendela memperhatikan wajah cemberut cara.

"Seandainya gua selalu bisa jadi alasan lu tersenyum gua ga akan pernah nyesel melakukan cara apapun bahkan hal gila sekalipu" ofta..


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CARBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang