Kecewa

8 1 0
                                    

At: rumah Robby

" Ini Ra rumah nya ?" Tanya ofta
" Iya ini " jawab cara

" Lah lu ngapa diem?" Tanya ofta
" Eumm... Gua malu ke sana nya " jawab cara.

" Terus?" Tanya ofta dengan menyipitkan matanya heran
" Lu ke sana ya? Terus suruh Robby ke sini deh ya ya plissss bangettt" cara memasang muka manja nya.

" Haduh.. yaudah iya " jawab ofta
"Ehehhh... Taaa tunggu " langkah ofta terhenti saat cara memegang tangan nya.

" Kenapa lagi? " Tanya ofta yang mulai curiga .
"Kasi ini sekalian ya maaf ga ada kantong nya lupa " cara memberikan shal berwarna merah muda kepada ofta.

" Wait jadi gua harus bawa shal warna pink terus gua kasi ke Robby? Kalo di sangka gay? Gimana raaa" ofta tidak terima begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Wait jadi gua harus bawa shal warna pink terus gua kasi ke Robby? Kalo di sangka gay? Gimana raaa" ofta tidak terima begitu saja.

" Pliss lah lagian ga ada yang mau nyangka lu gay jugaa" jawab cara

" Yaudah yaudahhh buat lu ni yaa" jawab ofta dan segera melangkah menuju rumah Robby.

" Semoga robby ada semoga bisa ketemu diaa semangat ofta maafin gua ya hihi" kata cara berbisik pelan

Tak selang beberapa menit raut wajah Cara sudah mulai cemas dan khawatir ia tidak bisa melihat jelas interaksi atau percakapan di antara ofta dan Robby Cara sangat khawatir jika ofta tidak bisa bertemu dengan Robby. Cara mengirim pesan sangat banyak kepada ofta hanya untuk memastikan bahwa ofta sudah bertemu Robby dan berharap bisa membawa Robby agar bertemu dengan Cara . Duh ofta ko lama yaa Cara membatin di dalam hatinya.
Tak berapa lama kemudian terdengar suara langkah kaki dari belakang Cara segera berbalik untuk memastikan siapa orang yang sedang berjalan itu.. ternyata benar satu orang pria tinggi dan seseorang pria yang memakai syal pink yang dia berikan itu Ofta dan Robby. Cara sangat senang bisa melihat Robby lagi dia tidak sabar ingin bertanya keadaan Robby yang beberapa waktu lalu menghilang dan tidak membalas pesan apapun dari cara .

"Roobyyyyy" Cara berlari senang ke arah Robby .
"Eum.. Ra" jawab Robby kaku.

"Lo kenapa sih? Gua ada salah ya? Sampe Lo ngindar kaya gini katanya lu sakit sakit apa??" Tanya cara antusias menuntut sebuah jawaban dari Robby .

Tidak ada jawaban apapun dari Robby ia hanya menunduk dan menatap tanah yang ada di bawah nya. Ofta pun sama ia hanya melihat Robby dengan wajah malang sesekali melirik ke arah Cara ia merasa simpati kepada cara karena Roby sudah menceritakan semua nya.

"Heyy.. kenapa ko kalian diam aja sih? Jawab dong gua kan nanya by.. ta?" Cara Masi menuntut jawaban mereka berdua yang seperti nya ada sesuatu yang di sembunyikan.

" Sini Ra" Robby menarik tangan cara membawa cara ke tempat yang sedikit jauh dari ofta.

" Ada apa by? " Tanya cara.

"Lu gak ada salah sama sekali ga ada ra tapi guaa yang salah.. gua itu gak seharusnya hadir di kehidupan lu lagi dan pura pura baik setelah gua jahat banget sama lu " Robby kembali menunduk diam .

" Hah? Apa sih maksud nya apa gua gak ngerti by?" Cara Masi tampak kebingungan ia tidak dapat mengerti apa yang di maksud Robby tadi setau cara Robby adalah sahabat terbaik nya dulu dan yang kini hadir lagi.

" Gue mantan lu ra... Iya kita emang sahabat tapi kita kan sempet jadian sampe akhirnya kejadian lu nyusul gua itu dan gua gak nolongin lu Ra saat itu gua bener bener gak punya hati saat itu " jawab Robby dengan sangat takut membuat cara marah.

Cara tidak menjawab apapun ia hanya menetes kan air mata yang semakin detik semakin banyak seakan membanjiri pipi nya .
" Ya..tapi kenapa lu gak bilang sih by? Lu ga jujur aja gitu kalo Lo emang mantan guaa.. kenapa by? Hah? Kenapa lo harus pura pura baik juga sama gua kallo emang saat itu lu emang gak punya hati" di tengah Isakan tangis nya cara bertanya pada Robby memastikan.

" Sorry Ra gua emang nyesel saat itu gua bahkan gak tau lu di mana Ra gua nyari lu dan pada saat gua ketemu lu gua kira gua bisa bikin lu lupa kejadian itu tapi gua malah terkesan jahat jadinya" Robby kembali menatap cara yang menangis Isakan tangis cara juga sangat keras.

" Jaaa jangan nangis dong Ra " Robby mengulurkan tangan nya mencoba menghapus air mata cara.

Cara dengan cepat menepis tangan Robby " gak perlu gua nangis atau enggak bukan urusan lu" kata cara penuh penekanan.

" By gua gak masalah ko lu mantan gua yang ga punya hati itu gua cuma pingin kita sahabatan lagi jangan ngindar dari gua by tolong " cara menatap Robby .

Robby juga ingin seperti itu tapi dia sudah merasa dirinya tidak pantas lagi untuk cara. Dia merasa akan selalu menyakiti cara . Robby memalingkan wajah nya ia menatap ofta... Tanpa sengaja Robby melihat tatapan ofta yang menuju pada cara yang sedang menangis ... Raut wajah ofta begitu watir kepada cara tak sedetik pun ofta memalingkan wajah nya dari cara. Robby merasa bahwa ofta memiliki perasaan kepada cara.

"Ra ... Sorry ya gua ga pantes sahabatan sama lu karena gua... Guaa.. udah di jodohin sama papi gua dan gua gak boleh Deket Deket sama luu " Robby terpaksa berbohong kepada cara karena dia tidak ingin terus menerus membuat cara terluka.

Cara menangis dan berlari meninggalkan Robby.
" Hayu pulang ta " cara menarik tangan ofta tapi ofta masih saja diam mematung.. begitu pun Robby masih diam di situ tidak mengejar cara sama sekali.

" Taaa... Heyy hayuuu baliikk IHH" Cara mengambil paksa kunci motor yang ada di genggaman tangan ofta cara membawa motor ofta jauh dari situ.

Ofta terkejut bukan karena motor nya di bawa akan tetapi dalam keadaan menangis ofta takut cara melakukan hal yang tidak di inginkan. Ofta berlari mengejar cara sebisa nya .. tak lama cara berhenti .

" BURUU SINIII KALO LO MAU BALIIKK" cara berteriak dari jauh. Ofta segera mendekat pada cara.

" Gua yang bawa ya lu ga akan bener kalo gitu" kata ofta.

Cara hanya mengangguk dan mundur kebelakang lalu sesekali melihat ke arah Robby yang masi mematung di tempat kemudian berjalan ke arah rumah nya.

" Dia bener bener jahat gak peduli lagi sama gua " cara bicara pada dirinya sendiri merasa empati kepada dirinya sendiri.

" Sabar ya Ra.. hayu balik " ofta menjalanlan motor nya .

CARBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang