---Happy Reading---
Langit mulai gelap. Magrib menuju malam tinggal beberapa menit lagi. Tapi Jaehyun tidak memperdulikan itu. Tidak sama sekali. Dia hanya memikirkan seorang cewek yang sudah membuat dirinya benar benar tidak bisa tidur tadi malam. Ya, tadi malam. Ia akui gara gara dirinya sendiri kenapa cewek itu berubah drastis 180 derajat. Sekarang, sepertinya ia sudah menyesal.
Malam ini ia beranikan diri mendatangi rumah gadis itu.Kebetulan ia dan si cewek memiliki jadwal off yang sama. Jadi, rencananya hari ini Jaehyun ingin mengajak si cewek jalan jalan.
Sekarang Jaehyun sudah berdiri tepat di depan pintu rumah orang yang ingin ia temui. Sebelum mengetuk pintu, cowok barista ini menghela nafas panjang. Mungkin mengumpulkan nyali dulu.
“Sebentar.” Ada suara sahutan dari dalam. Tak lama pintu dibuka oleh seorang remaja laki laki. “Bang Jaehyun? Nyari mbak Tzuyu, ya?”
“Iya, Chenle. Mana mbakmu?”
“Mm dia...” Chenle ragu ragu mengatakan sesuatu. Ia menggaruk garuk tengkuknya sendiri sambil berfikir.“Siapa yang dateng, Le?” Tampak suara anak remaja laki laki lainnya dari dalam muncul dibelakang Chenle. Dia adik bungsu Tzuyu. Huening Kai.
“Eh, bang Jae. Nyari mbak Tzuyu pasti.” Huening Kai langsung menoleh ke arah dalam dengan telapak tangan didekatlan ke mulut. “Mbaaaaak. Ada mas pacar nyariiiiiiiin.”
“Buset dah!” Chenle menginjak kaki adiknya hingga si empunya kaki kesakitan. “Ssshh, apaan sih. Injek injek kaki gue. Sakit.”
Rupanya adik pertama Tzuyu ngasih kode ke adik bungsu sesuatu. Tapi yang dikasih kode tidak peka.
“Anu bang Jae, mbak Tzuyu lagi gak ada di rumah. Sejak sore tadi belum pulang. Ga tau kapan balik lagi. Itu juga kalo inget.” Ujar Chenle gugup. Bingung cara berbohong yang baik gimana.“Mbak Tzuyu keluar? Trus yang tadi lewat masuk ke kamarnya apaan, Le? Kuntilanak?” Huening Kai masih tidak paham malah menunjuk pintu kamar Tzuyu. Sedangkan Chenle sudah gemes ingin menampol wajah adiknya. Tapi ia tahan karena masih ada tamu di sana. “Ehe, anu bang Jae...Adek kami ini anak indihome, jadi dimaklumin aja kalo dia sering liat yang aneh aneh.”
“Indigo, kali.” Jaehyun membetulkan.
“Nah, itu maksud gue.”
“Jadi beneran Tzuyu gak ada di rumah?” Sebenarnya Jaehyun agak curiga dari awal. Apalagi gelagat dua anak ini yang sangat aneh.
“Hooh, sumpah disamber duit segepok.”
“Tapi tadi yang di kamar mbak Tzuy-mffft” Akhirnya Chenle menyumbat mulut rese Huening Kai dengan serbet yang kebetulan ia bawa sehabis mencuci piring tadi.“Kalo gitu ya udah. Bang Jae nitip salam aja buat mbak kalian. Tolong bilangin tadi abang ke sini nyariin.” Ujar Jaehyun menyerah akhirnya. Ada raut kekecewaan diwajahnya. Sebelum Jaehyun betul betul pergi, dua bocah ini sempat sempatnya memperhatikan apa yang dibawa si tamu. “Tunggu, bang Jae.”
Jaehyun berbalik badan dan berhenti. Padahal sudah turun dari teras. Ia berharap ada keajaiban dengan dipanggil dirinya kembali. Tzuyu tiba tiba muncul dibalik pintu, misalnya...
Tapi kenyataannya bukan itu.“Itu, bang. Yang ada ditangan...”
Jaehyun memperhatikan apa yang ia bawa tadi ditangannya. “Owh, ini?”
Sialan. Tau aja nih bocah bocah gue bawa makanan. Batinnya.Tapi sudah terlanjur terlihat oleh mereka, mau tidak mau harus dikasihkan. “Martabak yang ada di depan komplek tadi abang beli buat-”
“-makasih, bang Jae.” Sambar Chenle cepat. Huening Kai ikut kesenangan melihat makanan kesukaannya ada didepan mata.Anjir. Padahal gue bawain itu biar bisa lancar ketemu Tzuyu. Lagi lagi Jaehyun membatin.
“Bang, kita makan ini dulu, ya. Dah laper. Dadah.”
Brak.
Pintu ditutup dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADLUCK FRIENDZONE | JaeTzu Short Story [✔]
Teen Fiction❝Klo ujung²nya cuman diphp-in,ngapain udah sejauh ini?❞ ❝Baru sadar orang yang ada didekat gue jauh lebih spesial...❞ Berteman terlalu dekat, gak selamanya bikin nyaman... ©𝐞𝐥𝐞𝐧𝐰𝐡𝐢𝐭𝐞𝐜𝐡𝐨𝐜𝐨, 𝟐𝐧𝐝 𝐀𝐮𝐠𝐮𝐬𝐭 𝟐𝟎𝟐𝟎