3

5 3 2
                                    

Jangan lupa sebelum membaca.     budidayakan vote!!    
 

  
         Happy Reading
             
               ♥
               ♥
               ♥

"eh kenapa gue jadi kepikiran tiga cewe yang dikantin itu ya"ucap Rizky sambil memakan snack ditangannya.

Ya,mereka sudah pulang beberapa menit yang lalu dan memutuskan untuk main dulu ke rumah Aril.

"Alah lo mah emang dasar buaya aja,semua cewe lu pikirin"ucap Leo sambil melempar kacang ke wajah Rizky.

"ehh landak,tapi gue beneran ko gue baru engeh ya ada adik kelas cantik kaya mereka.Kalau dari dulu gue tau udah gue embat salah satunya atau mungkin tiga-tiganya langsung"ujar Rizky sambil ketawa dan mendapatkan pelototan Kafka dan Aril.

"lo ko bisa kenal mereka?"tanya Kafka kepada Aril.

"Ya iyalah kenal orang gue deket sama salah satunya"ceplos Aril dan langsung membekap mulutnya.

Mulut sialan.batin Aril

"eh..ee itu maksud gue anu adeuh ehh.."Aril tidak bisa ngomong dan sambil menggaruk tengkungkan yang tidak gatal.

"Hayoh loh kok lo gak ngasih tau kita sih kalau lo deket sama cewe?"pancing Rizky.

"Sahabat macam apa kau ini"tambah Leo dengan legot bataknya.

"jelasin"ucap Kafka dengan mata tajamnya yang sedari tadi melihat Aril seperti ingin membunuhnya.

"heeh buru sia jelasken ka arurang ihh"cerca Leo

Akhirnya Aril pun pasrah dan menjelaskan semuanya dari mulai dia ketemu dengan Anisa dilapangan dan cewe itu tiba-tiba datang memberikan minuman terhadapnya yang sudah dihukum karena telat dateng kesekolah,sampai gadis itu pun menjadi dekat sampai sekarang.

***

Merasa perutnya yang gak enak dari tadi dan menimbulkan bunyi yang tidak karuan Caramel pun terpaksa harus turun kebawah untuk mengisi asupan ke perutnya.

Karna tadi disekolah ia cuman makan batagor dan itupun gak banyak.

"non mau makan?"tanya bi minah.

"iya bi,"karna udah gak tahan lagi menahan lapar,Caramel pun langsung melahap makanannya sampai habis.

"Mamah sama Papah belom pulang ya bi?"tanya caramel yang sudah selasai makan sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"belom non,mungkin sebentar lagi juga pulang"jawab bi Minah sambil melihat ke arah Caramel dengan sendu.

Ia hanya bisa menghembuskan napasnya dan menuju ke ruang tamu sambil menunggu orang tuannya pulang.

***

Menit demi menit Caramel menunggu orang tuanya,dan berharap orang yang ditunggunya segara menampakan wujudnya,Namun tiba-tiba ada suara pintu dan ia pun berlari kesana.

Tampaklah orang yang ditunggu pun datang dengan wajah yang tak bersahabat.

"Minggir"usir pria paruh baya itu,yang tak lain adalah ayah Caramel -Alland.

"kamu gak denger apa kata suami saya" -Maya mamah Caramel.

Caramel hanya bisa menundukan kepalanya.Sebenernya ini udah biasa buat Caramel diperlakukan oleh orang tuanya seperti ini tapi dia harus menjelaskan ini semua bagai manapun caranya.

"kok mama sama papa baru pulang,kan ini udah malem. Emang pekerjaannya banyak ya mah pah? atau papah sama mamah udah liat dia? Ko Caramel gak diajak sih"tanya caramel mengalihkan ucapan dari kedua orang itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang