Bahagia itu bukan karena kita memiliki segalanya. Tetapi bagaimana kita menikmati setiap momen hidup kita.
🌻Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta
Bagaikan petinggi negara disambut dengan segala kehormatan oleh rekan sesama pejabatnya, begitu juga dengan seorang pemuda disambut penuh horman oleh para bodyguard-bodyguardnya. Tatapan tegas dan sorot mata digininnya mampu membuat semua orang yang melihatnya merasa takut. Setiap langkah yang ia tapakkan menandakan bahwa waktu sangatlah berharga.
Postur tubuh yang tegap, wajah blasteran dengan rahang kokohnya, serta segala kekuasaan yang ia punya membuat banyak gadis tergila-gila padanya. Tetapi sikap dingin dan kakunya membuat mereka tak berani mendekat walau hanya berkenalan.
Arzio Damien. Seorang pengusaha sukses diusianya yang baru menginjak 21 tahun. Perusahaan yang ia kelola saat ini adalah warisan dari Jenar Damien, ayah Arzio. Kegeniusan serta sikap tanggung jawabnya, membuat Arzio diangkat oleh Jenar menjadi CEO menggantikannya.
Arzio membuktikan segala kepercayaan yang diberi oleh Jenar dengan membuat Damains Corp yang berpusat di AS, Alaska bergerak dibidang teknologi dan sejumlah mesin modern yang terus diperbaharui sesuai dengan kemajuan teknologi, berhasil menguasai pasar belahan negara Eropa dan Asia.
"Apartment or Damains cabang?"
Pertanyaan Lucas, sekretaris Arzio mengawali ketika mereka berhasil duduk dalam mobil dengan dua bodyguard di depan mereka.
"Aku ingin bertemu Lia."
Dengan tidak membuang-buang waktu, mobil Toyota Camry segera melaju membelah jalan Ibu Kota.
Arzio mengalihkan pandangannya ke jendela. Dua tahun lalu Arzio terakhir kali menginjakkan kaki di Indonesia. Dan saat ini adalah waktu yang ia tunggu-tunggu. Bertemu dengan gadisnya, Thalia Saunder.
Kesibukan sebagai pemimpin perusahaan besar membuat Arzio jarang menemui Thalia. Rasa rindu yang selama ini ia pendam hanya dapat tertuang lewat layar kaca.
Rasanya seperti mimpi, akhirnya ia akan bertemu dengan Thalia sahabat kecilnya, adik perempuannya, gadis pujaan hatinya.
Satu jam perjalanan berhasil membawa mereka ke halaman rumah megah bercat putih.
Arzio segera turun dan berlari kecil ke depan pintu yang menjulang tinggi. Degan tidak mengurangi kesopanan, Arzio mengetok pintu dan tak lama seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Bibi Anna membuka pintu. Anna tampak kaget melihat Arzio ada di depan rumahnya.
"Zio?"
"Selamat siang, Tante." Arzio mengambil tangan Anna dan menciumnya.
"Lia, ada Tante?" tanya Arzio.
"Ada. Ayo masuk nak Zio. Astaga, Tante kaget loh, kamu kapan sampai di Indonesia?"
"Barusan, Tante. Sekitar satu stengah jam mungkin. Aku tadi dari bandara langsung ke sini." Jelas Arzio. "Kok sepi, Tan? Oma, Om Roy ke mana?"
"Oma lagi di kamar istirahat. Kalau Om Roy masih di kantor. Oh iya, Lia ada di atas. Mau Tante panggil, atau kamu yang ke atas? Kayaknya Lia bakal nangis nih liat kamu, sudah lama sekali kamu nggak ke sini."
Arzio tersenyum tipis mendengar perkataan Anna. "Iya. Kerjaan menuntut soalnya, Tan. Biar aku yang temui Lia yah,"
Setelah mendapat anggukan dari Anna, Arzio berlalu menuju kamar Thalia.
Arzio membuka pintu kamar Thalia, ia melihat Thalia sedang sibuk mengetik di laptop dengan headphone yang menempel di telinganya. Arzio mengendap-ngendap dan ketika ia berada tepat di belakang Thalia, ia segera menutup mata Thalia dengan kedua tangannya.
"Eh, apaan sih! Ini siapa?" jerit Thalia kaget.
Arzio mengatupkan bibirnya menahan tawa.
"Siapa sih?"
Thalia berusaha menarik kedua tangan itu dari matanya. Dan ketika berhasil, ia membalikkan badannya dan menemukan pemuda blasteran yang sangat Thalia rindukan.
"Surprise..."
Thalia segera berdiri dan melompat menerjang tubuh Arzio. Thalia melingkarkan tangannya di leher Arzio dan kedua kakinya di pinggang Arzio. Arzio yang mendapat serangan tiba-tiba hampir saja terjatuh, namun ia segera menyeimbangkan badannya dan memeluk pinggang Thalia.
Tidak ada kalimat yang keluar dari mulut Thalia. Arzio hanya merasakan pelukan erat dan air mata yang membasahi ceruk lehernya.
"Hei, don't cry. Aku udah di sini, masa nangis sih,"
"Zio jahat!" teriak Thalia yang masih membenamkan mukanya pada leher Arzio.
Arzio terkekeh dan semakin memeluk erat tubuh ramping Thalia.
Akhirnya perasaan rindu mereka tersampaikan. Dua tahun lalu ketika Thalia awal-awal kuliah, Arzio datang dari AS menjumpai sahabat cantiknya itu. Thalia mengatakan bahwa ia ingin ikut Arzio saja, ia tak ingin kuliah. Arzio sih setuju saja, tetapi ia tak mau egois dengan memisahkan Thalia dan Oma Dina. Sehingga Arzio berhasil membujuk Thalia untuk melanjutkan kuliahnya dan berjanji akan sering mengunjungi Thalia di Indonesian.
Tetapi pekerjaan bahkan kuliahnya di AS tidak bisa Arzio tinggalkan. Dan ketika perusahaan bernapas lega, Arzio segera menyelip ke Indonesia dengan alasan akan mengecek perusahaan cabang yang ada di Asia.
Thalia mengangkat mukanya dan memukul pelan pundak Arzio. "Kenapa Zio ada di sini?"
"Tentu saja, karena aku merindukan gadis manja ini," jawab Arzio gemas.
Terus, kenapa baru sekarang Zio temui Lia? Zio baru ingat kalau Lia ada di Indo, hah?"
"Bukan begitu, Lia. Ak__"
"Aku apa?! Zio sibuk? Jarak yang jauh? Zio banyak alasan deh!"
Gerutu Thalia membuat Arzio tertawa.
"Oke, oke. Aku minta maaf, maukan maafin Zio Zio ini?" Arzio menaik turunkan alisnya, menggoda Thalia.
Thalia kembali memeluk Arzio dan mengangguk. Arzio menurunkan Thalia di pinggir kasur. Lelah juga menggendong Thalia bagaikan koala.
Arzio berlutut di hadapan Thalia, satu tangannya memegang tangan Thalia dan satunya lagi mengusap lembut pipi gadis itu.
"I miss you," lirih Thalia sembari menunduk.
"Me too," balas Azio tersenyum hangat.
Hanya Thalia yang mampu membuat Arzio tersenyum lebar. Hanya Thalia yang mampu membuat Arzio uring-uringan tidak jelas karena tidak mendapat kabar dari gadis itu. Hanya Thalia yang membuat hidup Arzio berwarna. Dan hanya Arzio yang mampu membuat Thalia bahagia.
Karena bahagia Thalia bukan tentang apa yang selama ini diberi Arzio kepada dirinya, tetapi bahagia Thalia adalah tentang Arzio yang selalu ada baik suka maupun duka Thalia.
🌻
Trimakasih pembaca Wattpad atas dukungan buat story saya ini 😊 stay ok 😅
Jangan lupa tinggalkan voted and comment yah 😁 see you :)

KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
General FictionApakah kalian mengerti arti perjuangan yang sesungguhnya? Apakah kalian dapat bertahan pada suatu hubungan yang tak jelas? Apakah kalian sanggup menghadapi setiap tantangan dan godaan dalam hubungan kalian? Jika yah, selamat. Kalian termasuk kalanga...