Seulgi memberanikan diri untuk kembali ke asrama, ia masih berdiri tepat didepan pintu kamarnya. Semua drama sudah selesai, berarti seharusnya Jimin tidak lagi ada didalam sini.
Baru saja ia mengeluarkan kunci kamar, Eunbi lewat dan mereka pun saling memandang.
"Oh, seul..." sapanya dengan gagap.
Seulgi menunda masuk kekamar untuk berbicara sebentar dengan Eunbi.
Eunbi tampak salang tingkah, mungkin karena ia merasa bersalah, "seul. Aku minta maaf soal... "
"Bi, kau kenal gang Jimin?"
Eunbi hanya menangguk pelan.
"Ceritakan mereka semua"
"Ehm, bagaimana ya mulainya. Ya, aku kenal mereka karena kami satu sekolah dulu. Taehyung, Jungkook, Chae Ae dan Hana adalah satu gang sedangkan Jimin anak pindahan, awalnya Jimin itu dingin sekali dan lebih kelihatan sombong, tapi Taehyung lah mengajaknya untuk bergabung dengan mereka, Taehyung suka Chae Ae, sedangkan Chae Ae suka Jimin, tapi Jimin sukanya Hana"
"Hana?"
"Hana juga suka balik dengan Jimin. awalnya mereka semua hanya berteman walaupun masing- masing ada rasa, Jimin, Hana dan Chae Ae terlampau dekat sekali sampai pada akhirnya Jimin dan Hana tunangan, mereka tak lagi sedekat itu. Hana kelihatan sering menghindar dan terlalu sibuk. Dan, ya aku dengar kabar Hana.."
"Kenapa dia?"
"Sepertinya Hana ada dekat dengan laki- laki lain, tapi, enggak tau juga ya. Hana orangnya tertutup"
"Hah. Jadi, Jimin mendekatiku hanya sebagai pelampiasan..haha okay baik"
"Eh,tunggu dulu seul, belum selesai. Aku rasa Jimin tidak seburuk itu, aslinya dia pria baik- baik kok. Jimin itu hanya menerima taruhan dari Taehyung itupun, baru dua hari bahkan dia belum mulai sama sekali, dia bilang dia berhenti. Jadi, Jimin bukan menganggapmu sebagai pelampiasan menurutku, dia punya masalah sendiri kenapa harus melibatkan orang lain. Aku sebenarnya dekat juga dengan Hana, karena aku tergila pada Taehyung, makanya aku mau saja menurut kata- katanya, aku minta maaf seul, aku bodoh aku jahat, aku akui itu"
"Hana, kenapa dia tega"
"Hana memang seperti itu seul dari dulu, tampaknya saja anggun, diam. Kau tau Chae Ae kan? Sejahat- jahatnya Chae Ae, Hana jauh lebih berbahaya. Dia pintar memanipulasi, aku agak kesal, dia membuat seolah- olah Jimin lah yang jahat selama ini, padahal dia duluan yang mulai selingkuh. Seharusnya dia tidak melibatkanmu dalam masalahnya, kau tidak salah seul, Jimin juga. Jimin selama ini memang tulus kok dengan kau, aku tau. Jimin itu pemilih, sangat selektif. Teman perempuannya cuma Chae Ae dan Hana, dia tidak suka bergaul dengan perempuan, jadi kalau kau dekat dengannya berarti dia memang nyaman."
Seulgi hanya diam menyimak penjelasan Eunbi.
Saat ia kembali ke kamar, ternyata Jimin tidak ada lagi dikamar itu terlihat dari tidak ada satupun barang Jimin yang tersisa.
Seulgi teringat dengan pertanyaan Jimin pertama kali padanya "Apa kau percaya padaku seul?"
"Kenapa? Kau ada berbohong denganku?"
"Hanya bertanya"
"Jimin, jujur atau bohong itu hak kamu, sedangkan percaya atau tidak itu juga hak aku"
Bodoh. Rutuknya, seharusnya sejak awal ia tak perlu mempercayai pria itu, bukan?
Waktu berjalan terlampau cepat bagi seulgi. Sepuluh tahun rasanya hanya seperti kemarin saja. Harusnya dengan waktu selama itu sudah lebih dari cukup untuk melupakan seseorang. Tapi, walaupun sudah 10 tahun, nyatanya ia masih mencintai orang yang sama.