03 - Kenyataan Yg Berat

122 10 0
                                    

**KEESOKAN HARINYA**

Masih dgn tempat yg sama di bawah pohon nan rindang itu, Selfi sedang menunggu seseorang! Siapa lgi jika bukan Randa. Sebelumnya ia sudah janjian dgn Randa pas di kelas tadi, kalau jam istirahat nnti mereka aken ketemuan di tempat tersebut. Entah apa yg akan mereka bicarakan berdua?

"SELFII!!"

Suara itu sudah familiar di telinga Selfi, yah suara tersebut adalah sosok Randa yg memanggil Selfi dari belakang

"Fi, kamu ngapain ngajakin aku ketemuan disini! Kan bisa di kelas aja ngomongnya" sambung Randa(kecil) yg mulai duduk di samping Selfi.

Selfi tak menghiraukan ucapan Randa, tanpa aba-aba ia langsung membuang dirinya dipelukan Randa sambil menangis tersedu-sedu.

"Hiks.. Nda maafin hiks.. aku Nda hiks.." Selfi menangis di pelukan Randa! Pelukan yg begitu erat, smentara Randa hanya membalas pelukan Selfi dgn rasa kebingungan.

"Selfi, kamu knp? Jgn nangis dong! Kalo ada yg nyakitin kamu bilang ke aku aja, biar aku yg balas tuh orang" celetuk Randa yg merasa iba

"Enggak Nda, hiks..!" Jwb Selfi(kecil) yg masih menangis dipelukan Randa

"Trus kamu knp?" Tanya Randa perlahan melepas pelukannya, begitupun dgn Selfi

"Coba kamu ngomong ke aku? Apa yg membuat kamu nangis kyak gini! Aku gak bisa liat kamu nangis kyak gini, Fi?" Sambung Randa(kecil) sambil mengusap lembut air mata di pipi Selfi

"Nda maafin aku yah?" Ucap Selfi(kecil) tanpa menghiraukan pertanyaan Randa.

"Iya iya Fi, tapi coba ngomong dlu apa masalahnya? Knp aku harus maafin kamu?" Tanya Randa(kecil) penasaran.

Dgn menghela nafasnya berat Selfi, ia mulai memberanikan diri utk jujur
"Ja.. jadi gini Nda! Papa aku akan pergi ke London, katanya ada proyek besar gitu? Secara otomatis kan aku dan mama aku harus ikut kesana juga!" Jelas Selfi(kecil) sambil menundukkan kepalanya

"APAA? Ja.. jadi maksud kamu? Ka.. kamu mau ninggalin aku?" Tanya Randa(kecil) refleks berdiri

"Iya Nda, maafin aku yah!" Balas Selfi(kecil)

"Ta.. tapi gimana dgn janji Kamu, kalo kita akan terus bersama-sama selamanya Fi!" Randa mulai menangis, Selfi pun turut menangis

"Hiks.. maafin aku Nda hiks.. ak-aku gak bisa nepatin janji aku hiks.." jwb Selfi(kecil) mulai terisak

"Hiks.. ka.. kamu jahat Fi, hiks.. kamu kan udah hiks.. janji sama aku hiks.. hiks, kalo kamu akan ada disamping aku selamanya hiks.." kali ini tangisan Randa lebih deras.

Selfi pun berdiri dan langsung memeluk Randa yg tengah menangis namun kali ini Randa tdk membalas pelukan itu, Randa hanya bisa menangis.

"Hiks.. maafin aku Nda hiks.. aku juga gak mau hiks.. ninggalin kamu. Ta.. tapi aku harus hiks.. ikut sama mama, papa aku hiks.. lusa aku akan berangkat ke London Nda hiks.." jwb Selfi(kecil) yg masih dipelukan Randa

"Lepasin aku Fi hiks.." pinta Randa(kecil), tapi Selfi tak menghiraukannya.

"LEPASIN!" Bentak Randa. Lagi, Selfi tdk menghiraukan ucapan Randa, ia  malah mempererat pelukan itu.

"Hiks.. Enggak Nda, aku gak mau lepasin kamu hiks.."

"Lepasin nggak!" Kali ini Randa meronta, namun selfi tetap tdk melepas pelukan itu.

"Hiks.. maafin aku Nda, aku udh mengingkari janji kita hiks.. hiks.." sahut Selfi(kecil) terisak.

"Percuma Fi, kamu minta maaf hiks.. kalo pun aku maafin kamu, kamu pasti akan tetap kesana. Apa yg bisa aku lakuin skarang Fi? Aku cuma bisa hiks.. menerima kenyataan kalo hiks.. hiks kamu emang mau ninggalin aku! Gak papa Fi, aku terima kalo itu yg bisa membuatmu bahagia!" Sambung Randa, namun kali ini tangisan mereka pecah.

"Enggak Nda, kamu jgn Ngomong kayak gitu! Aku sama sekali gak bermaksud utk ninggalin kamu, tapi.." Selfi menghentikan ucapannya

"Tapi apa Fi,. kalau kamu emang mau beneran ninggalin aku, udah lah Fi lebih baik kamu lepasin aku!" Pinta Randa. Namun Selfi masih pada pendiriannya utk tetap memeluk Randa.

"SELFI LEPASIN NGGAK!" Bentak Randa, lalu melepas paksa pelukan itu. Hingga akhirnya pelukan itu terlepas krna Selfi tak mampu menahannya, mengingat tubuhnya terlalu mungil utk menahan tubuh tegap Randa.

Randa pun berlalu pergi meninggalkan Selfi seorang diri dibawah pohon nan rindang itu.

"RANDAA!!" Teriak Selfi(kecil) memanggil Randa, namun Randa tdk menghiraukan panggilannya dan malah berlari.

"Randa, maafin aku hiks.." gumam Selfi menangis tersedu-sedu.
•••

*MALAM HARINYA*
Malam ini Randa hanya bisa termenung mengingat kejadian tadi siang pas Selfi memberitahukannya, jika Selfi akan pergi ke London utk menetap, entah sampai kapan.

Sungguh hatinya saat ini benar-benar hancur? Mengapa semua ini harus terjadi padanya? Bisa dibilang ia sangat kecewa dgn keadaan yg menimpanya sekarang.

"Mengapa ini harus terjadi padaku Ya Allah dan mengapa juga Selfi harus ninggalin aku!" Gumam Randa serak.

"Tapi aku harus kuat, gak boleh lemah. Kata papa kan anak cowo harus kuat jgn cengeng, aku yakin ini cuma sementara aja? Iya aku harus kuat. Besok aku akan nemuin Selfi dirumahnya sebelum dia berangkat ke London" ujar Randa sendiri berusaha untuk kuat dan meyakinkan dirinya.

"Tapi, aku harus cari rumah Selfi dimana? Kan Selfi belum pernah ngasih tau rumahnya dimana?" Randa berpikir sejenak, hingga pada akhirnya ia mengingat satu hal.

"Oiya, waktu itu kan di kelas, Selfi sempat nulis alamatnya di buku catatan aku. Mana yah bukunya?" Kini Randa beralih mencari buku itu yg ada alamat rumahnya Selfi.

Hingga mata Randa tertuju pada buku catatan yg berwarna hitam, berada di tumpukan buku catatan lainnya.

"Ini dia nih yg aku cari!" Ucap Randa(kecil) dgn mata berbinar.

"Besok aja deh aku nyarinya. Sekarang aku harus tidur biar gak bangun kesiangan buat nemuin Selfi" gumam Randa yg kini mulai berbaring dan tdk butuh waktu lama pria kecil itupun terlelap dalam tidurnya.
••••




JANGAN LUPA VOTE & KOMEN GUYS

Kiblat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang