Episode 17

2.1K 123 1
                                    

"Ngapain kalian disini?"

"Mau nganu," ucap Leo santai membuat Lita dan Rafa merasa ambigu.

Yang tadi bertanya adalah Rafa, kini Leo dan Lita sudah sampai didepan ruang eskul namun tak sengaja berpapasan dengan Rafa.

Lita mengernyit bingung, "nganu? Nganu apaan Leo?" tanya Lita polos.

Rafa yang merasa zona bahaya langsung menginjak kaki Leo dengan keras membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Sakit monyet!" umpat Leo sambil memegangi kakinya yang di injak.

"Nganu satu bahasa beribu makna bego." hardik Rafa menatap Leo kesal.

Rafa mengalihkan pandangannya menghadap pada Lita. "Mau ngapain kamu?" tanya Rafa pada Lita.

Lita mengedipkan matanya beberapa kali mencerna situasi, anak ini kenapa telmi sekali? -pikir Rafa.

"Ouh iya, tadi kata kak Bobby disuruh kesini. Tapi Lita belum tau disuruh ngapain," ujar Lita.

Rafa mengangguk paham, ia dan anak anak osis tadi di chat oleh bobby untuk berkumpul diruang eskul. Pasti rapat untuk camping tiga hari nanti.

Camping yang dilakukan sebenarnya adalah acara untuk pelantikan anggota osis yang baru tahun ini, Lita dan Fadil memang bukan anggota osis tapi mereka adalah anggota PMR. Anggota PMR sangat dibutuhkan bukan untuk acara seperti ini?

"Yang lain nanti nyusul, masih sepi. Kan jadwalnya jam satu siang." ujar Rafa.

Lita tampak berfikir sejenak lalu menepuk keningnya. Astaga benar juga ucapan Rafa, kenapa ia tidak ingat? kan masih sekitar setengah jam lagi tadi Bobby menyuruhnya.

"Kenapa Lit?" tanya Leo yang sedari tadi memperhatikan.

"Lita lupa kalau tadi kak Bobby nyuruh nya jam satu siang," ucap Lita dengan kekehannya.

Leo geleng kepala melihat tingkah Lita, sedangkan Rafa menyilangkan kedua tangannya didepan dada dengan wajah cool nya.

"Yaudah gapapa, Leo tungguin kok." ucap Leo sambil mengusak poni Lita, dan membuat gadis itu memberengut sebal.

"Leoooo ish!" ucap Lita kesal sambil merapikan poninya kembali, Leo lagi lagi tertawa karena gemas melihat tingkah laku Lita.

"Ekhm." Rafa berdeham sehingga membuat keduanya menatap dirinya yang kini memasang wajah tak suka.

"Lo pulang aja, biar dia gua yang anter pulang." ujar Rafa malas pada Leo.

Leo memasang wajah sinis dan tak terima mendengar ucapan Rafa. Sedangkan Lita, gadis itu tengah berusaha menahan dirinya agar tidak teriak karena senang mendengar ucapan Rafa barusan.

"Gak, gak. Apaan lu, Lita balik sama gue. Bakal gue tungguin kok mau balik jam berapa juga." ucap Leo tak terima.

Lita cemberut mendengar ucapan Leo. Gadis itu menarik lengan Leo untuk berjauhan sedikit dari Rafa.

"Ish Leo, ini tuh peluang emas buat Lita deket sama kak Rafa tau. Leo pulang aja sana," ucap Lita berbisik pada Leo setelah menjaga jarak dari Rafa.

"Dih, kok Lita gitu sih sama Leo? Udah seminggu Leo ga ngeboncengin Lita tuh ada yang kurang rasanya," ucap Leo melodramatis.

"Ish Leo, kali iniii aja yaa. Leo kan ganteng, baik hati dan tidak sombong." ucar Lita membujuk Leo sambil memasang puppy eyes nya.

Leo langsung luluh seketika.

'Gemes banget dah, jadi pengen nikahin'- batin Leo yang gemas melihat tingkah Lita.

Leo mengangguk lesu, namun ia memasang senyum lebar. Ah lebih tepatnya smirk. "Ada syaratnya." ujar Leo pelan membuat Lita mengernyit bingung.

"Apa syaratnya?" tanya Lita.

"Nanti weekend harus fulltime sama Leo. Gimana?" tawar Leo dengan senyum lebarnya.

Lita mengerucutkan bibirnya, namun ia tetap mengangguk mengiyakan ucapan pemuda itu. "Boleh, tapi traktir eskrim yang banyak yaa?" ujar Lita.

Leo mengangguk antusias lalu mengusak poni Lita, "yaudah kalau udah selesai langsung pulang ya?" ucap Leo sambil membenarkan posisinya.

Lita membentuk tangannya seperti tengah hormat pada Leo. "Siap komandan!" ucap Lita tegas namun diakhiri dengan kekehan.

Rafa yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik mereka sedikit menaruh perasaan cemburu dan curiga pada mereka. Namun ia hanya diam memperhatikan sambil bersandar di tembok ruang eskul dengan tangan yang dilipat didepan dada.

Leo dan Lita kembali menghampiri Rafa dengan senyum di wajah mereka.

"Jangan nakal ya Lit, kalau Rafa ngapa-ngapain lo bilang sama Leo ya?" ucap Leo setelah berada didekat Rafa.

Lita mengangguk menjawab ucapan Leo. "Leo hati-hati dijalan ya." ucap Lita dengan senyum manis diwajahnya.

Leo hanya melirik Rafa sebentar dengan tatapan ngajakin ribut. Namun setelah itu ia kembali menatap Lita dengan senyum lebar menghiasi wajahnya lalu mulai melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berdua.

"Ngomongin apa tadi?" tanya Rafa setelah keberadaan Leo tak terlihat lagi.

"Kepo yaaaa," jawab Lita dengan senyum nakalnya.

Rafa memutar bola matanya malas. Lalu ia membuka pintu ruang eskul, "mau masuk atau diem disitu?" tanya Rafa setelah pintu sedikit terbuka.

Lita mengangguk sambil cengengesan lalu mengikuti langkah Rafa memasuki ruang eskul.

Tak berselang lama. Dua anggota PMR dan 3 orang anggota OSIS memasuki ruangan eskul dan menunggu yanh lainnya.

****

Jam sudah menunjukkan pukul 16.14 Lita baru saja keluar dari ruang eskul, begitu pun dengan Rafa.

Hari sudah sore. Untung saja, tadi Lita sempat mengabari mamahnya, jadi Lita tak terlalu cemas takut mamahnya mengkhawatirkan dirinya.

"Cafe rainbow buka?" tanya Rafa setelah memasukkan ponselnya kesaku celananya.

Lita menengok kearah Rafa sambil mengangguk. "Hari ini udah buka, kenapa kak?" ujar Lita dengan senyumannya.

"Tadi bunda nitip, katanya minta dibeliin salad buah." ucap Rafa.

"Ouh gitu." kata Lita sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mau langsung ke Cafe atau pulang dulu?" lagi lagi Rafa bertanya pada Lita.

"Pulang dulu aja deh kak, gapapa kan? Soalnya mamah sekarang ada dirumah. Takutnya mamah khawatir, tadi Lita belum izin kalau mau ke cafe." ucap Lita dan diangguki oleh Rafa.

"Yaudah ayo, nanti keburu sore." ujar Rafa sambil menggandeng tangan Lita menuju parkiran sekolah. Area sekolah sudah terlihat sepi, cuma beberapa orang saja yang tadi ikut rapat.

Lita hanya menurut digandeng oleh Rafa, hatinya tengah bersorak gembira. Ia merasa Rafa kini mulai menerimanya, bahkan nada bicaranya saja sejak tadi begitu lembut. Tidak sedingin dulu, syukurlah. Lita jadi semakin menyukai pemuda ini, ah apakan Rafa juga memiliki perasaan yang sama pada nya?

****

Maaf yaa part ini pendek hehe >.<

(Belum direvisi)
Jika ada kesalahan pengetikan, dan penempatan titik, koma, dll. Tolong dikoreksi ya, terimakasih.

Thanks for reading
See you next part


Selasa, 15 September 2020

I Love My Cold Senior [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang