1

34 2 0
                                    

Dia menatpku dengan mata indahnya yang terlihat redup. Entah kenapa hatiku serasa berdesir tak karuan saat dia benar-benar mendekat ke arahku.

"Hai" kata pertama yang dikatakan pria bagai pangeran didepanku saat ini.

Aku terkejut saat sadar bahwa dia sudah menjulang tinggi didepanku dan kembali menatapku, bahkan tinggiku hanya sebatas dadanya.

Dia mendekat kewajahku hingga tanpa sadar aku menutup mata dengan jantung berpacu tak normal. Dan aku bangun dari Mimpi ku masih dalam kondisi jantung tak normal.

Ya aku mempikannya lagi, ini sudah bukan yang pertama kali aku terbangun dari mimpi bertemu sesosok pangeran yang bahkan aku tak pernah bertemu sebelumnya.

Aku bangun dari tempat tidur karna merasa haus, didapur aku menemukan kakak tiriku sedang memasak roti bakar mungkin hanya itu yang bisa dia lakukan selebihnya aku yang akan membereskan.

Setelah meneguk air itu hingga setengah aku teringat sesuatu " Kak kapan aku boleh melamar kerja"

"Bukankah kau akan memegang perusahaan papamu"

"Aku tidak mahir soal bisnis kak"

"Seharusnya kau bersyukur punya orang tua kaya seperti dia"

Aku hanya menghela napas lelah, mungkin harta memang selalu mengalir dalam hidupku namun kasih sayang selalu jauh dari kata sebatas ada.

Aku memang anak dari seorang konglomerat yang cabang perusahaannya hampir diseluruh dunia, tapi aku tak sebahagia anak tukang pemulung yang selalu dibanjiri kasih sayang bukannya harta. Orang tuaku bercerai karna papa ternyata selingkuh dibelakang mamaku. Mamaku kecewa dan akhirnya mereka bercerai. Aku tinggal bersama anak tiri mamaku, dia seorang model ternama dijakarta bahkan namanya selalu terpampang dimajalah gosip yang tak kumengerti, ya siapa yang tak kenal dengan nama populer Amanda Pasutri, dari gadis biasa yang akhirnya kini menjadi seorang model berkat mamanya yang memiliki banyak koneksi di bidang entertainment Indonesia.

"Jadi aku harus bersyukur ya" gumam ku

"Tentu saja, kau bahkan masih bisa bernafas tanpa bantuan selang seperti yang orang tua lakukan" kamipun tertawa ringan dengan candaan candaan asik yang selalu kakakku berikan untuk mencairkan suasana canggung kami.

Pagi itu aku putuskan untuk bersiap berangkat kekantor papanya untuk Pertama kalinya bekerja, bukan karena manja diumurnya yang kini menginjak 20 tahun baru akan pertama kali bekerja, tapi karna saat kuliah orang tuanya tidak mengizinkan bekerja alasannya tetap sama akan mengganggu konsentrasi.

"Laras kau akan bekerja dengan pakaian casual seperti itu" sambil menatapku memakai kemeja bermotif santai dengan celana bahan yang tidak ketat, kakaknya ini memang punya selera tinggi.

"Aku tak punya baju khusus kerja, jadi untuk sementara septi ini dulu sampai aku sempat membelinya" Sambungku.

"Kau ini kenapa tak menyiapkan sejak kemarin kemarin"

"Aku malas kak. Yaudah bye kak"

"Oke selamat bekerja semoga betah" teriakanya, kakakku memang sangat mempedulikaknku, jauh seperti cerita Cinderella bahwa anak tiri akan dibenci saudara tirinya.

TBC

Oke kalau kalian tidak suka aku ngga nuntut vote kok, tapi kalu kalian memang suka aku akan sangat menghargai apresiasi kalian.

Thank udah baca cerita aku. Jangan berhenti atau kalian bakal nyesel😂😂😂

Salam Luki's








MIMPI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang