"Hallo pa" sapa ku sopan.
"Hai sayang. Jadi kau Larasati Pramanda" candanya.
"Hah. Sepertinya iya" rengekku.
"Kau sudah sarapan"
"Ya kak Amanda membuatkan ku roti"
"Ok baiklah, untuk pemula kau akan jadi sekretaris papa disini, jadi tugasmu hanya mengatur jadwal dan memeriksa berkas yang akan papa berikan. Simpel kan"
"Siap bos" sambil bergaya memberi hormat.
Aku memang tak pernah mengungkapkan masalah mama dan papa meskipun rasanya aku ingin, tapi tak masalah selama aku masih berhubungan baik dengan mereka aku akan menggap itu keluarga utuh meski sangat menyakitkan.
Tak lama setelah mempelajari berkas berkas itu akhirnya aku mulai mengerti dan tenggelam dalam pekerjaanku.
Tak terasa tiba waktunya makan siang, bahkan aku belum memiliki kenalan disini selain papanya.
"Hai, apa kau baru?"seketika membuyarkan lamunanku."Ah iya" sambil tersenyum tipis
"Em namaku Karin, aku dibagian pengetikan dan siapa namamu?"
"Aku Laras, Larasati Pramanda"
"Ah kau pasti putri ms.Bram, aku jadi tidak enak akan mengajakmu makan siang" dengan senyum malu malunya.
"Tidak masalah dan jangan dipikirkan. Anggap aku temanmu sendiri, karna aku tak memiliki teman makan siang. Sepertinya kau orang yang baik"
"Dengan senang hati, aku merasa hidup kembali saat kau mengatakan teman, aku akan berusaha tidak akan mengecewakanmu".
Setelah kejadian makan siang itu kami jadi makin dekat bahkan dia tidak sungkan menceritakan hidupnya yang hanya sebatang kara, anak yang tidak diinginkan dari seorang pelacur. Namun meski begitu ia tetap menyayangi ibunya karna bagaimanapun dia tetap darah dagingnya orang yang mengandungnya selama sembilan bulan dan orang yang sudah bertaruh nyawa demi kelangsungan hidupnya. Semua temannya menjauh karna mereka tahu yang sebenarnya dia anak haram, namun itu tidak berlaku bagi Laras karna baginya semua orang dibumi pasti memiliki kelebihan yang akan ia banggakan dan kekurangan yang akan sangat ia benci, jadi kau harus jadikan kelebihan itu untuk menyemangati diri saat menghadapi kelemahan.
Ms. Bram alias papaku menyuruhku merevisi kerja karyawan dibagian administrasi, saat ini aku menuju ke lantai satu bagian administrasi, saat keluar lift aku tidak sengaja menabrak seseorang, dengan terburu buru aku Merapi kan berkas itu dan tak sempat melihat orang itu dan tak lupa mengucapkan maaf sambil terseok seok karna takut orang itu akan memarahinya karna sifat cerobohnya.
Disisi lain orang itu menatap wanita didepannya itu dengan tatapan aneh sambil menerka nerka apa dia karyawan disini tapi kenapa dengan pakaiannya yang tak terlihat seperti pekerja kantoran. Dia tidak peduli lalu masuk akan melamar kerja entah akan jadi OB atau apapun yang penting dia kerja pikirnya.
Ilham pov
Aku langsung menuju ruang ms.Bram untuk melakukan pelamaran, lamaran kerja tentunya. Bos yang profesional batinnya, memilih karyawan saja harus langsung berhadapan dengannya.
"Aufatur Ilham jadi kau hanya lulusan SMA?"tanyanya tegas.
"I..iya pak"
"Kau berminat kerja dibagian apa?"
"Saya tidak menuntut pekerjaan tinggi cukup sebagai OB atau apapun yang penting saya diterima pak" kataku pelan
"Tapi nilaimu cukup tinggi, mungkin sedikit diajari akan paham, apa kau bisa mengetik?"
"Terimakasih, untuk masalah mengetik menurut saya itu tidak buruk"
"Baiklah kau diterima dibagian pengetikan, mulai minggu depan kau bisa langsung bekerja"
"Terimakasih pak, saya tidak akan mengecewakan bapak" tuturku mantap.
Sesampainya di ruang sekretaris dia menatap wanita itu dengan berkrenyit. Tatapan wanita itu seakan dia mengenal dekat dirinya, padahal aku sama sekali tak mengingatnya selain insiden tabrakan tadi, ah mungkin dia akan mengatakan sesuatu atau apa padanya. Tapi setelah berdiri cukup lama dan saling menatap tetap tak ada sepatah Kata pun yang keluar, tapi aku yakin wanita ini menatapnya seolah kenal dekat, aneh padahal aku tidak amnesia.
"Kau...
TBC
Sepertinya aku menyukai ceritaku ini. Jangan berhenti menunggu atau kau akan menyesal. Ini serius😂
Oke aku berterimakasih karna sudah sudi menikmati ceritaku
Jangan lupa Follow authornya ok😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
MIMPI
FantasyAku berharap hal kecil terjadi antara aku dan dia, namun dia bahkan memberikan yang bahkan diluar akal bawah sadar ku. Mimpi itu terlihat nyata. Aku berharap bertemu dia lagi dimimpiku selanjutnya, namun aku dipertemukan di tempat yang teramat suci...