*
Aroma kematian.
Bau anyir darah yang seakan tercium dalam pekatnya kata bernama maaf.
Kata yang sudah menjadi bagian dari kata lainnya yaitu percuma.
Di aula yang sangat luas setelah memasuki gerbang kuning, apapun itu yang ingin direncanakan, segera terpatahkan oleh sesuatu yang bernama sudah direncanakan dan tidak bisa lagi berubah.
Takdir bisa menjadi sangat rumit sehingga manusia tidak bisa menguraikannya. Sebuah simpul mati telah terjalin atas nama sebuah harga diri. Sesuatu yang dijunjung dari dimulainya sebuah klan hingga para penerusnya. Dari ketika pemikiran masih sekuno peradaban awal hingga tergerus laju milenial masa kini.
Mirea Hana.
Dalam tudung kepala dengan kain transparan di bagian depan. Menoleh sedikit saja dari pandangan matanya yang tertuju pada suaminya, Aaron Daniel Kodame, ketika dia mendengar denting nyaring sebuah benda yang dipukul oleh seseorang. Seperti sebuah stainless steel yang menghasilkan bunyi nyaring memecah sunyi aula itu. Dari arah darimana Aaron dan Hiro muncul, serombongan orang masuk. Mereka orang-orang dengan baju biksu. Dan seorang pria dengan baju putih dari ujung kepala hingga kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Hana : Istri Sang Pewaris Yakuza
Любовные романыThe Actor and The Stylish Mohon kebijaksanaannya dalam membaca naskah ini. Penuh dengan adegan dewasa yang dijabarkan dengan detil yang lumayan keras. Juga adegan kekerasan yang dituangkan dalam bahasa yang sedikit berat. * Kodame Aaron Daniel, 27 t...