28 Berlari

2.6K 498 97
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*

Happy reading. Tolong typonya...

Hana menatap sakura yang berserak di sepanjang jalan. Dia menggosok kedua telapak tangannya dan menatap lurus ke depan.

 Dia menggosok kedua telapak tangannya dan menatap lurus ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin sepuluh langkah di depannya...

Yuki berjalan pelan masih dengan baju yang dipakainya semalam. Kaki berbalut kaos kakinya menapak basah bunga sakura yang luruh di sepanjang trotoar. Wanita itu berjalan gontai tanpa bisa dilarang melakukannya. Hana hanya sanggup mengikutinya karena dia sudah berbicara banyak namun Yuki seakan tidak menangkap apapun yang dia katakan. Yuki bahkan menolak untuk membersihkan diri dan mengganti bajunya.

Hana menoleh. Di belakangnya Aaron berjalan dengan tangan yang dia masukkan ke saku celananya. Mereka tentu saja lelah tapi tidak mungkin membiarkan Yuki berkeliaran di jalanan sendiri. Setelah bujukan dan rayuan yang panjang, mereka menyerah. Membiarkan dan mengikuti Yuki yang keluar dari rumah peristirahatan Kodame dan mulai berjalan di jalanan dengan mulut terkatup.

Hana menoleh dan mendongak ke arah Aaron yang sudah berjalan di sampingnya. Tangan Aaron terulur mengusap pipi Hana. Dan mereka tersenyum kecil. Senyum yang begitu dipaksakan dan hampir pasti terlihat sebagai senyum kebingungan di bibir Hana.

"Bagaimana ini?" Hana bertanya lirih. Aaron meraih tangan Hana. Hangat menyelusup dari jemari mereka yang bertaut.

"Akashino sudah dalam perjalanan. Dia akan melakukan tindakan terbaik."

"Apakah terpikir olehmu kemarin hal ini? Tidak bisakah menghindari hal itu, Aaron."

Aaron meremas tangan Hana. "Kami tidak bisa melarang Yuki melakukan semua itu Hana. Kalau ada yang bisa kami lakukan adalah menahannya. Dan itu sudah dilakukan bertahun-tahun. Yuki merasa sudah cukup."

"Sungguh memuakkan. Ayahnya melakukan hal itu? Manusia seperti apa dia?"

"Itu jelas di luar pemikiran Yuki, Hana. Dia datang bukan untuk mendapatkan deraan seperti itu. Tapi Akihiro terlalu bejat. Itu adalah bagian yang aku sesali. Yuki tidak pernah menceritakan bagian itu padaku. Kami tahu kemarin. Sama sepertimu."

Hi! Hana : Istri Sang Pewaris YakuzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang