Pagi hari telah tiba, saat nya mereka untuk bersarapan, sudah ada sejejer roti tawar dan empat gelas berisi susu putih di atas meja makan di temani dengan buah-buahan.Rindi masih berdiam diri di kamar belum mandi karena air di kamar mandi habis, belum sempat mengisi, kalau mengisi juga bakalan lama penuh nya, karena semalam mati lampu dan lupa mengisi air di kamar mandi.
Rindi keluar dari kamar segera turun dari tangga dan menuju ke meja makan, sudah ada Yani dan Taros disana sedang bersarapan. Dia merasa tidak enak karena menggangu mama dan papa nya yang sedang sarapan.
"Rindi sayang, sarapan dulu sini." ajak Yani pada Rindi. Namun Rindi terlihat bingung.
"Kamu belum mandi? Biasa nya kamu udah mandi sebelum sarapan." kata Taros. Selalu tau kebiasaan putri kesayangan nya. Rindi memang lebih suka mandi dulu lalu bersarapan. Tetapi ini tidak biasa nya, ia belum mandi saja.
"Maaf papa mama, ganggu. Rindi belum mandi karena air di kamar mandi habis, dan kamar mandi lain lagi di pake sama bibi." kata Rindi.
"Mama baru aja ngisi air di kamar mandi, kamar mama sama papa, nggak bakal keburu kalau kamu nungguin, nanti kamu bisa terlambat." ujar Yani kepada Rindi.
Rindi mendadak menjadi semakin bingung.
"Mendingan kamu mandi, di kamar mandi, kamar Rama. Dia tadi udah siap-siap make seragam." ujar Taros Kepada Rindi. Kenapa nggak kepikiran kesitu ya.
Rindi mengangguk tersenyum dan langsung ke atas menuju kamar mandi yang berada di kamar Rama. Ia membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Rama langsung melihat ke arah Rindi.
"Mau apa lo?" melihat Rindi sedang membawa handuk dan seragam sekolah nya. Pasti ini anak mau numpang mandi karena semalem mati lampu.
Rindi langsung menuju ke kamar mandi tetapi langkah nya terhenti karena Rama menarik lengan nya dengan kuat sehingga membuat Rindi berbalik badan dan menabrak dada Rama.
Rama langsung melepaskan tangan Rindi.
"Mau apa?" tanya Rama sambil melihat seragam yang di ada di tangan Rindi.
"Lo mau mandi kan? Tapi kenapa lo nggak izin dulu sama gue? Seenak itu hidup lo." sindir Rama pada Rindi. Namun Rindi tidak peduli sama sekali.
"Izin atau nggak izin, tetep aja lo enggak akan bolehin gue mandi disini kan?"
"Nah tuh lo tau." Rindi menatap dengan kesal. "Izinin gue!!" Ia takut kalau sampai terlambat ke sekolah.
"Kalau minta izin harus sopan dong puji gue kek." ujar Rama kepada Rindi. Sambil menatap ke arah lain dan tersenyum.
Emang dasar mau di puji aja nih Rama.
"Rama hari ini lo terlihat sangat ganteng, dan lebih keren, pantes aja banyak cewek yang suka sama lo. Gue boleh mandi disini nggak?" ucap Rindi dengan sangat terpaksa.
"Enggak."
Rama sengaja mengajak Rindi mengobrol, agar Rindi terlambat untuk datang ke sekolah dan di hukum.
"Kenapa nggak? Kan gue udah minta izin dengan sangat baik."
"Lo nggak boleh mandi disini, kalau mau mandi di kamar mandi, jangan disini, ga malu apa? Mau mandi di depan gue?" Engga gitu juga kali Rama.
"Bukan itu maksud gue, bego!! Gue masih punya harga diri kali." ujar Rindi kepada Rama.
Rindi langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mandi dengan sangat cepat.
Rama turun dari kamar dan bersarapan dengan Yani dan Taros. Sarapan sudah di siapkan sang mama di atas meja makan.
"Rindi mana? Kok belum turun." tanya Taros pada Rama. Namun Rama hanya diam saja dan melanjutkan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know you so well. [ON GOING]
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang mempunyai orang tua masih lengkap tetapi malah bercerai, sangat sedih bagi nya. Lalu ia memulai hidup baru bersama mama tiri dan kakak tiri laki-laki sikap nya sangat menyebalkan sekali. Mama tiri n...