2.

45 11 1
                                    

*****CHEVALEAGLES*****

Markas Militer


Kedua anggota militer dengan wajah dan pakaian lusuh kini tepatnya sedang berada di suatu ruangan khusus dengan bau obat-obatan yang menyengat. Jeongguk dan jimin sedang berada di ruang kesehatan dengan dua perawat yang mengobati luka pemuda bertubuh kecil.

Jimin terluka parah, hampir semua bagian kepala pemuda surai pirang itu tertimbun reruntuhan gedung sehingga darah pun mengalir deras saat ia berusaha melindungi badan tinggi dan juga besar milik ketuanya, ditambah lengan kirinya ikut tertusuk besi bangunan

Jeongguk disamping Jimin hanya bisa mengumpati sahabat, saudara sekaligus partner terbodohnya itu dengan beberapa ucapan kasar

Sebelumnya menit menit lalu Jeongguk dengan susah payah untuk menghalang reruntuhan dan menggantikannya dengan punggungnya meskipun hanya akan sia-sia. tadinya ia menyuruh mereka semua untuk turun agar tidak ada teman nya yang terluka tetapi sama saja

sama sekali tak mendapatkan luka dan tubuhnya baik-baik saja, katakanlah Jeongguk itu cekatan dengan situasi, mana mungkin melakukan sesuatu secara sembrono tanpa memikirkan dampaknya

Tentu saja.... Karena Jimin terlalu berfikir pendek, padahal kalau diingat besok mereka akan ditugaskan untuk pergi ketempat penyebab konflik diantara mereka dan para pembunuh bayaran mematikan yang sulit sekali ditangkap itu, mereka sedang mengincar sang ketua organisasi pembunuh yang sempat sempatnya membuat gedung mall tua meledak

Lee Jimin. tergabung dalam anggota inti, jangan meremehkan tubuhnya yang kecil. Jimin hebat dalam bela diri karena itu ia ditempatkan pada posisi yang sama seperti Jeongguk yaitu sebagai kapten atau atasan dalam Tim mereka masing-masing

"Bagaimana nasib tim B, apakah ada anggota yang tidak selamat?"

"Semuanya selamat. mereka baik-baik saja, Lis"

usai berbicara singkat, Pemuda Choi duduk di kursi depan menghadap temannya sembari memasang wajah datar, mengamati Jimin yang sedang terbaring di ranjang dengan mata tertutup sambil terengah kadang kala meringis menahan perih mendera bagian kepalanya karena tengah dibersihkan dengan Alkohol oleh salah satu perawat sedangkan lengan kirinya ditangani oleh perawat yang tadi berbicara dengan Jeongguk, berambut pirang seperti orang barat

"apa tidak bisa sehari saja jangan membawa luka di tubuhmu tuan Lee Jimin, kau itu sudah bertubuh kecil, jangan membuat orang lain khawatir" Ujar salah satu perawat berparas imut

ucapan perawat muda membuat Jimin mengernyit sontak membuka kedua matanya lebar dengan tatapan garang pada perawat muda namun tetap pada keadaan berbaring

"gadis cerewet, pikirmu ini mudah? lagipula kau itu lebih pendek dariku" Ujar Jimin kesal sambil menunjuk wajah Eunbi yang lebih tinggi darinya dengan jari telunjukknya karena perawat itu tengah berdiri

Jimin tak berani bergerak atau bangun dari ranjang karena badannya terasa remuk. merasa ini adalah luka paling parah yang selama ini didapatkan saat sedang melakukan sebuah misi

Seorang perawat lain tengah membereskan beberapa kapas penuh darah terkikik geli melihat pembicaraan dua orang tersebut

Sangat hafal kalau Eunbi tepatnya Kwon Eunbi, teman sekolahnya dulu itu sebenarnya memiliki perasaan lebih dengan salah satu anggota polisi militer. Namun diantara keduanya tidak ada yang sadar sama sekali dengan apa yang mereka berdua alami

STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang