BAB 9 | PERJANJIAN

103 4 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mistis Mereka

Now playing : Lyla X Ghea Indrawati - Janji

***

Bab 9 | Perjanjian

Perjanjian bisa dilakukan oleh siapa saja dan apabila janji tidak di tepati maka hukuman yang akan mereka dapati

***

Mereka berteriak karena di kejutkan dengan sepotong kepala yang mirip dengan Serigala, sebenarnya mereka tidak menyangka akan hal itu tapi ini benar-benar ada dihadapan mereka. Dhoni yang merasa terpukul akan hal ini langsung bersimpuh menatap kepala Serigala yang matanya menatap mereka.

"Sri, kenapa lo seperti ini," ucap Dhoni.

Mereka sama sama ngeri akan hal ini namun Arfan mencoba menelaah apa yang terjadi sama Serigala sampai akhirnya ada satu celah yang membuat Arfan penasaran. Rasa penasaran itu menarik perhatiannya hingga Ia meninggalkan ketiganya yang masih berduka cita.

Kevin yang menyadari bahwa Arfan tidak ada disana. Membuat Kevin panik hingga memberitahu teman temannya yang lain "Gyus! Arfan gak ada!" ungkap Kevin panik.

"Apa! Arfan, tadi kan ia bersama kita, dan tepat di samping lo, kok lo bisa gak ngeh sih," ucap Dhoni kesal. "Mana gue tahu? Gue tadi sedang berduka atas meninggalnya Serigala yang tidak wajar tapi sumpah! Gue gak ngeh kemana perginya si Arfan," ucap Kevin.

Amel geram akan tingkah Kevin dan Dhoni sampai akhirnya ia melihat sebuah jejak kaki. Dan kayaknya jejak itu di tinggalkan Arfan. "Dhon, Kev, ini bukannya Jejak kaki," ucap Amel memberitahu.

"Iya, kayaknya ini jejak Arfan. Kita ikuti yu," timpal Kevin. "Tapi kita harus hati hati ini bukan sembarang tempat. Perasaan gue gak enak," ucap Dhoni menasihati.

Mereka berjalan mengikuti jejak kaki yang jelas ini. Jejak ini akan menuntun mereka menuju tempat dimana Arfan,  perasaan dan pikiran itu campur aduk menjadi satu dari pikiran ke tiga orang yang sedang berlari menuju arah jejak kaki itu.

Pelarian ini di pimpin oleh Amel, walaupun Amel tidak tahu benar siapa pemilik jejak kaki ini namun perasaan kuat cewek tidak bisa terbantahkan hingga secara tidak langsung mereka sampai di depan sebuah jurang, jurang itu cukup curam  namun suasana disana cukup mencekam hingga rasa takut datang kala mereka sampai disana.

"Ini jurang mel, lo yakin Mel arahnya kesini?" tanya Kevin bingung. "Gue yakin Vin, menurut filing dan jejak kakinya ini tempat nya," jawab Amel yakin.

"Kalau gitu kita telusuri aja," sahut Dhoni memberanikan diri. Namun sebelum itu mereka mengambil pelataran penerang mereka karena waktu makin gelap hingga tidak ada lagi penerangan di atas langit.

Mereka jalan dengan hati hati mereka tahu tempat ini cukup curam dan sekali aja salah langkah mereka akan habis. Namun memang rasa mencekam membuat mereka sulit untuk mengontrol diri mereka sampai akhirnya Dhoni yang tepat di belakang mereka melangkah ke pijakan yang salah, hingga beberapa bebatuan yang ia pijak jatuh, Dhoni sempat oleng namun di tahan Kevin yang siap siaga.

"Dhon! Lo gapapa?" tanya Kevin cemas.

"Gue gapapa," jawab Dhoni. "Dhon, fokus dan hati hati," sahut Amel menasehati.

Mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya kejadian kedua terulang lagi dan kini Kevin tidak sadar bahwa Dhoni kehilangan keseimbangan. Namun mereka berdua sadar saat teriakan Dhoni masuk ke gendang telinga mereka.

"Aaaaaaaaaaaaaa,"

"Dhoni!" teriak mereka berdua.

Dhoni berpegangan di sela sela bebatuan disana bertahan agar kedua temannya bisa menyelamatkan dirinya. "Bertahan Dhon, bertahan," ungkap Kevin .

"Tapi gue gak bisa bertahan lebih lama lagi," ucap Dhoni yang sudah kelelahan. "Bagaimana ini Amel?" tatapan Kevin kini menatap Amel.

Amel bingung, dan Kevin pun bingung. Mereka tidak bisa meminta bantuan pada saat situasi ini mereka harus berpikir agar Dhoni selamat. Amel mengambil sesuatu didalam tasnya dan untung nya masih ada tali disana. "Kev, lo ambil tali lo dan sambungkan tali itu agar kuat," jelas Amel.

Kevin menuruti perintah Amel hingga akhirnya benda itu jadi dan langsung di jatuhkan untuk menolong Dhoni. Satu pegangan tangan Dhoni telah terlepas tinggal satu tangan yang masih bertahan. "Dhon! Pegangan sama tali ini, gue sama Kevin akan menarik lo," ucap Amel.

"Gu~e gak bisa bertahan lagi," mendengar penuturan itu Amel dan Kevin menatap satu sama lain hingga mereka melihat pegangan terakhir Dhoni akhirnya lepas dan jatuh ke jurang yang dalam itu.

"Dho—ni!!"

Kedua hanya bisa pasrah melihat kenyataan ini, Dhoni harus jatuh ke jurang. Dan mereka berdua tidak bisa menyelamatkan dia, walaupun pikiran negatif menghiasi pikiran mereka. Tapi mereka juga harus berpikir positif mudah mudahan Dhoni baik baik saja.

***

Sementara itu tempat Dhoni, tubuh Dhoni masih tetap utuh. Padahal kalau secara logika kalau jatuh dari ketinggian mungkin sudah akan bermuncratan darah kemana mana, bahkan Dhoni sudah bermandikan darah. Tapi sekarang ia malah tidak sadarkan diri dengan posisi tengkurap.

Dalam alam bawah sadar nya Dhoni berjalan di jalan gelap gulita, merasakan dirinya apakah sekarang ia sudah di alam lain dan siap di tanya oleh malaikat yang sudah menunggu mereka. Akan tetapi Dhoni merasakan hal yang lain bukan malaikat yang akan menghampiri dirinya tetapi malah sesosok cewek berbaju putih dengan satu tangan yang memeluk sebuah buku.

"Kak! Kakak!" panggil cewek itu kepada sosok yang ada di depannya.

Dhoni yang ada didepannya merasa bingung, disini tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya. Dan ia bingung  akhirnya cewek itu mendekati dirinya dan memberikan sebuah tampilan yang ada didalam buku tersebut.

Satu tampilan dimana sebuah kejadian kematian yang lainnya di alami seseorang dan seseorang itu adalah rekannya sendiri. Dhoni shock akan hal itu "kakak tidak bisa mencegah kematian itu, tapi kakak bisa menghentikan aksi perjanjian setan ini," ucap cewek itu.

"Perjanjian setan," ulang Dhoni.

"Iya kematian teman kakak yang pertama itu adalah tumbal akibat perjanjian setan. Mereka menginginkan buku ini hingga mereka membuat sebuah perjanjian setan agar buku ini jatuh ke tangan dirinya. Namun sebagai syarat mereka harus membawa tumbal untuk mereka," lanjut cewek itu.

"Terus kenapa kamu kasih tahu semuanya kepada aku," ucap Dhoni. "Karena kamu kakak aku." setelah itu cewek itu menghilang dari hadapan nya sampai akhirnya cahaya bersinar terang

Dhoni mulai membuka matanya. Rasa rumput ia rasakan berati ia masih hidup dan apakah ini mimpi, saat ia mencubit nya ternyata sakit dan ini bukanlah mimpi. Akan tetapi dirinya mencoba mengecek keadaan dirinya, tenyata tidak ada luka. Tangan yang tadi terasa perih menahan beban tubuhnya agar tidak jatuh tidak terasa sakit.

Lalu ia mengambil tas dan berpikir soal penglihatan yang barusan ia lihat, kematian ini di sebabkan oleh tumbal yang dilakukan oleh dua orang cowok yang melakukan perjanjian dengan setan. Dan juga satu lagi yaitu kematian selanjutnya yang akan terjadi sama rekan nya dan itu merupakan bagian dari tumbal, maka dari itu ia harus cepat bertemu teman temannya yang lain untuk memberitahu soal penglihatan nya.

***

Tbc.

Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi. Sekarang Ekspedisi Merah Kembali up, dan sekarang Lis kasih kejutan lainnya di cerita ini. Mudah mudahan bisa konsisten dan tepat waktu dalam penguploadan cerita ini.

Bagaimana kita selanjutnya?

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣

Lis_author

SGS [5] Horor | Ekspedisi Merah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang