Author Pov
"Aku sengaja membawanya kemari agar ia bisa membantumu untuk mengetahui alasan kematianmu" Ucap Seokjin sekali lagi hingga mampu membuat Yn mendongak dan menatap tak percaya padanya
Yn lalu menatap tajam pada Seokjin sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Bagaimana jika setelah bertemu dengannya aku tak ingin pergi dari sini?" Tanya Yn dengan nada dan raut wajah yang menantang Seokjin
Benar. Seokjin seharusnya memikirkan satu kemungkinan itu. Jika ia membawa lelaki itu dihadapannya, ia pasti akan kembali luluh dan menjadi lemah seperti dulu, sama seperti pertama kali Seokjin menemukannya.
"Lakukan apa yang kau mau, setelah waktunya tiba kau tak akan bisa kabur dariku apalagi berharap untuk hidup lebih lama di dunia ini" Ucap Seokjin penuh acuh pada sosok gadis yang kini tengah menatap tak percaya padaku
Setelahnya Seokjin pun berbalik untuk keluar dari ruangan Yn, namun saat ia berniat untuk memutar knop pintu, Yn tiba tiba saja berseru hingga membuat Seokjin terdiam.
"Kau seperti nya sudah memperkirakan hal ini" Ucap Yn sembari menatap punggung tegap milik Seokjin
"Tidak, aku tak memperkirakan hal ini. Anggap saja aku melakukan itu sebagai bonus untuk dirimu" Balas Seokjin tanpa menoleh sedikitpun ke arah Yn yang berada dibelakang sana
Seokjin lalu memutar knop pintu dan setelah itu ia pun keluar dari ruangan Yn. Saat ia sudah berada di luar, Seokjin tak lupa untuk menutup pintu dan setelahnya ia hanya mampu menghela napas berat sembari memandang pintu kayu itu.
"Jika kau tahu apa yang terjadi di masalalu, kau mungkin akan membenci nya" Ucap Seokjin lalu berbalik pergi meninggalkan tempat itu
****
Di dalam ruangannya, Yn berjalan lunglai menuju sofa tempatnya akan beristirahat.
"Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Yn sembari mendudukkan dirinya, setelahnya ia menyandarkan dirinya di punggung sofa lalu menengadah ke atas dan menatap langit langit ruangannya
Setelahnya, ia lalu menerawang jauh kembali ke masa lalunya.
Saat itu Yn tengah memetik bunga di tengah tengah padang rumput, namun saat ia sudah memetik bunga itu, sebuah tangan memeluknya dari belakang hingga membuat Yn sontak berbalik dan ia lalu di hadapkan oleh sosok Lee Jeon yang tengah tersenyum kepadanya sembari memeluk pinggangnya.
"Kau lebih cantik dari pada bunga itu" Puji Lee Jeon pada Yn hingga membuat gadis itu bersemu merah karenanya
"Kau juga tampan, lebih tampan dari biasanya" Balas Yn memuji Lee Jeon
Lee Jeon tak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat mendapat pujian dari kekasih hati, setelahnya ia lalu melepaskan pelukannya pada Yn dan menempatkan kedua tangannya di bahu gadis itu.
"Ada yang ingin aku katakan padamu" Ucap Lee Jeon sembari menatap manik mata Yn penuh sayang
"Ya, katakan lah" Balas Yn menunggu pernyataan Lee Jeon untuknya
"Aku mencintaimu" Ucap Lee Jeon hingga membuat Yn tak mampu untuk tak tersenyum kepadanya
Yn lalu menggelengkan kepalanya hingga kenangan yang ia bayangkan tadi kini buyar di gantikan senyum pilu di wajah cantiknya.
"Aku juga mencintaimu" Ucap Yn sembari menahan dirinya untuk tak menangis detik itu juga
****
Jungkook memandang takjub pada interior hotel saat Jimin membawanya untuk melihat lihat hotel itu. Kini keduanya telah memasuki sebuah kamar yang sempat di tempati oleh seorang nenek yang kemarin telah di jemput oleh Seokjin.
"Apa sebelumnya di kamar ini ada yang menempati?" Tanya Jungkook saat mendapati ranjang di kamar itu yang masih berantakan dengan selimut dan bantal yang tergeletak tak beraturan dengan Jimin yang tengah mencoba untuk membersihkan ranjang itu
Jimin mengangguk lalu berbalik menghadap ke Jungkook.
"Kemarin tempat ini di tempati oleh seorang nenek yang sangat cerewet, tapi sekarang dia sudah pergi jadi hanya sisi kenangannya yang ada di tempat ini" Jawab Jimin pada Jungkook dan setelahnya ia lalu berbalik dan membayangkan bahwa si nenek masih berada di kamar itu
"Oh iya, apa kau benar benar serius ingin bekerja di sini?" Tanya Jimin sembari berbalik ke arah Jungkook yang kini tengah melihat lihat kamar itu
"Sebenarnya aku tak ada pilihan lain selain bekerja di sini" Jawab Jungkook sembari melihat ke dalam kamar mmand
"Kau pasti punya alasan untuk bekerja di sini" Tebak Jimin hingga membuat Jungkook menoleh ke arahnya
"Benar, dan alasanku adalah dia" Gumam Jungkook yang masih dapat di dengar oleh Jimin
"Dia siapa?" Tanya Jimin yang mulai menaruh rasa penasaran dengan gumaman Jungkook tadi, ia lalu berjalan mendekati Jungkook dan setelah itu menatap lekat lekat pada wajah tampan Jungkook
"Jika aku perhatikan sekali lagi, wajahmu terlihat sama dengan lukisan yang ada di kamar nona Yn" Ucap Jimin hingga berhasil membuat Jungkook mengernyit kan kening bingung
"Benarkah?" Tanya Jungkook dengan cepat dan Jimin hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Jungkook padanya
****
Kini Jungkook telah berada di dalam ruangan Yn setelah sebelumnya Yn menelpon Jimin yang saat itu sudah berada di meja resepsionis bersama Jungkook untuk menyuruh Jungkook segera ke ruangannya.
"Jadi ada ap---"
"Kau ku terima bekerja di sini" Ucap Yn dengan cepat sebelum Jungkook menyelesaikan ucapannya barusan
Jungkook lalu mengangguk dan setelah itu tersenyum simpul pada Yn yang tengah duduk di meja kerjanya.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya Yn sembari menatap tajam pada Jungkook yang berdiri dihadapannya
"Karena kau menerimaku bekerja di sini" Jawab Jungkook lalu tersenyum senang pada Yn
Yn yang mendapatkan senyuman dari Jungkook lalu ikut tersenyum kecil dibuatnya. Rasanya ia sudah lama tak melihat senyuman Jungkook dan senyuman itu mampu memberi angin segar untuknya.
Dalam hati Yn berucap 'Tak masalah berapa lama aku menunggumu, sekarang aku senang hanya dengan melihat senyumanmu itu'.
"Kedepannya aku akan bekerja dengan baik untuk hotel ini dan untukmu" Lanjut Jungkook lalu kembali tersenyum simpul pada Yn
Yn yang tak ingin terlalu terbawa suasana karena melihat senyuman Jungkook lalu menarik sebelah bibirnya membentuk senyum miring pada Jungkook.
"Kalau begitu kau bisa bekerja menggantikan Jimin di meja resepsionis sebagai permulaan" Ucap Yn dengan nada acuh pada Jungkook sembari bersedekap dada
Setelahnya Jungkook lalu menaikan alisnya bingung.
"Lalu bagaimana dengan Jimin?" Tanyanya
"Tentu saja dia akan naik pangkat, dia sudah bekerja di sini selama 10 tahun jadi aku harus memperlakukan nya dengan baik" Jawab Yoonie
Dan di lain tempat, Jimin kini tengah menikmati kebahagiaannya karena ia baru saja di angkat sebagai manajer baru hotel, ia bahkan tak henti hentinya mengelus sayang pada papan nama yang berada di atas meja.
"Aku tak menyangka bahwa nenek sihir itu kini memperlakukan ku dengan baik" Ucap Jimin dengan senang, setelahnya ia lalu mendudukkan dirinya di kursi meja kerjanya yang empuk
"Saat bekerja di meja resepsionis aku tak bisa duduk barang semenit pun tapi sekarang, aku bisa duduk dan bersandar dengan nyaman" Ucapnya lalu menyandarkan punggungnya di punggung kursi
Kembali pada Yn dan Jungkook yang masih saling berhadapan satu sama lain.
"Oh iya, selama bekerja di sini aku ingin kau berhati hati saat malam hari" Ucap Yn hingga membuat Jungkook menatap bingung padanya
"Memangnya kenapa dengan malam hari?" Tanya Jungkook pada Yn namun Yn hanya diam tak menjawab pertanyaan Jungkook padanya
Dalam hati Yn membatin, 'Cepat atau lambat kau akan tahu seperti apa tempat ini dan siapa aku sebenarnya'.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Red Moon
FanfictionImagine Jungkook x Yn x Seokjin Bercerita tentang gadis bernama Seo Y/n pemilik Hotel Red Moon dan Jeon Jungkook, karyawan baru yang merupakan reinkarnasi seseorang yang di cintai Yn. Cast: Seo Y/n, Jeon Jungkook, Kim Seokjin, Min Yoongi, Park Jimin...