kecelakaan

10 4 0
                                    

Sebuah mobil terus melaju di tengah hujan yang kian menderas. Lampunya menjadi penerangan satu-satunya yang bisa didapatkan dalam ngeri pegunungan. Pohon-pohon yang tinggi dan lebat tertancap kuat menghiasi sekitar. Pemandangan itulah yang berjam-jam aku dapatkan dari dalam mobil. Pemandangan yang hampir atau bahkan lebih daripada film horror yang dramatis.

Tapi detik ini, semua kengerian yang terhitung biasa itu berganti. Berganti dengan sebuah takut yang sangat dan merasuk pikiran di saat-saat mengguncang jiwa ini. Ayah dan ibu yang masih menolehkan kepala padaku terheran-heran dengan ekspresi menakutkan ini. Tapi perlahan mereka sadar. Mereka sadar setelah kembali menatap ke arah depan. Sebuah tikungan yang sudah mustahil untuk kami hindari. Palang besi pembatas jalan dengan bercak lumut, sedetik kemudian akan mencium permukaan mobil.

Guncangan hebat membuat keluargaku ini terbanting ke seluruh penjuru mobil. Waktu terasa melambat. Slow motion menjadi nyata. Aku sudah tidak peduli dengan ayah atau pun ibu, aku lebih khawatir pada diriku ini! Berapa banyak salahku? Dosaku? Kebaikanku? Aku tak pernah menyangka kalau pikiran-pikiran burukku tentang kecelakaan akan benar-benar menjadi bagian takdir dan penutup hayat ini. Setelah ku mencium bau anyir dan kutahu apa itu, aku berpisah dengan kesadaran. Semoga surga yang menyambutku!

***

Bau rerumputan. Belaian angin sepoi. Tidak dingin dan tidak panas. Langit cerah berawan. Ternyata aku punya keberuntungan yang hebat sampai bisa memasuki surga. Padahal aku tidak merasa jadi orang baik. Tapi syukurlah!

"Kalau kau akan terus berbaring ...." suara yang sering kudengar. Suara yang rapuh oleh usia. Dia berdiri di sampingku, menatap dengan sedikit mengandung prihatin. "Aku akan membukakan pintu surga sesungguhnya. Kau mau?"

Apa-apaan ucapannya! Memang surga berlapis-lapis seperti kue?!

Hendak ku tanggapi ucapannya saat aku telah duduk. Tapi aku kembali sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi. Hidung ini gatal, dan menjadikan bersin untuk kalimat pembukaku.

"Bisa berdiri?"

Kugapai tangan dokter tua langganan ku itu setelah dia melihat sebuah anggukan. Ekpektasi itu hancur dengan realita yang kini dapat kulihat dengan tatapan penuh kecewa. Mobilku yang semalam menabrak pembatas jalan di tikungan pegunungan, kini masih tetap utuh. Tapi sebagian yang lain sudah menerobos keluar batas.

"Kita tidak punya waktu untuk bersantai. Kuberi kau pilihan, selamatkan mereka tapi kau akan kehilangan suatu yang berharga. Atau abaikan mereka dan kau akan memiliki orang tua baru." Dokter itu masih berdiri menatapku dua meter di depan. Jas putih yang biasa digunakan saat ia bekerja tidak miliki satu noda pun, menandakan kehadirannya yang masih beberapa saat lalu.

"Apa hal penting yang akan menghilang dariku? Bagaimana aku mendapatkan orang tua baru?! Dan sedang apa ...."

Air mataku hendak terjun, sebelum akhirnya tertahan oleh pelukan hangat darinya. "Kutahu ini berat, tolong putuskan sekarang, dan buang semua pertamyaanmu!"

Tangannya mengelus kepalaku pelan, bersamaan dengan setiap tetes air asin yang masuk dalam mulutku. Aku merintih sedih. Tidak pernah tahu sesuatu yang bahkan penting saat ini. Di depanku ada mereka, mereka yang sudah bertahun-tahun ada dalam hidup orang tak berguna sepertiku. Mereka yang memberiku sebuah kesenangan yang belum pernah ku syukuri. Sekarang, mereka terlihat tenang. Tenang dengan aliran darah yang mengering perlahan. Tatapan mereka, damai dan berseri. Kalau mereka mati saat ini, mereka akan bahagia, tentunya. Tapi aku belum siap dengan perpisahan yang tragis ini! Hidup dengan orang tua baru dan bahkan melupakan mereka?! Sebodoh-bodohnya si pemalas ini, aku tahu siapa yang mesti ku pertahankan. Aku tidak egois!

"Tolong selamatkan mereka! Sekalipun nyawa ini yang harus dipertaruhkan!" Kulepas pelukannya.

Pipinya yang keriput menarik sebuah sudut senyum. Seorang yang kakek yang baru kusadari keramahannya. Kusesali kesimpulanku yang memandang penampilannya.

The Missing SneezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang