°I'll be your island

1.2K 183 23
                                    

Tanpa terasa, waktu berlalu dengan begitu cepatnya.

Interaksi antara Seungmin dan Hyunjin pun terjalin dengan begitu intensif. Sudah jadi rahasia umum jika kedua siswa itu menyalurkan afeksi antara satu dengan yang lainnya melebihi seorang teman. Dan ketika ditanya relasi antara keduanya, hanya seulas senyum tipis tersungging di paras manis Seungmin, sementara Hyunjin dengan sepenuh hati menyerang bibir tipis Seungmin dengan kecupan dan lumatan, membuat yang hapal hanya merotasikan bola mata masing-masing.

Bulan kedua di trimester pertama, yang mana agenda setiap sekolah adalah kelulusan angkatan atas.

Perayaan kelulusan angkatan mereka diselenggarakan di sebuah pulau kecil yang merupakan pulau pribadi milik keluarga Hwang. Para siswa nampak bersenang-senang dengan pakaian kasual, mengingat acara inti baru dilaksanakan setelah sang Surya kembali ke peraduan.

Hyunjin bersandar di batang nyiur yang berada tepat di dekat rumah cottage. Surai hitamnya sesekali ia sisir dengan jemari panjangnya. Tak ia pedulikan tatapan memuja para gadis dan lelaki submisif yang asyik bermain voli pantai.

Fokus dominan tampan itu tak beralih sedikitpun dari sosok Seungmin yang lebih memilih bercengkrama dengan Jisung, Felix, Bomin dan Jongho, guna membahas teknis acara nanti malam.

Ya, mereka berlima adalah panitia inti kegiatan tersebut. Tak lupa kehadiran Miss Jessica juga Kepala Sekolah Kim, setidaknya membuat acara mereka dengan mulus disetujui petinggi sekolah juga wali siswa

Hyunjin menghela napas perlahan, beranjak dari posisinya semula hanya untuk menghampiri Seungmin, mencium gemas pipi berisi si manis, dan berjalan dengan ekspresi wajah tanpa beban, memberi aba-aba pada para koki agar menyiapkan beberapa hidangan yang nantinya akan menjadi selingan sebelum acara inti.

Bomin terbatuk, sementara Jongho mati-matian menahan tawa.

Seungmin?

Wajah memerahnya ia sembunyikan di punggung sempit seorang Lee Felix.

Wajah memerahnya ia sembunyikan di punggung sempit seorang Lee Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tepat pukul tujuh malam, acara di mulai.

Para siswa sudah berpakaian rapi dan glamor. Bahkan beberapa diantaranya tak segan untuk berdandan layaknya seorang bangsawan.

Berbeda dengan Hyunjin yang cukup mengenakan kemeja linen pas badan berwarna putih dengan aksen merah. Celana hitam yang begitu pas, juga sepatu combat boot. Lengannya ia biarkan begitu saja tanpa ia kaitkan kancing di ujung lengan, sehingga arloji branded miliknya terpampang begitu nyata.

 Lengannya ia biarkan begitu saja tanpa ia kaitkan kancing di ujung lengan, sehingga arloji branded miliknya terpampang begitu nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seungmin sendiri tampak begitu menawan dengan kemeja putih, crop top peach dan satu skarf yang melingkari leher jenjangnya.

Well, ucapkan terima kasih kepada Felix dan Jisung yang dengan senang hati membantu Seungmin bersolek, membuat siapapun menatapnya terpana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Well, ucapkan terima kasih kepada Felix dan Jisung yang dengan senang hati membantu Seungmin bersolek, membuat siapapun menatapnya terpana.

Hyunjin memainkan gelas koktail miliknya, merekam refleksi Seungmin lamat-lamat dengan bantuan netra tajamnya. Dominan Hwang tersenyum manis, mendapati sapuan merah samar di pipi berisi yang lebih muda.

Dengan cekatan, Hwang Hyunjin mengayunkan tungkainya, mengikis jarak antara dirinya dengan sang pujaan. Selanjutnya yang ia lakukan adalah menarik lengan ramping seorang Kim Seungmin. Membawanya menjauhi keramaian. Menuju salah satu spot khusus yang telah ia persiapkan jauh-jauh hari dengan privasi yang begitu tinggi.

Si tampan mengukung yang lebih pendek. Tertawa kecil sembari sesekali mengendus aroma memabukkan di ceruk leher Seungmin.

Kecupan demi kecupan ia daratkan di perpotongan leher juga rahang yang lebih muda, membuat objek afeksi dalam dekapannya tertawa menahan geli dan menggeliat.

Tak cukup sampai disitu, Hyunjin juga tak segan memberi tanda kepemilikan di selangka indah milik si Manis, berbuah lenguhan dan desahan tertahan.

Dirasa cukup, Hyunjin kini memilih untuk mencumbu bilah manis sang terkasih, membisikkan kata-kata syarat akan kasih dan cinta, tak lupa godaan yang membuat Seungmin tak segan menepuk dada bidang lelakinya.

"Eunghhh.. Hyunjin cukupppph..."

Empunya nama pun menuruti apa yang diinstruksikan oleh Seungmin. Kini netra keduanya bersirobok. Saling menenggelamkan masing-masing lewat pancaran teduh nan lembut, yang dibalas tatapan tajam menghujam.

Jemari panjang Hyunjin terulur, mengelus garis wajah si Manis. "Kau sempurna, sayang. Semakin membuatku mabuk kepayang."

Seungmin mencibir, mendaratkan satu pukulan ringan di bahu tegap sang Dominan. "Teruslah menebar kalimat-kalimat menjijikan itu Hyunjin. Dan aku akan dengan senang hati menjauhimu."

Hyunjin menggeleng, menempelkan hidungnya di puncak hidung sang submisif. Menggesekkan pelan sembari sesekali memberi kecupan mesra di bibir tipis Seungmin. "Dan aku akan dengan senang hati mengejarmu, dan membuatmu bertahan dalam rengkuhanku."

Lagi, Hyunjin mendaratkan kecupan bertubi-tubi di permukaan wajah Seungmin. Dirasa submisifnya lemas, ia lingkarkan kaki jenjang Seungmin di pinggulnya. Menggendong ala koala, memasuki ruangan yang menghadap ke sisi pantai yang lain.

Kembali mencumbu bibir yang kian merekah, dengan telapak tangan yang mencengkeram pinggang ramping seorang Kim Seungmin.

"...aku akan menjadi pulaumu, menembus cakrawala, merajut rasa dan asa..."

Cup

Tautan tersebut terputus, dengan wajah terbakar Seungmin menyembunyikannya di dada bidang sang dominan.

Tautan tersebut terputus, dengan wajah terbakar Seungmin menyembunyikannya di dada bidang sang dominan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, sehat semua?
Mendekati ending, nih!
Sorry for typo(s) dan bahasa absurd.

『Hello Stranger』[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang