°Paradise

1.1K 139 28
                                    

[notes : sambil play mulmed, atau kalau nggak bisa, bisa sambil play Spotify, lagunya Ravi ft Sungwoon - paradise]

.
.
.

Hyunjin tersenyum.

Tak jauh darinya ada Seungmin yang berlarian di jalanan yang berada di antara jejeran pohon nyiur. Lelakinya nampak antusias, dengan surai kecoklatan miliknya yang menari karena hembusan pawana.

Tangan yang lebih muda bergerak, melambai heboh dengan tubuh rampingnya yang berjingkat lucu. Hyunjin mengangguk, kemudian menghampiri submisifnya dengan bantuan kuda jingkrak miliknya yang berwarna kemerahan. Setelahnya si marga Hwang tertawa, mempersilahkan permaisuri kerajaan hatinya memasuki kendaraan mewah tersebut. Tujuan mereka kali ini adalah batas pemisah daratan dengan samuderaㅡpantaiㅡ dengan pasirnya yang bersih kemilau.

Butuh paling tidak dua puluh menit lamanya kedua anak adam itu sampai tujuan. Hyunjin terkekeh, mengulurkan lengan kekarnya, tentunya disambut dengan penuh suka cita oleh yang termuda. Tungkai terayun, melewati deretan papan yang membentang. Dengan perlahan, mereka menaiki satu armada kapal yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh sang dominan.

Seungmin merentangkan kedua tangannya, menikmati sapuan angin laut, sedikit terperanjat ketika yang lebih tua tiba-tiba melingkarkan tangannya di sekitaran perut rampingnya. Jangan lupakan sapuan bilah apelnya di perpotongan leher yang lebih muda. "Kau menyukainya?"

Seungmin terkekeh, kemudian mengangguk. tangannya balas menumpu di kungkungan posesif sang dominan. Menoleh, kemudian mendaratkan pukulan pelan ketika tanpa dia duga Hyunjin memanfaatkan momen itu dengan melumat singkat bibir tipis si manis. "Hyunjin, kenapa kau selalu melakukannya?"

"Melakukan apa, sayang?" tanya Hyunjin dengan wajah yang masih ia sembunyikan di ceruk leher terkasihnya. Mengendus aroma memabukkan, sekaligus meninggalkan satu jejak kepemilikan yang membuat Seungmin mati-matian menahan desahan juga kaki yang mendadak tak mampu menumpu beban tubuhnya sendiri. "Kau tahu aku bukan?"

Si Manis mengangguk-angguk, sementara jemarinya berpindah untuk mencengkeram kecil surai basah dominannya. Karena sudah tak tahan, Seungmin melepaskan rengkuhan Hyunjin, membalikkan tubuhnya supaya berhadapan dengan si Jangkung.

Lagi, Hyunjin memanfaatkan kesempatan dengan sebaiknya. Yang ada, dirinya justru menabrakkan bibirnya dengan bibir tipis yang lebih muda, mengajaknya beradu lidah, menyesap saliva masing-masing, merengkuh kuat tubuh ringkih Seungmin, dengan telapak tangan lebarnya yang bebas, mencengkeram erat pinggang ramping Seungmin.

Dan tepukan lembut di dada bidangnya membuat si Jangkung tertawa kecil dalam pagutannya. Melepaskan belitan benda lunak dan bertulang yang menjelajahi goa hangat yang memiliki marga Kim, kemudian dirinya menempelkan dahinya dengan milik sang terkasih. "Hyunjin, bisa tidak kau kontrol nafsumu barang sebentar?"

"Tidak bisa. Lagipula tidak ada salahnya menyalurkan afeksi di depan publik oleh pasangan sah, hmmm?"

Seungmin ternganga, sedikit mencubit perut berotot yang lebih tua. "Setidaknya perhatikan sopan santunmu, bodoh!" Sang Submisif melepas paksa kungkungan si Jangkung, berjalan menyusuri geladak, menuju satu susunan bantal yang bisa ia gunakan sebagai tumpuan dirinya mengistirahatkan tubuh.

Dirinya malu.

Walaupun di kapal tersebut hanya ada Hyunjin dan empat orang kru kapal yang sibuk dengan kemudi dan hidangan untuk keduanya, tetap saja. Seungmin bukanlah Hyunjin yang bisa dengan mudahnya mengumbar afeksi. Meskipun ikatan mereka sudah bukan lagi untuk main-main.

Iya, Hyunjin dan Seungmin sudah resmi di mata hukum, dan mereka bahkan telah melakukan pemberkatan di gereja setempat sebelum menuju ke pulau pribadi milik keluarga Hwang lainnya.

『Hello Stranger』[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang