0.5

193 27 0
                                    

aku yakin kalian readers yang pintar😉





"Aku pulang" Rosé melepas sepatunya dan berjalan ke arah dapur.

"Dari mana saja kau?" Tanya ibunya yang berada di belakangnya,sambil berkacak pinggang.

"Aku habis berkerja ibu"ujar Rosé setelah menghabiskan air di dalam gelas sampai tandas.

"Berkerja apa sampai malam begini?"

"Aku berkerja di tempat bibi Oh,Bu"

'Greppp'

"Jangan berkerja terlalu keras,kau bisa sakit" ujar ibu Rosé sambil memeluk putri semata wayangnya.

"Jadi apa kau sudah mendapatkan uang?"

"Ibu" ujar Rosé kecewa. Ia baru saja seperti di terbangkan ke langit ke tujuh,dan sekarang di hempas dengan kerasnya ke lautan terdalam. Ia fikir ibunya benar-benar menyayangi karna tulus,rupanya tidak. Ia langsung melepaskan pelukan ibunya.

"Aku baru saja mengambil gaji kemarin,lebih awal dari karyawan lain, bukankah setengah dari gaji ku sudah ku berikan pada ibu?" Rosé berusaha berujar selembut mungkin.

"Sudah tapi itu kurang,banyak minuman yang aku inginkan,dan uang dari mu kemarin belum cukup"

"Maaf ibu tapi aku tak punya uang lagi, sisa uangnya sudah aku pakai untuk membayar biaya kuliah"

"Dasar gadis bodoh! Berapa kali aku bilang, jual saja tubuhmu!" Ibu Rosé langsung menjabatk rambut gadis itu. Rosé merintih,sungguh denyutan di kepalanya belum hilang, sekarang sudah di tambah dengan jenggutan dari ibunya.

"I-i-ibu ini s-s-sakit,ku mohon lepaskan"

"Apa?! Lepaskan? Enak saja,mana uangnya dan akan aku lepaskan!"

"Uang nya sudah ku bayarkan untuk biaya kuliah bu, percayalah" Pipiny basah,sungguh ini sangat sakit.

"Apa-apaan kau ini! Tak dengar ku bilang apa? Mana uangmu!"

Ibu Rosé semakin membabi buta,ia menarik Rosé dengan paksa. Sedangkan tubuh lemah itu hanya pasrah ketika sang ibu menariknya ke arah belakang rumah. Yah,gadis itu tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

'Tuhan tolong aku'

***
Seorang gadis duduk meringkuk di pojok ruangan serba putih itu. Hanya ada satu ranjang,satu nakas dan 2 kursi di kamar kecilnya. Jendela kamar terbuat dari kaca,sangat mustahil untuk pecah karna sangat tebal.

Kondisi kamar sangat rapih,berbeda dengan sang pemilik sekarang. Rambutnya acak-acakan,baju yang ia pakai pun sudah kusut,kantong mata terlihat jelas.

'Pip'

Seseorang masuk,dengan menggunakan pakaian yang sangat ketat, memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhnya. Rambut hitam panjang yang di gerai sengaja. Irene,nama itu lah yang tertera di name tag nya.

"Hei gadis manja! Makan-makanan mu,atau aku akan menyuntik mu lagi"

Sedangkan gadis yang di ajak bicara hanya diam. Irene hanya mengedikkan bahunya acuh. Baru beberapa melangkah,sesuatu seperti menghantam kepalanya. Hingga semuanya gelap.




Bae Irene

Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang