PROLOG

639 70 2
                                    

Karpet merah dan pusara megah bernuansa emas digelar mengelilingi istana psyche. Semua pelayan tampak sibuk mengatur segala kebutuhan pesta penyambutan. Suara terompet telah menggema. Sebuah tanda jika penasihat khusus kerajaan akan mengumumkan sebuah sabda penting.

".. dengan ini, saya nyatakan sebagai pengangkatan nona dari satu-satunya keluarga haruno yang tersisa, menjadi QUEEN of butterfly palace SAKURA!"

Rakyat bersorak gembira dan membungkuk hormat kepada ratu baru yang ada di hadapan mereka. Sementara Sakura tersenyum sambil melambaikan tangannya ke udara. Matanya sejernih dasar danau andreous yang hijau kemilau, rambutnya berwarna pink seperti bunga musim semi. Ratu itu bernama Haruno sakura. Seorang wanita yang sangat cantik dengan segala keanggunannya.

Lalu tiba-tiba seseorang yang datang dari arah berlawanan dengan langkah gusar. Bergerak maju dan merampas mahkota di atas kepala sakura sambil memberikan tatapan nanar ketika logam bertahtakan permata itu berlimpungan di antara anak tangga. Sakura seketika menahan nafasnya. Ia merasa sangat takut hingga hampir merapatkan lututnya. Matanya menatap sosok itu dengan kecewa dan marah. Tapi Sakura hanya mengatupkan bibirnya rapat-rapat tanpa bicara satu kata pun.

"AKU KING OF DUKE, UCHIHA SASUKE. MENOLAK NONA HARUNO SAKURA SEBAGAI RATUKU" Kepala penasihat kerajaan tersentak kaget, "ya-yang mulia!"

"DAN HARI INI AKU AKAN MENGASINGKAN NONA SAKURA KE LUAR DARI ISTANA KARENA PELANGGARAN BERAT MEMAKAI SIHIR TANPA IZIN DI DALAM ISTANA KERAJAAN!"

Sakura menutup matanya erat-erat. Air matanya jatuh perlahan. Tangannya gemetar ketika ia meremas gaunnya yang berwarna merah. Sasuke mendekatkan wajahnya tepat di depan leher sakura. Lalu ia membisikkan sebuah kalimat dengan nada putus-putus "Pergilah..pergi"

Pengumuman itu menjadi gemuruh di antara rakyat yang berada di aula istana. Semua orang saling berbisik dan menatap sakura dengan tatapan tidak percaya. Sebuah anak panah tanpa disadari siapapun menusuk tepat ke arah jantung sasuke "YANG MULIA!!!!"

Panah itu beracun. Sakura bisa menciumnya dengan jelas. Mulut sasuke mulai mengeluarkan darah, para pengawal menjadi siaga dan suasana menjadi lebih gaduh dari sebelumnya. Sakura menopang tubuh sasuke dengan lengannya. Kemudian ia mencabut panah beracun itu hingga membuat sasuke yang sekarat berteriak kesakitan.

''tidak ada waktu.."

Dengan gerakan yang sangat cepat, sakura menciumnya. Bibir mereka bertemu sebagai mana firman yang sudah dituliskan kuil suci istana. Sebuah aura hijau muncul di sekeliling mereka. Sinar sihir, aura penyembuh. Rakyat menjerit karena terperanjat. Tapi Sakura tidak peduli. Satu-satunya hal yang harus ia lakukan saat ini adalah menyelamatkan sasuke.

Hanya butuh beberapa detik hingga akhirnya sasuke membuka matanya, ia membelalak dan mendorong sakura menjauh darinya. Tapi Sakura hanya tersenyum, sebelum akhirnya ia ambruk di pelukan suaminya.

"SAKURA!!!"

***

Satu tahun sebelumnya

Putra mahkota—Uchiha Sasuke berjalan dengan langkah tegap di lorong istana. Baginda raja telah memerintahkannya menghadap ke aula istana. Tempat dimana semua pengumuman dilakukan, tempat pertemuan penting. Untuk Sasuke, tempat dimana ia kehilangan nafas. Kehidupan kerajaan ini seakan-akan mencekiknya.

Jubah bulu di dadanya lepas ketika ia hampir mencapai pintu aula. Sasuke menunduk dan memakai sarung tangan hitamnya sebagai tanda pertemuan resmi.

"Oh, putra mahkota.." Raja Fugaku tersenyum melihat putranya berjalan kearahnya. Sasuke hanya menatap ke depan. Tidak peduli seberapa banyak pelayan yang membungkuk padanya atau beberapa penasihat yang tersenyum padanya. Ia tidak ingin membalas mereka dengan ramah. Sasuke tidak tertarik pada hubungan akrab seperti itu di dalam istana.

"Perkenalkan dia.. haruno sakura" Suara Raja Fugaku menggantung di udara. Gadis itu—sasuke menatapnya lekat. Matanya hijau seperti batu Kristal di ujung mahkota raja, rambutnya berwarna merah muda. Seseorang yang tampaknya tidak asing untuknya, tapi tidak bisa ia ingat. Sasuke terkejut, lalu kemudian tatapannya beralih pada ayahnya dengan pandangan tidak mengerti. "Dia adalah putri mahkota yang ayah pilihkan untukmu."

Sekali lagi, sasuke terkejut. Tapi gadis itu tetap menatapnya dengan mata hijaunya yang berkilau tanpa bergeming, Bibirnya sedikit terangkat membentuk sebuah senyuman. "Senang bertemu denganmu yang mulia.."

Sasuke membeku.

Untuk sesaat ia merasa ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.

Sasuke menyadarinya jika ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

***

Aku kayaknya mau nerusin FF yang udah lama ada di draft deh. 

Royal Queen of Sakura [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang